20. salah paham

4.5K 675 36
                                    

———

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

———

Jeno terburu buru mengeluarkan bundanya dari mobil dan membawa ke ugd,kemudian suster menyuruh jeno untuk menunggu diluar. Gelisah rasanya melihat keadaan sang bunda,apa lagi lia sempat berkata kalau bunda nya tidak bernafas.

Perlahan air mata jeno mulai menetes satu persatu,lia yang melihat itu menarik pelan kepala jeno ke pelukannya,lia menenangkan jeno dalam diam,tidak bicara sama sekali hanya elusan kepala yang bergerak.

"ya..bunda bakalan baik baik aja kan?bunda...gak bakal ninggalin aku kan?"

"sst jeno,bukan saat nya untuk kamu berfikir kaya gini,kamu harus nya berdoa untuk keselamatan bunda kamu,and you said that your mother is a strong woman, so you have to trust her" ucap lia se tenang mungkin.

Jeno berdoa di dalam hati nya agar tuhan menyelamatkan nyawa bunda nya,jeno merasa sangat bersalah ia bahkan tidak tau penyebab bunda nya nya seperti itu dan,berarti nada dering yang tadi ia dengar?

"bodoh! Jeno bodoh,ya ini semua salah aku ya...aku jelas jelas denger suara dari hp bunda tapi bodoh nya aku-a aku tetep jalan ngelewatin kamar bunda,jeno bodoh! stupid!"

Lia mengehentikan jeno yang memukul kepala nya sendiri "jeno stop! don't you dare blame yourself for this, kamu gatau kan kalo bunda ada di dalem?"

Jeno mengepalkan tangannya,ia melihat lampu di ruang ugd yang masih berwarna merah,semua bercampur aduk. Bagaimana pula jika adik adik nya tau kejadian ini,dan papa nya,ini pasti semua kesalahan papa nya. Jeno yakin itu,jeno dengan jelas melihat dengan mata kepala nya sendiri kalau papa nya sedang bercumbu saat bunda sedang tidak sadarkan diri.

"i hate him ya, he doesn't even deserve to be alive,I WILL KILL HIM!" jeno berdiri dengan nafas yang tidak beraturan dan rahang yang mengeras,lia juga ikut berdiri dan terus mencoba untuk menenangkan jeno.

"jeno,mungkin kamu yang salah paham,pasti papa kamu coba untuk selamatin bunda kamu jeno! Jangan mengambil kepercayaan hanya dari apa yang kamu liat,itu belum tentu benar,dan akan buat kamu sakit sendiri jeno,tolong kita tunggu aja hasil nya oke?calm down,aku disini nemenin kamu no" lia sedikit berjinjit dan menyatukan kening jeno dan kening nya,jeno menutup mata nya dan menghela nafas merasakan ketenangan dari seorang lia.

Satu jam berlalu bunda masih belum juga keluar dari ruangan,lia tidak melepaskan tangan jeno yang sedari tadi ia genggam,lia tau pasti jeno sangat takut sekarang ini. Begitu juga dengan lia,ia tidak bisa membayangkan jika lia ada di posisi jeno.

"jeno! Apa rose sudah sadar??" pria dengan wajah yang penuh lebam itu menghampiri jeno dan lia.

Jeno yang tadi nya tenang menjadi kembali marah melihat jaehyun yang berada di hadapannya saat ini,sebelum keributan mulai terjadi lagi,lia dengan cepat menghadang jeno dan menyuruh papa jeno untuk duduk terlebih dahulu di kursi sebelah lia.

"belum om,sudah satu jam kami disini,dokter sama sekali belum keluar" ucap lia.

Jaehyun mengacak rambutnya,jeno yang melihat itu menatap jaehyun dengan sinis "gausah sok khawatir deh pa!" sarkas jeno.

"jeno kamu salah pah—

"iya om,iya lia tau jeno pasti salah paham,jeno kamu tenang dulu oke?bisa dengerin aku ga?" Lia menatap wajah jeno dengan tatapan tegas nya.

Jeno menghela nafas kasar,kalau saka bukan karena lia mungkin jeno sudah menghabisi jaehyun untuk yang kedua kali nya,beruntung lia ada di tengah tengah mereka.

Lampu ruangan berubah menjadi warna hijau,suster keluar membawa bunda yang tergeletak di atas kasur rumah sakit,dokter akhirnya keluar jeno berdiri menunggu penjelasan dokter,sedangkan lia ikut suster menghantarkan bunda ke kamarnya.

"bersyukur tadi ada pertolongan pertama,kalau tidak mungkin sulit untuk mengembalikan kesadaran pasien,dan itu akan menjadi sangat fatal" ucap dokter menepuk pundak jeno.

Jeno melirik papa nya "jadi,apakah sekarang istri saya sudah baik baik saja dok?" tanya jaehyun.

"untuk saat ini belum begitu pulih,pasien masih harus di rawat hingga benar benar sembuh,saya duluan" dokter pergi.

Jaehyun bernafas lega,ia benar benar panik saat rose menghubungi nya dan setelah itu suara rose hilang begitu saja,itu lah mengapa jaehyun berada di rumah tadi. Jaehyun membuka baju rose untuk memompa dada nya,dan memberikan nafas buatan,saat ia ingin menelfon ambulance,jeno datang terlebih dahulu dan malah langsung menonjoknya.

"kamu gaada niatan minta maaf sama papa?" tanya jaehyun mencoba mencairkan suasana.

Jeno berdecih
"buat apa? Toh juga kejahatan papa lebih banyak dari pada kebaikan yang barusan papa lakuin ke bunda" ujar jeno kemudian pergi meninggalkan jaehyun.

———

MINAL AIDZIN WAL FAIDZIN MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN 🙆🙇💛💛💚💖 JANGAN LUPA KIRIMIN THR KE RUMAH KU GUYS😘

7 K I D D O S | JAEROSE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang