X : Koreksi Grammar

507 80 7
                                    

15 November 2015

Hari ini hari ulang tahunku. Teman-temanku memberiku beberapa hadiah dan anehnya aku menerima beberapa surat dari orang yang tidak kukenal.

Jaeyun terlihat membuat tulisan dan juga coretan. Bibirnya bergumam tanpa suara dan tampak begitu serius.

"Apa yang sedang kau lakukan?" mendengar pertanyaan itu lantas membuat Jaeyun mendongakkan kepalanya dan mendapati Jongseong yang sedang melihat kegiatannya.

"Ah, ini aku dapat surat," jawaban Jaeyun membuat Jongseong duduk di sebelahnya dan memperhatikan surat tersebut,

"Ey, surat cinta, heh?" ujar Jongseong kencang berniat menggodanya dan hanya dibalas kedikan bahu lantas Jaeyun melanjutkan kegiatannya.

Ah, aku dapat surat cinta. Bagaimana cara membalasnya jika perasaanku saja hanya untuk Jongseong.

Keheningan menyelimuti keduanya, kelas sudah selesai sedari tadi. Jaeyun memilih untuk pulang telat karena esok hari ia tidak sibuk dan memutuskan membaca beberapa surat yang ia dapat sedangkan Jongseong ingin menemani Jaeyun agar Jaeyun tidak kesusahan membawa beberapa hadiah yang lumayan banyak saat di jalan pulang.

"Ini salah," ujar Jaeyun sambil mencoret tulisan di surat itu yang memecahkan keheningan, membuat Jongseong mengerutkan dahinya dan memperhatikan tulisan itu,

I'm very love you.

I really love you.

"Kau tidak benar-benar memperbaiki grammar bocah itu, bukan?" tanya Jongseong yang tidak dibalas Jaeyun.

Jika tidak bisa membalas perasaannya, lebih baik aku beri feedback untuk grammar-nya, bukan?

Jaeyun menulis beberapa kata di ujung surat cinta yang diberikan kepadanya itu.

Maaf Hyejin, aku tidak bisa membalas perasaanmu. Jadi, kubalas dengan koreksi untuk suratmu, ya? Terima kasih.

Jongseong hanya dapat menganga tidak dapat berkata-kata saat melihat jawaban Jaeyun. Oh, ia rasa Jaeyun tidak sepenuhnya sehat.

Jaeyun segera memasukkan surat-surat itu ke dalam tasnya dan berniat akan memberikan surat-surat itu pada pemiliknya yang Jongseong yakini akan membuat gempar satu sekolah.

Bisa-bisa mereka menangis bukan karena cintanya ditolak akan tetapi karena grammar yang hancur itu dikoreksi oleh Jaeyun.

'Cintaku Dibalas dengan Koreksi Grammar', mungkin itu judul yang cocok untuk berita gosip sekolah atas bentuk penolakan Jaeyun yang tidak biasa itu.

"Jongseong, ayo pulang." Ajak Jaeyun dan keduanya beranjak dari kelas menuju halte bis.

Sesampainya di halte bis, Jongseong menyerahkan sebuah bingkisan padanya,

"Selamat ulang tahun, Jaeyun. Aku sudah memastikan pada guru lesku, jadi grammar-nya pasti sudah benar." Jaeyun terkekeh dengan perkataan Jongseong.

"Kau juga pintar Bahasa Inggris, Jongseong, jika kau lupa."

"Buka di rumah ya, Jaeyun." Mereka pun menaiki bis dan pulang.

Ah, senangnya! Aku dapat hadiah dari Jongseong!

Jaeyun segera membuka hadiah dari Jongseong. Itu buku jurnal. Ia melihat ada kartu ucapan di atas buku itu lantas ia segera membacanya.

"Hey, happy birthday, Jaeyun!

Please use this journal to write any journey of your high school's life.

Life will never be the same after you enter the high school.

Please, hold on tight! I know you can do it!"

Sincerely,

Park Jongseong

Terima kasih banyak Jongseong. Aku akan menggunakannya.

-Bersambung-


Hai! Selamat datang di kelanjutan book words to say! Semoga suka, ya. Mohon ditunggu lanjutannya.

Love,
Asha.

words to say - jayke [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang