Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
———
Hari senin,tepat 3 hari sudah rose berada di rumah sakit ini. Ia berada di ruangan sendirian karena anak anak nya sedang bersekolah,sebenarnya jeno memaksa untuk bolos sampai rose di pulangkan. Tapi tentu saja rose menolak itu,pendidikan adalah hal yang terpenting,dari pada menemani rose.
Pintu terbuka,suster datang. "gimana perasaannya bu?apakah sudah semakin membaik?" tanya suster sambil mengganti infus.
"masih seperti kemarin,hanya pusing nya berkurang sus" ucap rose jujur,tubuh nya masih sangat lemah. Padahal rose ingin sekali kembali kerumahnya.
Suster hanya mengangguk dan mengecek suhu tubuh rose,rose teringat sesuatu "oiya sus,apakah uang pengobatan sudah dibayar?" tanya rose,ia ingin menanyakan ini dari kemarin tapi terus lupa.
Kenapa rose berada di kamar vip sedangkan uang nya saja tidak sebanyak itu untuk membayar ruangan yang mahal ini,rose sempat berfikir kalau yang membayar adalah yeri.
"suami ibu" jawab suster.
"suami saya??"
Sedetik kemudian jaehyun masuk ke ruangan membawa bunga mawar,rose membuang muka. Ia tau jaehyun yang menyelamatkannya pada hari itu,tapi tetap saja rose belum memaafkan setiap perbuatan jaehyun kepada nya,menyebutkan nama jaehyun saja sudah membuatnya muak. Jaehyun menaruh bunga tersebut di sebelah tangan rose,kemudian mendudukkan diri nya.
"rose..." panggil jaehyun lembut.
Rose mengeratkan gigi nya "aku akan ganti uang nya,kamu lebih baik pergi sekarang jae" ucap rose.
Jaehyun menggelengkan kepala nya,ia mengelus tangan rose "mau sampai kapan rose? Apa kemarin masih belum cukup untuk menyembunyikan semua nya?"
Rose menoleh ke arah jaehyun dengan tatapan marah,ia mengambil bunga yang di berikan jaehyun dan melemparnya ke wajah jaehyun,tangannya bergetar setelah melempar jaehyun,rose hampir ke hilangan nafasnya lagi.
"brengsek,kamu satu satu nya orang yang bikin aku kaya gini jaehyun. Kamu ga pantes sok peduli,lebih baik kamu nikahin saja wanita itu" ucap rose.
Jaehyun bangkit dan memegang pipi nya,pipi jaehyun sedikit terluka karena terkena ujung plastik yang sedikit tajam. Jaehyun kembali memegang tangan rose,dan tersenyum ke rose dengan lembut "aku gaakan pernah nikah,rose... Ini semua salah paham,kenapa kamu gamau dengerin penjelasan aku,itu bukan anak aku rose"
"tapi fakta bahwa kamu selingkuh itu ada jae,bukannya kamu sendiri juga ngaku??" rose mengusap wajah nya,mata nya terasa panas. Tidak seharusnya ia menangis,rose tidak mau terlihat lemah di hadapan jaehyun.
"aku salah,aku salah rose. Mohon,izinkan aku menjaga kamu,jaga anak anak kita" air mata jaehyun perlahan menetes satu persatu.
"keluar dari sini jaehyun" ucap rose pelan nyari tak terdengar.
"aku pastiin ke kamu,aku janji. Aku janji akan buktiin ke kamu kalo anak itu bukan anak aku,anak brengsek itu kan yang bikin kamu makin gasuka sama aku?rose—
PLAK
"Anak brengsek? anak brengsek kamu bilang? anak yang masih di dalam kandungan itu gak punya kesalahan sama sekali jaehyun! kamu ternyata semakin ga sadar diri ya,siapa yang duluan ngasih aku surat cerai? Siapa yang ninggalin aku disaat aku lagi butuh kamu jaehyun,siapa?! Apa kamu fikir setelah semua kelakuan kamu,kamu masih pantas ada disini?" ucap rose.
Rose turun dari kasur rumah sakit dan mendorong jaehyun "rose maafin aku,aku mohon" jaehyun berlutut sambil menangis,rose tidak sanggup melihatnya,ia hanya menatap ke samping tanpa melihat kebawah sedikit pun,jaehyun pantas melakukan itu.
"aku mohon,berikan aku satu kesempatan untuk menemani kamu rose? Aku berjanji akan menebus semua kesalahan aku rose aku gamau kehilangan kamu rose aku minta maaf" jaehyun terus memohon dan menangis di bawah kaki rose.
Air mata rose ikut turun dengan deras,terakhir kali dirinya melihat jaehyun menangis ketika pernikahan mereka. Setelah itu ia tidak pernah melihat jaehyun menangis,apa lagi sampai memohon seperti ini.
"jaehyun,cukup buktiin kalau kamu masih pantas menjadi papa dari anak anak ketika aku pergi nanti"
———
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
