22-Cinta/Sahabat

89 5 1
                                    

Please jangan kabur, jangan lupa pencet bintang juga

•••

"Kau tidak perlu khawatir." Jaehyun menyeruput kopi panasnya.

Lucas hanya diam sambil mengaduk isi cangkirnya.

"Apa hubunganmu dengan Na-"

"Aku dan Nahyun hanya berteman, tak lebih." Jaehyun menghela nafas berat.

"Tapi bagaimana bisa??" Lucas masih bingung.

"Ceritanya panjang, aku tak ada waktu untuk menceritakan semuanya sekarang." Jaehyun membenarkan jaketnya, kemudian bangkit dari duduknya.

"Kau mau kemana??" Lucas menahan tangan Jaehyun.

"Kembali ke asrama, aku yakin manager hyung sudah marah kepadaku kini." Jawab Jaehyun serius.

"Sebaiknya kau juga kembali ke asrama, aku dengan managermu cukup disiplin." Jaehyun menepuk bahu Lucas sambil tersenyum dibalik maskernya.

"Baiklah." Lucas mengangguk.

Jaehyun meninggalkan kafe terlebih dahulu. Lucas melirik punggung Jaehyun yang mulai menjauh.

"Apa hubungan mereka sedekat itu??" Lirih Lucas yang masih belum mengerti dengan keadaan.

"Apa hyung Jaehyun suka kepada Nahyun?"

•••

"Syukurlah kau datang tepat waktu hyung." Haechan berbisik ketelinga Jaehyun. Karna Jaehyun datang lebih cepat lima menit dari pada managernya.

"Jadwal besok, kalian sudah tau bukan??" Tanya sang manager.

"Tau hyung." Jawab Taeyong selaku leader.

"Jangan lupa beristirahat yang cukup." Setelah mengatakan kalimat itu, manager NCT 127 pergi meninggalkan dorm mereka.

"Kau dari mana saja hmm??" Taeyong menyeret Jaehyun menuju balkon.

"Tidak kemana mana." Jawab Jaehyun santai.

"Bisa bisanya kau menjawab dengan sangat santai." Taeyong menggeleng heran.

"Kau tidak tau kan, betapa cemasnya aku jikalau kau tidak datang lebih dulu dari pada hyung??" Taeyong menaikkan alisnya.

"Iya aku minta maaf." Jaehyun meletakkan sikunya ke pagar balkon.

"Kau sedang ada masalah??" Tanya Taeyong prihatin.

"Kan aku pergi menjenguk ibuku kerumah sakit, ada masalah dari mananya??" Jaehyun menghela nafas berat.

"Raut wajahmu tidak bisa berbohong, Jung Jaehyun. Pasti ada sesuatu yang sedang kau pikirkan." Taeyong ikut menopang sikunya ke pagar balkon.

"Huft...." Helaan nafas panjang keluar dari mulut Jaehyun.

"Apa kali ini karna wanita itu lagi??" Tebak Taeyong.

"Apa aku salah, jika mencintai orang yang juga dicintai oleh sahabatku sendiri??" Jaehyun mengeluarkan isi hatinya.

"M-maksudmu??"

"Ya... Aku jatuh cinta kepada wanita yang juga dicintai oleh Lucas."

"LUCAS?!?" Taeyong kaget bukan main.

"Bagaimana bisa?!?!" Lanjut Taeyong.

"Kau ingat gadis itu bukan?? Nahyun. Dia sahabat kecil Lucas, dan mereka dijodohkan." Jaehyun mengusap wajahnya gusar.

"Heol!!" Taeyong membulatkan mulutnya.

"Apa aku salah jika mencintainya juga??" Jaehyun menatap mata Taeyong.

Taeyong mengerjapkan matanya tak tahu harus berbicara apa. Taeyong berpikir sejenak.

"Kau tak salah, perasaanmu pun tak salah." Jawab Taeyong menepuk bahu Jaehyun.

Jaehyun hanya menghela nafas. Ia menatap langit malam yang cukup terang karna banyak bintang.

