ibu

2.2K 240 8
                                    

Setelah mereka masuk asrama sandrina memilih untuk duduk di depan asrama dan termenung

Sandi : aku bingung aku ragu aku bodoh aku tau aku mencintainya tapi aku hanya diam seribu bahasa tanpa kata, apakah aku akan kehilangan lelaki yang aku sayangi untuk kesekian kali?? yang pertama ayahku orang yang sangat berarti dalam hidupku yang memberikan warna dalam hidupku pergi meninggalkanku untuk selamanya lalu yang kedua kak rey orang yang paling bisa membuat hati sandi tergoyahkan dan terkagumkan, pergi meninggalkan ku jauhh entah bisa ku genggam kembali atau tidak bisa sama skali. Aku tau kak rey pergi untuk mengejar mimpinya tapi entah mengapa hati tak rela melepasnya

lalu datang lah aqeela dan bertanya tentang kegelisahan sandi sejak tadi

Aqeela : san, kamu kenapa kelihatan sedih banget coba cerita sama aku kalau aku bisa bantu pasti aku bantu kok

Sandi : oh kamu qeel, nggak ada apa apa kok

Aqeela : aku tau dari mata kamu san ada yang tidak baik baik aja dalam pikiranmu

Sandi : qeel mau nanya?? egois nggak kalau kita nggak mau di tinggalkan oleh orang orang yang kita sayang dengan alasan untuk mengejar impian

Aqeela : kalau menurut aku nggak egois kok semua orang pasti nggak mau yang namanya perpisahan, di tinggalkan, pergi atau apapun itu, tetapi kita harus ingat setiap ada pertemuan suatu saat pasti ada perpisahan entah itu perpisahan yang kekal atau perpisahan yang hanya sesaat. Kalau alasannya adalah mengejar impiannya nggak mungkin kita larang kan selagi itu baik kita harus dukung dan doakan yang terbaik untuknya toh kalau impian nya sudah tergapai orang yang kita tunggu akan kembali walaupun dengan harapan yang kita inginkan atau tidak. Memang siapa yang mau pergi san??

Sandi : nggak ada kok qeel, makasih yang qeel udah memberikan nasehat yang baik buat aku, yok kita balik ke kamar

Aqeela : oh yasudah yokk

Pagipun tibaa seperti biasa para santri bersiap untuk bersekolah
Setelah tiba di sekolah di tengah tengah pelajaran ustad datang memanggil jefan untuk keluar

Ustad : maaf jefan ada kabar buruk yang harus kamu tau, kalau ibu kamu sedang ada di masa kritis tadi pak ustad dapat kabar dari rumah sakit untuk di sampaikan kepada kamu, kamu sekarang daat izin untuk pergi ke rumah sakit maaf jefan ustad tidak bisa mengantar kamu sekarang karna jadwal ustad dan ustad lain masih padat untuk ngajar tapi InsyaAllah ustad akan menyusul kamu nanti setelaj jam kosong

Jefan tak bisa berkata kata air matanya jatuh bercucuran dan seketika seperti jantung yang tak lagi berdetak dia hanya menahan dan mematapp jalan yang tak pasti.

Dan ketika itu alifa izin ke toilet untuk pipis ketika dia ingin kembali kekelas dia melihat jefan yang sangat lesu seperti tak tau arah

Alifa : kenapa tu orang nggak biasanya mukanya gitu biasanya konyol jelekk ahh sudahlahh nggak oerduli juga (lalu berjalan) ehh ehh kok gua kepo ya kenapa si dia gua sanperin ah

Lalu alifa mengikuti jefan hingga sampai di pagar pesantren

Alifa : apa jefan mau kabur yaa kok dia keluar pesantren si sendiri lagi wah wahh gak beres nih

Lalu menghampiri jefan

Alifa : eh bambang, lu mau kabur yee gua kasih tau ustad nihh

Jefan : (hanya diam dan meneteskan air mata seolah tak perduli)

Alifa : nggak biasanya nih orang kayak gini wah apa dia kesurupan yaa (dalam hati)
Lu kesurupan yaa ( sambil memegang pipinya jefan)

Jefan : udahlahh gua nggak ada waktu buat luu

CINTA DI PESANTREN SYAQEELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang