❄❄❄
"Kehidupan sering kali berada di persimpangan antara ambisi dan emosi. Ambisi memotivasi kita untuk mencapai lebih, tetapi emosi kita membentuk makna dari sebuah pencapaian."
❄❄❄
Di kawasan bisnis yang ramai, sebuah gedung berlantai lima berdiri dengan desain modern-- Eclipse Architects.
Diero melangkah masuk ke sebuah gedung dengan fasad bersih dan minimalis.
*Fasad adalah tampilan luar dari sebuah bangunan yang terlihat dari depan. Ini seperti 'wajah' bangunan yang dirancang untuk menciptakan kesan pertama. Desain fasad bisa menunjukkan gaya arsitektur dan fungsi bangunan tersebut.
Interiornya didominasi oleh warna netral dan desain yang modern, menciptakan suasana yang menyegarkan.
Diero menuju ruang rapat, di mana pamannya sudah menunggu. Arsitek Leo, seorang pria berusia sekitar enam puluhan dengan pengalaman luas di bidang arsitektur, dikenal karena kecermatannya dan pendekatan desain yang tajam. Dia mengenakan jas kerja yang rapi, menandakan betapa seriusnya dia terhadap proyek hari ini.
Proyek yang sedang mereka kerjakan adalah sebuah gedung museum seni modern yang akan menjadi ikon baru di kota. Museum ini dirancang untuk menampilkan karya seni kontemporer dari seluruh dunia, dengan desain yang mencerminkan dinamisme dan kreativitas seni modern. Bangunan ini harus mencolok secara visual, namun tetap fungsional untuk menyimpan karya seni yang berharga.
Proyek ini memiliki tantangan unik, selain harus menciptakan ruang pameran yang fleksibel dan dapat disesuaikan, mereka juga harus mempertimbangkan bagaimana desain eksterior dapat menjadi bagian dari pengalaman seni itu sendiri.
Diero dan pamannya terlibat dalam perdebatan intens mengenai bagaimana menyeimbangkan keindahan estetika dengan kebutuhan fungsional, seperti pencahayaan alami, kontrol suhu, dan keamanan.
Leo menyodorkan sebuah sketsa konsep fasad museum, dengan garis-garis tajam dan penggunaan material yang berani. "Jadi, menurut kamu gimana dengan penggunaan material ini di fasad museum? Om pengen lihat apakah kamu sudah bisa memadukan fungsi dan estetikanya dengan tepat."
Diero menatap sketsa itu dengan serius, lalu mengangkat kepalanya untuk melihat pamannya. "Saya ngerti maksudnya, Om. Material ini emang kuat, tapi saya khawatir ini bakal bikin bangunan keliatan terlalu kaku. Apalagi buat museum yang seharusnya mencerminkan kebebasan seni, bukan justru terkesan tertutup dan dingin. Kita bisa coba gabungin dengan panel kaca yang lebih banyak untuk ngasih kesan transparan, biar seni di dalamnya juga bisa 'berinteraksi' dengan lingkungan luar."
Leo mengangguk perlahan, mulai menyadari poin yang diangkat Diero. "Menarik. Tapi kamu juga harus pikirin gimana efeknya ke suhu ruangan dalam gedung, terutama untuk ruang pameran. Terlalu banyak kaca, kamu tau, bisa jadi masalah sendiri, apalagi kalau kita bicara tentang perlindungan karya seni dari paparan langsung cahaya matahari."
Diero tersenyum tipis, lebih percaya diri. "Iya, makanya saya udah pikirin buat tambahin shading devices yang terintegrasi dengan desain fasadnya. Jadi kita gak cuma ngasih perlindungan tapi juga ngejaga desain modern yang kita inginkan tetap utuh. Saya juga kepikiran buat masukin elemen-elemen hijau, seperti taman vertikal di beberapa sisi, buat ngasih kesan seimbang antara teknologi modern dan alam."
Leo melihat Diero dengan tatapan bangga yang samar, lalu duduk di kursinya sambil bersandar.
"Kamu sudah belajar banyak. Museum ini bakal jadi statement besar buat kota, dan kalau kamu bisa temuin balance yang tepat di sini, Om rasa kamu udah siap ambil peran lebih besar di proyek ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Charmolypi 2 : Caraphernelia
Romance[Sequel Charmolypi] Update Kembali 2 November 2024 ❤️ 🕊🕊🕊 Bukan perjalanan hati kosong yang menemukan isinya, bukan pula dua belahan hati yang saling melengkapi. Ini hanyalah kisah dua hati yang bertemu dengan kehancuran---entah akan diperbaiki a...