Patrik minta di pencet
•••
"Kenapa ibu mendadak memberiku kabar tengah malam begitu sih." Nahyun membersihkan meja di kafe dengan setengah hati.
"Hei, wajahmu terlihat murung, what's wrong?" Kim berjalan mendekati Nahyun.
"Aa-Kim oppa. Gak papa kok." Nahyun menggeleng dengan senyumannya.
"Yakin?" Kim menggoda Nahyun.
"Hmm, ngomong ngomong, boleh gak aku izin pulang cepat hari ini? Hehe." Nahyun menggaruk tengkuknya tak enak hati.
"Kenapa? Kau ada janji?" Tanya Kim tepat sasaran.
"Hmm, begitulah. Semalam ibuku mendadak menelfon dan membuat janji seenaknya saja, menyebalkan." Nahyun menghentakkan kakinya.
"Hei... Jangan seperti itu. Dia ibu mu. Iya kau boleh pulang lebih awal kok." Kim mengacak rambut Nahyun gemas.
"Ehem... Ada yang lagi mesra mesraan nih." Hyewon berdeham keras.
"Yaa!! Mana ada mesra mesraan." Nahyun berteriak kepada Hyewon.
"Hahaha bercanda, kau pemarah sekali." Hyewon tertawa lepas.
"Oppa! Lihat Hyewon, dia terus terusan menggodaku!" Nahyun memelas kepada Kim.
"Tapi memang wajahmu terlihat sangat mengerikan saat ini." Kim ikut menggoda Nahyun.
"Aissh, jinjja! Kalian berdua sama saja. Aku pamit kebelakang." Nahyun membawa beberapa gelas kosong bekas pengunjung.
"Apa yang sedang terjadi dengan Nahyun, hahaha." Hyewon masih tidak berhenti tertawa.
"Sepertinya ada tamu bulanan." Jawab Kim yang disambut gelak tawa oleh Hyewon.
•••
Nahyun kini sudah berada di kediaman orang tua nya. Ibunya sedang memilih beberapa baju yang menurutnya bagus untuk nahyun kenakan.
"Kau suka warna yang mana, merah atau hitam?" Tanya ibunya sambil mengangkat kedua baju tersebut.
"Warna peach." Jawab Nahyun seadanya.
"Peach? Tapi bukan kah merah atau hitam akan terlihat lebih mewah?" Tanya ibunya.
"Tapi aku lagi pengen mengenakan baju berwarna peach, bu." Jujur Nahyun.
"Oke, biar ibu bantu carikan ya."
"Memangnya kita akan bertemu dengan siapa? Aku perhatikan ibu terlihat sangat sibuk." Nahyun bertanya serius.
"Keluarga sahabat ayahmu, Tuan Huang, apa kau masih ingat?"
"Hmm, tidak, aku tidak ingat." Jawab Nahyun jujur.
"Bagaimana dengan Huang Xu Xi?" Tanya ibu Nahyun sambil tersenyum penuh makna.
"Huang Xu Xi? Kayaknya tidak asing." Nahyun berpikir sejenak.
"Anak Tuan Huang. Ah apa kau melupakannya?" Ibu Nahyun berkacak pinggang.
"Sebentar, biar aku mengingatnya." Nahyun meletakkan jari telunjuk dikeningnya. Dia memutar keras semua memori lamanya. Apa dia sepelupa ini?
"Sushi. Kau memanggilnya Sushi dulu." Ibu Nahyun mengingatkan.
"Sushi!?!?" Nahyun melebarkan matanya.
"Ya, kau ingat kan?"
"Sushi, yang pendek, nakal, cengeng itu kan? Ommo ommo. Kapam terakhir kali aki bertemu dengannya. Sudah sangat lama." Nahyun tertawa mengingat semua kejadian lucu yanh ia lewati bersama sahabat lamanya itu. Entah cocok dibilanh sahabat, atau malah rival(?)
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUR TOUCH | JUNG JAEHYUN
Fanfiction"Bersentuhan dengan orang asing itu suatu hal yang menjijikan!" -Jung Jaehyun Start: 17 Mei 2020 ©maurinem_