Vote dulu, oke?
•••
"Bangun hyung! Hari sudah siang, tidak baik tidur terlalu lama." Haechan memasuki kamar beraroma maskulin tersebut.
"Hmm." Sang tuan pemilik kamar hanya mendeham sebagai jawabannya.
"Bangun atau aku akan mengacau isi kamarmu?" Haechan mulai mengancam.
Jaehyun yang masih mengantuk hanya diam tak menghiraukan ancaman dongsaengnya tersebut.
"Hyung, apa aku boleh meminjam hoodie mu ini? Kelihatannya cocok di badanku." Haechan mulai membuka lemari baju Jaehyun.
Tak ada jawaban dari Jaehyun, yang Haechan artikan berarti itu jawaban lain dari kata 'boleh'.
"Kalau topi ini, apa aku juga boleh meminjamnya?" Haechan mengenakannya dan berkaca di depan cermin berukuran cukup besar.
"Waw, sangat cocok di kepalaku." Haechan kemudian kembali mengacak isi lemari Jaehyun, namun ia tak menemukan hal yang menarik lagi di dalamnya.
Kini ia beralih ke nakas di dekat tempat tidur Jaehyun.
"Hmm, kelihatannya jam tangan ini cocok dikulit coklatku." Haechan berhasil menemukan tempat perhiasan Jaehyun.
"Aku boleh kan meminjamnya?" Tanya Haechan kembali.
"Tak ada jawaban, berarti boleh, yes!!"
"Apa isi kotak ini, hyung?" Haechan berhasil menemukan kotak hadiah yang diberikan salah satu fans nya kemarin.
"Jangan sentuh benda itu." Ucap Jaehyun dengan suara serak khas orang bangun tidur.
"Why?" Tanya Haechan heran. Karna sedari tadi Jaehyun hanya diam jika barangnya disentuh oleh Haechan.
"Barang itu baru aku dapatkan kemaren, aku bahkan belum menggunakannya agak sekali." Ucap Jaehyun masih dengan mata yang teramat berat.
"Kalau begitu biar aku menjadi orang pertama yang menggunakannya!" Haechan hendak membuka kotak tersebut namun kotak tersebut lansung diambil alih oleh Jaehyun yang kini sudah duduk dengan penampilan kusutnya.
"Wah wah wah... Kelihatannya barang tersebut sangat berharga bagimu. Dari mana kau memperolehnya hyung? Kemarin kita ada jadwal sampai malam, kita tidak punya waktu untuk berbelanja kemarin." Ucap Haechan mulai penasaran.
"Ssst, anak kecil tidak boleh kepo." Ucap Jaehyun yang kini sudah berjalan menuju kamar mandi.
Namun belum sempat Jaehyun menginjakkan kakinya ke dalam kamar mandi, Haechan kembali mengatakan kalimat yang membuat langkahnya terhenti.
"Apa itu hadiah dari gadis berbaju putih kemarin?"
'Kenapa ia sangat ahli dalam hal menebak?' Batin Jaehyun yang kemudian kembali melangkahkan kakinya menuju kamar mandi.
•••
"Hah? Apa kau sedang demam?" Hyewon mengarahkan punggung tangannya menuju kening Nahyun.
"Tidak, Hyewon. Aku bersungguh sungguh." Nahyun mencoba meyakinkan Hyewon tentang hal ajaib di akun instagramnya, hingga kejadian setelah fanmeeting dengan NCT127 kemarin.
"Sayangnya aku tidak percaya, hahaha, berhentilah bermimpi, Nahyun sayang." Kemudian Hyewon kembali berjalan menuju meja pelanggan meninggalkan Nahyun di dapur.
"Aigoo. Kenapa dia tidak percaya dengan ceritaku? Andai aku tidak lupa membawa ponselku kemari, pasti sudah aku tunjukkan bukti chatnya. Kalau bisa hingga matamu keluar dari tempatnya sekalipun." Nahyun kesal sendiri kepada dirinya, karna lupa membawa ponsel ke tempat kerja.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUR TOUCH | JUNG JAEHYUN
Fanfiction"Bersentuhan dengan orang asing itu suatu hal yang menjijikan!" -Jung Jaehyun Start: 17 Mei 2020 ©maurinem_