10-Meet up

137 14 1
                                    

Pencet patrick nya jangan lupa, nee?

•••

"Apa kau yakin menemuinya?" Hyewon menopang dagunya dengan telapak tangannya. Oh iya, Nahyun baru saja memaki maki Hyewon yang tega meninggalkannya sendirian seperti kemaren. Dan Hyewon pun sudah berjanji tidak akan melakukan hal yang sama lagi. Nahyun tak bisa membenci sahabatnya ini, ia tak bisa marah kepada Hyewon.

"I-iya, aku sudah terlanjur janji." Nahyun menggaruk tengkuknya.

"Hmm, kalau udah terlanjur janji ya, mau diapakan lagi?" Hyewon mengangkat kedua bahunya.

"Tapi-" Nahyun terdiam kemudian melanjutkan perkataannya.

"Memangnya apa saja yang aku lakukan ketika menelfonnya?" Nahyun sejujurnya ragu ingin menanyakan hal itu, karna dia tak sanggup menanggung malunya.

"Kau mem-vc nya kalau kau lupa." Hyewon menepuk puncak kepala Nahyun, bermaksud mencemeeh.

"Iissh sudahlah jangan di ingatkan seperti ini, aku malu." Pipi Nahyun bersemu merah.

"Kau memaksanya memperlihatkan wajah tampannya kepadaku." Hyewon tertawa setelahnya.

"Jinjja? Seburuk itukah? Sangat memalukan." Nahyun memukul keningnya berulang kali.

"Sayangnya semua ucapanmu tak bisa dibuktikan." Hyewon mencibir ke arah Nahyun.

"Ssstt, hentikan, aku malu." Nahyun kini menepuk pipinya yang sudah memanas.

"Ada apa ini? Kau kenapa? Wajahmu memerah." Kim menghampiri Nahyun dan Hyewon yang sedang beristirahat.

"Dia malu dengan tingkahnya sendiri, hahaha." Hyewon tertawa terbahak bahak.

"Maksudnya?" Kim tentu saja tidak paham dengan apa yang dimaksud oleh Hyewon.

"Ah ada deh pokoknya, sangat lucu." Hyewon sulit untuk menjelaskan karna ia tak berhenti tertawa melihat tingkah konyoo Nahyun.

"Oiya, ngomong ngomong, kau mengenal pria tadi malam?" Kim mengangkat alis tebalnya.

"Pria? Nugu?" Nahyun menautkan alisnya.

"Iya, pria yang bersamamu ketika kau di ganggu oleh preman jalanan itu." Kim menjelaskan.

"Tidak? Aku bahkan tidak ingat apapun."

"Dia pria yang menyelamatkanmu kemaren, sebelum aku benar benar datang menjemputmu."

"Aku tak mengingatnya sama sekali." Nahyun mencoba mengingatnya.

"Dan kejutannya lagi, dia tau namamu."

"N-namaku?" Nahyun meneguk air liurnya susah payah.

"Betul, dan juga aku sangat yakin tangannya terluka cukup parah." Kim mengusap dagunya.

"Apa oppa melihat wajahnya?" Nahyun bertanya spontan.

"Tidak juga, keadaan dilokasi itu cukup gelap, dia juga mengenakan pakaian serba hitam dan mengenakan topi. Jadi aku tak dapat melihat wajahnya karna terhalang oleh bayangan topinya." Kim menjelaskan dengan sangat detail.

"Siapa pria itu?" Nahyun balik bertanya.

"Mana aku tau? Kan aku juga bertanya kepadamu?" Kim mengangkat bahunya.

"Atau jangan jangan dia pria yang sering DM an dengan mu di instagram itu?" Hyewon menebak dengan mata terbuka sangat lebar.

"Hmm? Bagaimana bisa?" Nahyun heran setengah mati.

"Kan aku cuma menebak, dasar bocil." Hyewon memutar bola matanya sambil mendorong kening Nahyun dengan ujung jari telunjuknya.

•••

YOUR TOUCH | JUNG JAEHYUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang