Kini keluarga Kim tengah berkumpul diruang tamu.
Daddy Kim memainkan jemarinya,sesekali melihat kearah pintu utama,menunggu seseorang yang akan datang.Ia sudah memutuskan untuk memperkenalkan calon istrinya kepada ketiga putrinya.
Jisoo dan Jennie saling bertukar pandang,melihat Daddy mereka yang terlihat begitu tegang.Sedangkan Lisa hanya duduk tenang,mengunyah permen karetnya.
"Dad,ada apa?mengapa kita bertiga disuruh ngumpul disini?ini sudah dua jam kita nunggu,tapi Daddy hanya diam"kata Jennie,ia mulai merasa jengkel.
Bayangkan saja,ia pulang lebih cepat untuk ini dan saat mereka sudah ada,Daddy nya malah diam.Perkataan Jennie mewakilkan Jisoo juga.Lisa?dia terlihat biasa saja,wajahnya tak terbaca.
Melihat kekesalan yang mulai muncul di wajah putrinya,Daddy Kim menghela nafas berat.ia harus memulainya darimana?
Jisoo? Kim Bum yakin jika anak sulungnya itu akan mengerti.
Jennie? rasanya ini tidak akan mudah.
Lisa? Entahlah,putri bungsunya itu terlampau tenang.
Ia berdehem.ia menatap ketiganya satu persatu.ia sedikit menunduk.
"Daddy ingin menikah"
Krik..krikk..
Hening
Sadar tidak ada yang menanggapi,Daddy Kim mendongak menatap ketiganya.
Jisoo menatapnya dengan senyum tipis.apa itu artinya ia setuju?
Jennie menatapnya dengan mata yang hampir keluar.
Lisa?tidak berekspresi sama sekali.
"Daddy harap kalian mengerti!Daddy juga butuh pendamping,jadi Daddy mohon kalian mau menerimanya"
"Aku setu__"
"Aku tidak setuju!!"Jennie menyela perkataan Jisoo.
Seperti dugaannya,putri keduanya itu akan keberatan.
"Jennie mengertilah!Daddy juga membutuhkan seseorang disampingnya"tutur Jisoo mencoba memberi pengertian pada adiknya.
Jennie memalingkan wajahnya,ia bergumam tidak jelas.
"Jennie!!"
"Tapi aku tidak suka ibu tiri,unnie.Dia itu jahat!!"
"Tidak semua ibu tiri itu jahat sayang.Daddy pastikan calon ibu tiri kalian tidak seperti itu" Daddy Kim menimpali.
Jennie melirik wajah putus asa Daddy nya.
Jennie mendesah kasar."terserah"
Daddy Kim berpaling kearah Jisoo.
Apa itu kalimat persetujuan dari Jennie?
Kim Bum tidak bisa menyembunyikan senyumnya lagi.
"Lisa,bagaimana denganmu sayang?apa kau tidak keberatan?"
Lisa yang tadinya hanya menyimak,seperti sider hanya mengedikkan bahunya acuh.Ia bahkan terlihat tidak tertarik dengan pembicaraan ini.
Salah satu asisten rumah tangga menghampiri mereka.
Ia membungkuk."maaf tuan,ada seorang wanita dan juga putrinya ingin bertemu dengan anda."
Daddy Kim berdiri dari duduknya."ah itu pasti mereka"
"Tunggu!!dia punya anak?"tanya Jennie.
Daddy Kim mengangguk."eoh..dia sangat manis,Daddy yakin kalian akan menyukainya."
"Sayang!!perkenalkan,ini Park Sooyoung calon ibu kalian"kata Daddy Kim,ia seperti berbisik diakhir kalimatnya.
Jisoo dan Lisa berdiri dan membungkuk diiringi dengan senyum tipis.Jennie? Ia terlihat sibuk menelusuri ruang tamu,acuh sekali.
"Jennie?"mendengar namanya terpanggil,Jennie menghela nafas kasar lalu ia berdiri dan sedikit membungkuk disertai senyum terpaksa nya.