"Aku masuk ke dalam dulu." Jaehyun menepuk bahu Taeyong.

"Ya, beristirahatlah." Taeyong menatap punggung Jaehyun menjauh.

"Kalau sudah seperti ini, apa yang harus aku lakukan?? Menyuruhnya melupakan gadis itu supaya Lucas bisa bahagia bersamanya, atau menyuruhnya tetap mencintai meski tantangannya persahabatan??" Taeyong memijat pelipisnya.

•••

"Yunoh!!" Nahyun lompat dari kasurnya.

"Siapa yang mengantarku pulang?!?!" Nahyun bertanya kepada kucingnya, ya karna tidak ada siapa siapa lagi selain dia dan kucingnya dirumah ini.

"Meow..."

"Sebentar biar aku ingat." Nahyun memicingkan matanya. Ia menunjuk nunjuk kepalanya agar teringat sesuatu.

"ASTAGA!!!" Nahyun mengingat semuanya.

"Aku diantar oleh Jaehyun?!? Apa benar Yunoh??" Bola mata gadis itu nyaris keluar dari tempatnya.

"Lalu bagaimana dengan Sushi???" Nahyun bertanya kepada kucingnya lagi.

"Meow..."

"Kau kan dijaga oleh Sushi kemarin sebelum aku pulang!!"

"Apa mereka bertemu??"

"Meow..."

"Ck, kau selalu menjawab dengan sekali bersuara."

"Meow..."

"Huft..." Nahyun memutar bola matanya.

"Baiklah, terima kasih sudah menjawab kucing baik." Nahyun mengelus kepala kucingnya.

"Aku harus bertanya kepada Jaehyun lansung!!" Nahyun mengambil ponselnya.

Jeongnahyun:
Hai, pagi
Kemarin kau yang mengantarku pulang?
Sampai kedalam rumah?
Bagaimana dengan Sushi??
Eh Lucas maksudku
Lalu bagaimana caranya kau bisa tau password kunci rumahku?

Secondjaehyun:
1. Iya
2. Tidak
3. Aku pulang bersamanya
4. Kim yang membawamu masuk kedalam

Jeongnahyun:
Ah terima kasih banyak Jaehyun!!
Terima kasih karna sudah mengantarku pulang!!
Sekali lagi terima kasih!!

"Ternyata Kim Oppa yang membawaku masuk kerumah, apa aku secapek itu sampai tidak sadar kalau aku tertidur sangat pulas??"

•••

"Oppa!!" Nahyun berteriak memasuki kafe.

"Apa??" Kim menaikkan sebelah alisnya.

"Kau yang membawaku masuk kerumah?? Kenapa bisa??" Nahyun membulatkan matanya.

"Kau dibawa oleh lelaki asing, dari mana kau semalam??" Kim melipat tangannya.

"Dia temanku. Kemarin aku pergi main bersamanya, tapi aku ketiduran dimobil." Nahyun menjelaskan secara jujur.

"Kau yakin dia tidak melakukan hal macam macam kepadamu??"

Kim kembali melakukan pekerjaannya. Ia berbicara sambil mengeringkan gelas gelas yang sudah dicucinya tadi.

"Dia orang baik, kau tenang saja." Nahyun mengangguk.

"Bagaiman dengan lelaki yang duduk di depan rumah mu??"

"Ah dia mengantarkan Yunoh, hmm, kemarin aku menitipkan Yunoh kepadanya." Oke kali ini Nahyun berbohong.

"Sebentar!!" Kim menghentikan aktifitasnya.

Nahyun menelan salivanya susah payah. Apa ia akan ketahuan kalau tengah berbohong.

"Kenapa semua temanmu memakai masker?? Mereka jadi terlihat seperti perampok." Kim menaikkan alisnya curiga.

"A–ah itu, aku juga tidak tahu." Jawab Nahyun asal.

"Ya sudah, mari bekerja."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 26, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

YOUR TOUCH | JUNG JAEHYUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang