10. Kopi dan Kamu

700 104 11
                                    

SELAMAT MEMBACA JANUARI🖤

Pesan dari Elea ; kapan-kapan lagi, lagi gak mood

10. Kopi dan Kamu

Kamu adalah fatamorgana yang selalu ingin jadi nyata.

***

Elea turun dari mobilnya, dengan bangga ia memakai jaket milik Januari. Semalam adalah malam terindahnya, karena Januari meminjamkan jaketnya secara dasar dan tanpa paksaan.

Saat ia akan melangkahkan kakinya, lengan gadis itu tertahan. Refleks Elea terhuyung ke belakang. Kesal pada sang pelaku.

"Ih! Apaan sih!" kesal Elea, dia menatap tajam Kakaknya itu.

"Nyuri lagi jaket Janu lo? Elea, gue udah bilang, jangan cari masalah!" Farren marah sekaligus kesal pada adiknya itu.

Gadis itu segera menoyor kelapa Farren. "Heh kalo ngomong pake otak dong! Yakali gue nyuri, ini Janu yang ngasih sendiri sama gue!"

"Mana ada, lo semalem bajak hp gue juga, kan?" ujar Farren.

Elea terpengaruh oleh gadis yang sedari tadi ada di samping kakaknya itu. "Siapa lo?" tanya Elea sinis.

"Yang sopan bisa gak? Lo kalo ngomong pake otak dong!"

"Dih, siapa dia? Harus banget gue sopan?" ujar Elea sangat menyebalkan.

"Lo—"

"OMG JANU! Bye gue pergi," Elea langsung berlari menuju koridor, di sana ada Januari dan Ameera sedang berjalan sambil bergandeng tangan.

Gadis itu segera menghadang jalan, membuat Januari dan Ameera berhenti. "Kasian banget," ujar Elea pada Ameera.

"Lo tau kan ini jaket ketua Forneos?" Elea berniat pamer.

Ameera mengangguk. "Iya Kak, aku tau."

"Dia kasih ke gue, dan lo enggak. Artinya orang spesial dalam hidup Janu itu gue, bukan lo. Wlee!" ujar Elea sambil memeletkan lidahnya. Ingin sekali Ameena bilang bahwa Ameena bisa kapan saja memakai jaket itu.

"Balikin jaket gue," pinta Januari, dingin.

Elea menggeleng. "Enggak."

"Balikin."

Gadis itu memanyunkan bibirnya. "Jangan dulu Janu, aku belum pamer sama Cabe Rawit."

"Selagi gue minta baik-baik, balikin. Jangan buat gue pake kekerasan, atau Arsen—"

"OKE!" potong Elea, gadis itu segera membuka jaket Januari, lalu ia berikan pada Januari. Elea kesal karena ancaman Januari selalu tentang Arsen, sudah jelas ia takut.

Januari segera pergi dengan Ameera. Sebelum pergi Ameera melambaikan tangan pada Elea sambil tersenyum, namun Elea malah membalasnya dengan tatapan sinis.

"Besok juga lo putus!" teriak Elea, kesal karena mereka bergandengan.

Elea melihat sepupunya itu tengah jalan ke arahnya. Elea segera tersenyum, menunggu gadis itu datang. Karena gadis itu akan mulai berbicara agar Shaq kepanasan.

"Aduh kasian deh, masih pake mobil butut," ledek Elea, padahal mobil Shaq tidak butut-butut amat, kisaran harganya pun masih 2 milliaran.

"Hasil ngerengek aja bangga," sindir Shaq.

Elea menunjuknya. "Eh lo! Kalo ngomong pake otak!"

"Kayak yang punya otak aja," balas Shaq. Gadis itu mengeluarkan dompet baru dari tasnya.

JanuariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang