Kini tinggal lah rassya dan kiesha di tempat itu lalu di hampiri kyai hasyim untuk memberikan pengertian agar mereka bisa menerima keadaannya.
Kyai hasyim : nak, pak kyai mengerti memang berat menerima semua apalagi harus meninggalkan apa yang kamu punyaa. tapi percayalah papamu hanya ingin kamu bisa menjadi lebih baik dan menyadari kesalahan yang kamu perbuat dulu.
Kiesha : kami belum terbiasa pak kyai hidup di desa dengan minim fasilitas seperti ini
Rasya : iya pak kyai kami biasanya hidup serba ada dan jam segini biasanya kami nongkrong bersama teman teman dan sekarang tidak bisa seperti itu (menahan tangis)
Bu kyai : iya nak, kmi sangat mengerti keadaan kamu saat ini tetapi kamu tidak boleh patah semangat. Disini kamu juga akan mendapatkan teman yang banyak dan pastinya kamu akan belajar banyak dari sini jadi kamu harus yakin kalau kamu akan bisa membuktikan kepada orang tuamu kalau kamu bisa menjadi kebanggaannya, semangat ya nak (dengan jiwa keibuanya)
Pak kyai : apa salah nya mencoba, cobalah dulu pasti kamu akan tenang dan senang disini
Rassya dan kiesha : iya pak kyai terimakasih kami akan coba.
Memang berat tapi apa salah nya mencoba untuk menerima, lama lama juga akan terbiasa dengan sendirinya.
Lalu pak kyai memanggil anak nya (rey) untuk mengantar rassya dan kiesha ke tempat tidurnya, dan rey juga di tugaskan oleh abi nya untuk mengajarkan mereka tentang agama. Karna selama dia di rumah tidak pernah melakukan ibadah dan pasti mereka lupa bagaimana bacaan sholat.
Abi rey : rey sini nak, kamu bisa kan mengantarkan mereka ke kamar nya
Rey : bisa bi
Abi rey : dan abi punya tugas buat kamu rey, kamu harus bisa mengajarkan mereka tentang agama dan bagaimana cara sholat.
Rey : baik bi, rey akan berusaha melakukannya.
Lalu rey mengantarkan rassya dan kiesha ke kamarnya kebetulan mereka satu kamar dengan rey. Walaupun rey anak seorang kyai besar pesantren tetapi ia jarang tidur di rumahnya ia menghabiskan waktunya di pesantren.
Rey : kita belum berkenalan ya, kenalin aku rey, aku anak dari kyai hasyim swmoga kita bisa berteman ya (dengan senyum yang sangat damai)
Rassya : iya nama gue rassya hidayah
Kiesha : dan gue kiesha alvaro, kita bakal tidur dimana rey belum sampai juga nih
Rey : sabar dulu kie, bentar lagi sampai kok
Tibalah di kamar mereka dan biasa, pesantren terkenal dengan kesederhanaannya tanpa ada nya fasilitas yang lengkap hanya ada kasur dan almari untuk barang barangnya.
Rassya : ini beneran kamar rey? Gimana fue bisa tidur kalo begini caranya (dengan wajah yang kecewa)
Kiesha : iya nih kamarnya kok gini bangett nggak ada ac nggak ada tv ngak ada hp trus kalo gabut kita gimana dong. Lu kok betah sih disinu rey?
Rey : kalo aku sih udah biasa disini, tempatnya nyaman kok mungkin kalian belom terbiasa berada di tempat ini tenang aja lama kelamaan kalian bakal betah disini. Menurut aku tempat ini tempat yang sangatt menyenang kan dan menenangkan.
Rassya : apanya yang menyenangkan coba rey? Disini nggak ada benda apapun yang bikin kita seneng biasanya ada hp disini nggak ada hp
Rey : ada kok benda yang bikin kita seneng nih (tasbih dan Al-Qur'an) ini yang akan membuat kita tenang ketika mendengarkan dan membacanya.
Kiesha : nggak salah nih rey? Apa istimewanya coba benda itu?
Rey : benda itu sangat istimewa tasbih untuk berdzikir dan Al-Qur'an menjadi pedoman kita untuk menjalani hidup sehari hari. Nanti kita belajara bareng, sekarang kita keliling pesantren yuk biar kalian nggak tersesat dan tau jalannya.
Kiesha dan rassya : skuyy gabut juga disini mending jalan jalan.
Lalu mereka jalan untuk mengelilingi pesantren tiba lah mereka di tempat yang paling akhir yaitu perbatasan antara pesantren laki laki dan pesantren perempuan.
Di asrama putri sudah ramai yang membicarakan tentang kedatangan santriwan baru yaitu rasya dan kiesha sedangkan aqeela, sandrina dan saskia belum mengetahui apa yang ramai di bicarakannya mereka jalan menuju masjid melakukan sholat dhuha (kebetulan masjid pondok pesantren Al-Aqsho berada di luar campur untuk santriwan dan santriwati)
Ketika rassya, kiesha dan rey menuju ke tempat perbatasan tersebut mereka melihat sosok perempuan yang cantik dan anggun berjalan menuju masjid. Ketika melihatnya hati terasa damai dan senang, siapa lagi kalau bukan aqeela, sandrina dan saskia yang tak pernah lupa dengan ibadahnya.
Rassya melihat aqeela yang cantik dan anggun dengan senyumannya yang membuat hatinya berdetak seperti ada yang berbeda, tak heran semua orang memang mengidam idamkan sosok aqeela dan menyebutnya seperti bidadari yang turun dari syurga.
Sedangkan kiesha melihat saskia yang begitu lucu dan damai ketika melihat senyumannya apalagi saskia adalah orang yang periang, saskia juga sama seerti aqeela banyak yang menyukainnya.
Dan terakhir rey melihat sandrina yang begitu cantik dan terlihat sekali ia pintar dan cerdas serta bijaksana, apalagi rey diam diam mengaguminya ia sangat mencintai sandrina namun sayang rey belum bisa mengungkapkannya.
~~~vote yang banyak yaa kalo mau cerita ini di update cepat karna vote kalian adalah semangat bagi penuliss~~~
•••siapa yang mau cerita ini cepet cepet di updatee angkat tangan yaa komen di bawah okeyy•••
~~~~selamat membaca~~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA DI PESANTREN SYAQEEL
Romance~Rassya Hidayah~ Awalnya aku merasa tempat ini adalah neraka bagiku, tetapi entah mengapa semakin lama tempat ini menjadi tempat yang menyenangkan tanpa aku sadari. ~Aqeela Aza Calista~ Aku takut jika aku mencintai salah satu dari hambamu, aku akan...