Daddy Kim geleng-geleng kepala melihat perilaku Jennie.
"Ah__dimana Chaeyoung?"
"Chaeyoung?"Jisoo bergumam,nama itu sangat tidak asing untuknya.
"Dia diluar,halaman depan.katanya ia ingin disana sebentar"tutur Sooyoung.
Daddy Kim mengangguk,lalu ia beralih pada Jennie.
"Jennie,bisa kau memanggil Chaeyoung?"pintanya.
Jennie melotot keberatan."kok aku?"sahutnya tanpa suara.
"Biar aku saja"Jisoo menengahi adegan tatap-tatapan Jennie dan juga Daddy-nya.
Dari pintu utama,Jisoo bisa melihat seorang gadis yang tingginya hampir seperti Lisa.gadis itu membelakanginya,ia terlihat memandang bunga-bunga yang berjejeran dihalaman rumahnya.
Jisoo berjalan mendekat,ia seperti mengenal postur tubuh itu.
"Annyeong!!"sapa Jisoo membuat gadis itu terperanjat dan segera berbalik.
"Lho Chaeyoung?"Jisoo tidak bisa menyembunyikan wajah terkejutnya.
"Jisoo unnie?"Chaeyoung pun tidak kalah terkejutnya.batinnya bertanya mengapa Jisoo ada disini?
Tanpa berkata apapun lagi,Jisoo tiba-tiba memeluk Chaeyoung erat yang membuat gadis yang dipeluknya itu bingung.
Jisoo memegang kedua bahu kecil Chaeyoung.
"Kamu anaknya bibi Sooyoung?"tanya Jisoo memastikan dan dibalas anggukan dari Chaeyoung.
Jisoo tersenyum lebar kemudian memeluk Chaeyoung lagi.
"Unnie ada apa?dan kenapa Jisoo unnie bisa disini?"
Jisoo tersenyum tulus."aku tinggal disini"
"Apa?"Chaeyoung mengerjap.ia benar-benar tidak tahu hal ini.jadi Jisoo anak dari paman Kim begitu?
"Dan sebentar lagi kau akan menjadi adikku,secara resmi!!"ucap Jisoo girang.
"Dan juga kita akan tinggal bersama"lanjutnya.
Chaeyoung sibuk dengan pikirannya.entah ini berita baik atau buruk.
Jika nanti ibunya menikah dengan paman Kim selaku ayah dari Jisoo,itu artinya mereka akan tinggal serumah.
Chaeyoung tidak mau Jisoo melihat bagaimana tidak hangatnya hubungannya dengan ibunya,tidak seperti apa yang diceritakannya pada Jisoo selama ini.tentang bagaimana ibunya memanjakannya,menyayangi nya,merawatnya.Prettt!!Chaeyoung tidak pernah mendapatkan semua itu.
Chaeyoung tidak mau membuat kebohongan lebih banyak lagi.
apa ia harus berpura-pura lagi?
Tapi untuk ibunya orang yang sangat ia cintai,Chaeyoung akan melakukan apa saja asalkan bisa membahagiakan hati sang ibu,meskipun itu melukai Chaeyoung sendiri.
Chaeyoung kembali mengingat perkataan Sooyoung sebelum mereka ke sana.
'Jaga perilakumu dan jangan bertingkah didepan mereka.jangan kau renggut kebahagiaan saya untuk yang kesekian kalinya,anak pembawa sial!'
Chaeyoung menunduk pilu,dan itu tak luput dari mata Jisoo.
TBC....
Aku dihari minggu:"Nyuci ah"
Tetanggaku :"bakar sampah ah"Pengorbananku nyobek molto pake gigi sampe ketelen dikit tak kau hiraukan.thanks Ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Angel
Teen FictionDilahirkan oleh mu adalah kebahagiaan terbesar bagiku,namun melahirkan ku ternyata penyesalan terbesar bagimu. -Chaeyoung- #family