Eps 2: Revelation

66 6 39
                                    

❄❄❄

"Ketika kita berusaha melupakan sesuatu, kita sering kali lupa bahwa perjalanan kita tidak lengkap tanpa menghadapinya sekali lagi."

❄❄❄

Sebuah SUV berwarna Alpine White, dikemudikan oleh seorang perempuan tampak melesat keluar dari komplek perumahan dengan kecepatan yang menggugah. Di atas flyover non-tol, mobil itu merobek angin kencang, seakan menantang setiap batasan di sekelilingnya dengan penuh kepercayaan diri.

Gedung-gedung pencakar langit yang menjulang tinggi di sepanjang jalan seolah menarik perhatian setiap mata yang melintas. Saat malam merayap, pemandangan itu berubah menjadi lebih memukau, dengan gemerlap cahaya kota yang menghiasi langit dan menciptakan suasana yang begitu mempesona.

Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih setengah jam, mobil itu perlahan memasuki area parkir di salah satu gedung pencakar langit berlantai 38.

Sudah lelah berjuang melawan kemacetan yang tak berujung, kini ia harus dihadapkan dengan kesulitan menemukan tempat parkir yang kosong. Sungguh menjengkelkan.

Sambil mengarahkan mobil dengan pelan, matanya menjelajah setiap sudut parkiran. Tak satu pun ruang kosong terlihat. Terus mengitari, sampai akhirnya ia menemukan satu tempat kosong di pojok, tepat di sebelah tembok bertuliskan B2-2.

Perempuan itu menyalakan lampu hazard, lalu dengan hati-hati memundurkan mobilnya hingga terparkir sempurna.

Masih memiliki cukup waktu, ia memeriksa kembali penampilan di cermin. Dimulai dari memoles lipmatte berwarna nude di bibirnya, merapikan ikatan rambut, dan yang paling penting, menyemprotkan parfum. Setelah memastikan semua persiapan sudah lengkap, ia mematikan mesin mobil dan keluar.

Penampilannya hari ini tampak rapi dan penuh gaya. Ia mengenakan blazer two-tone crop top berwarna hitam dengan kancing besar di bagian depan, lengan panjang untuk sentuhan sopan, dipadukan dengan kulot hitam, serta pump heels yang serasi. Outfit dengan sentuhan gaya berani ini membuatnya merasa percaya diri, layaknya wanita karier masa kini.

Baru beberapa langkah menjauh dari mobilnya, Chiara tiba-tiba dikejutkan oleh bunyi klakson panjang dari belakangnya.

"Kamjagiya!" pekiknya sambil memegang dada, berbalik mencari pelaku yang mengagetkannya.

Chiara berdiri dengan kesal di depan mobil yang berhenti beberapa meter darinya. Kaca gelap mobil itu menyembunyikan pengemudinya, dan tidak ada tanda-tanda bahwa orang tersebut akan keluar.

Suara klakson kedua membelah keheningan, nyaring dan mengganggu. Chiara menatap tajam ke arah mobil.

Tanpa aba-aba, pintu mobil terbuka dan seorang pria keluar. Chiara terkejut saat mengenali siapa pengemudi tersebut adalah Harvie.

Harvie mengenakan jas hitam yang rapi dan dasi berwarna perak, dengan kacamata hitam besar yang menutupi sebagian wajahnya. Rambutnya yang gelap tertata rapi. Dia menutup pintu dengan keras, menambahkan kesan tegas pada penampilannya.

Chiara segera sadar bahwa itu adalah mobil baru, karena sebelumnya Harvie selalu menggunakan Audi A8 berwarna Glacier White. Kebetulan hari ini, Harvie tampaknya datang dengan kendaraan yang lebih mencolok, yaitu BMW M8 Competition berwarna Marina Bay Blue.

Charmolypi 2 : CarapherneliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang