Eps 10: Masks and Mirrors

16 5 20
                                    

❄❄❄

"Cermin adalah jendela ke dalam jiwa kita, sementara topeng adalah penghalang yang kita ciptakan untuk melindungi diri. Namun, ketika kita terlalu lama berada di balik topeng, seringkali terjebak dalam ilusi yang kita ciptakan. Pada akhirnya, cermin akan menjadi alat untuk menemukan kembali jati diri kita yang sebenarnya."

❄❄❄

Di sebuah restoran dengan suasana yang hangat dan memikat itu tampak berkilauan di bawah cahaya lampu gantung yang berpendar lembut dari langit-langit. Pantulan sinar tersebut menari-nari di dinding kaca, memperlihatkan pemandangan kota yang gemerlap di luar sana.

Dari sudut ruangan, denting piano yang dimainkan secara live mengalun pelan, menambahkan sentuhan klasik yang menenangkan, seakan mengiringi setiap percakapan di malam penuh kesan tersebut.

Meja bundar di tengah restoran menjadi pusat perhatian, dikelilingi oleh kursi-kursi empuk di mana Chiara, Aileen, Harvie, Liora, dan beberapa anggota tim lainnya duduk, menikmati makan malam perayaan kenaikan jabatan Harvie.

Harvie terlihat begitu santai di tengah obrolan mereka, tetapi jelas ada aura kebanggaan di balik candaannya. Liora, yang selalu penuh semangat, membuka percakapan lain dengan senyum lebar.

"Gue gak nyangka lo akhirnya jadi CMO! Kita semua nunggu-nunggu kapan lo bakal dapet jabatan itu." Liora berkomentar sambil mengangkat gelasnya, diikuti oleh yang lainnya.

Harvie terkekeh, mengangkat gelasnya juga. "Gue sendiri juga gak nyangka bakal secepet ini. Tapi, gue bakal bikin kalian semua bangga!"

Mereka tertawa bersama, dan Liora lanjut menggoda. "Terus lo bakal jadi bos yang galak, gak nih?"

"Gak lah. Gue kan terkenal jadi bos yang paling baik di sini!" Harvie menjawab dengan senyum lebar, yang lain pun ikut tertawa.

Aileen, yang duduk di sebelah Harvie, menyela dengan nada menggoda. "Tapi, lo harus lebih waspada sekarang. Semakin tinggi jabatan, semakin banyak musuh, kan?"

"Wah, ini nasehat dari orang yang udah lebih dulu ngerasain ya?" celetuk salah satu anggota tim sambil tertawa. "Gimana rasanya kerja bareng Harvie, Aileen? Kalo gak salah, lo yang lebih kenal dia dari kita semua."

Aileen mengangkat bahunya sedikit sambil tersenyum. "Harvie? Well, dia sih bos yang asik. Penuh kejutan, tapi juga penuh tantangan."

"Wah, pasti Harvie punya banyak rahasia nih!" sahut yang lain, membuat tawa kembali meledak di meja itu.

Harvie menggeleng dengan ekspresi bercanda. "Gue gak segitunya, kok. Tapi, gue akui, Aileen memang kenal gue lebih lama. Bisa jadi nanti dia yang bisa bongkar rahasia gue."

"Aileen, lo bisa kasih bocoran dikit dong, biar kita tau harus hati-hati di mana," goda perempuan berambut pendek, membuat semua orang makin tertawa.

Aileen menatap Harvie sebentar sebelum kembali ke Liora. "Rahasia? Gue gak tau deh, rahasia Harvie itu apa. Tapi yang jelas, dia orang yang selalu ada rencana cadangan. Jadi, jangan pernah meremehkan dia."

Di tengah kehebohan obrolan, Chiara hanya duduk diam, sibuk dengan pikirannya sendiri. Dia sesekali tersenyum tipis saat orang lain tertawa, tapi jelas dia merasa gak nyaman. Liora, yang duduk di sebelahnya, menyadari hal itu dan mencoba mengajaknya ngobrol.

Charmolypi 2 : CarapherneliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang