Eps 8: Unspoken Words

23 3 33
                                    

❄❄❄

"Hidup tidak selalu memberikan jalan yang mudah. Seringkali kita dihadapkan pada beban berat yang terkadang pilihan kita bukan hanya antara melanjutkan atau berhenti, tetapi bagaimana kita bisa terus melangkah dengan keberanian."

❄❄❄

Suasana kantor Nexis Imagery semakin sepi, dengan lampu-lampu yang mulai padam satu per satu. Beberapa karyawan sudah pulang, namun masih terdengar suara mesin printer dari kejauhan.

Chiara terus bekerja di mejanya, sesekali dia menggosok kedua matanya yang memerah.

Tumpukan berkas yang diberikan Aileen masih menumpuk di depannya, dan dia berusaha menyelesaikan semuanya secepat mungkin.

Jam dinding menunjukkan pukul 10 malam. Chiara menyesap chocolate dingin dari cangkirnya, berusaha mengusir kantuk yang mulai menyerang.

Tiba-tiba, ponsel Chiara berbunyi. Perlahan dia mengambil ponselnya dan membaca pesan yang baru saja masuk.

 Perlahan dia mengambil ponselnya dan membaca pesan yang baru saja masuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chiara mengacak-acak rambutnya. "Ngeselin banget sumpah! Kalo gak dosa, kayaknya udah gue santet deh ini orang."

Dengan berat hati, dia menyelesaikan pekerjaan terakhirnya dan segera mengirimkan laporan ke email. Setelah itu, dia mengumpulkan berkas fisik yang sudah selesai dan mempersiapkannya untuk diserahkan.

Chiara berdiri dari mejanya dengan susah payah, melangkah keluar dari ruangannya, dan menuju ke ruangan Aileen. Dengan hati-hati, dia meletakkan berkas di meja yang kini kosong, berharap bahwa semua ini akan dinilai dengan baik.

Setelah menyelesaikan semuanya, Chiara melangkah menuju basement parkir, suasana yang semula sibuk kini berubah menjadi sunyi.

Lampu-lampu neon di langit-langit memberikan cahaya yang redup dan sedikit berkedip, menciptakan bayangan yang panjang di dinding beton. Suhu di basement terasa dingin, dan suara gema langkah kakinya bergema di ruang yang sepi.

Di area parkir, hanya tersisa beberapa mobil. Ada tiga mobil terparkir di baris depan. Chiara melihat ke sekeliling, menilai betapa sepinya tempat itu. Mobilnya terparkir di sudut yang agak jauh, tampak seperti titik terang di ruang gelap tersebut. Chiara melanjutkan langkahnya dengan hati-hati.

Dari kejauhan terdengar mendengar suara mesin mobil yang datang dengan kecepatan tinggi. Tanpa sempat untuk berpikir, sebuah mobil hitam tiba-tiba melaju mendekatinya dari arah belakang. Lampu mobil tersebut menyilaukan mata Chiara, dan dalam sekejap, dia merasa seolah dikelilingi oleh gelombang cahaya.

Charmolypi 2 : CarapherneliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang