"Hai,udah nungguin lama? "
Terdengar suara pria yang menaiki motornya mendekati halte. Arjuna membuka kaca helmnya menyapa luna sambil menyengir kuda. "Sorry habis panggilan alam".
Luna menaikkan alis. "Ha,maksudnya?"
"Buang hajat".
Luna sedikit tertawa mendengar ucapan juna, "oalah,kirain apaan panggilan alam".
"Hehe...yaudah yuk" ajak arjuna.
Luna mendekat ke motor lalu menaikinya dari arah tumpuhan kiri.
"Udah?" Tanya juna.
"Udah".
----
Suasana hening masih menyelimuti perjalanan mereka,arjuna yang dari tadi fokus nyetir sedangkan luna yang malu-malu ingin ajak bicara. Tiba-tiba rem mendadak sehingga luna tidak sengaja merangkul juna dari belakang,kecepatan yang juna gunakan 80km/jam dan tidak sadar ada orang menyebrang,untung aman tanpa luka.
"Eh maaf luna,kamu gapapa kan?" Tanya arjuna panik sambil meminggirkan motornya di tepian.
"Gapapa jun,cuma kaget aja tadi" jawab gadis itu lirih dengan tatapan sendu.
"Aduh,aku minta maaf ya. Tadi aku nggak tau kalo ada orang lewat"
"Juna,lain kali jangan pakek kecepatan 80km/jam ya,aku tau kamu terbiasa tapi kalo ada apa-apa gimana? Peringatan buat kamu. Meskipun ada aku atau nggak,jangan pakek kecepatan melebihi itu" ucap luna mengomeli arjuna yang terkekeh.
"Bukan pacar tapi perhatian banget" ucap arjuna.
"Arjuna..."
"Eh iya iya maaf", Arjuna terkekeh.
"Iya aku janji ga ngebut"
"Janji sama siapa?" Tanya Luna.
"Kamu lah"
"Kok aku?"
"Kan kamu yang ngomel-ngomel"
"Lah,janji sama diri sendiri juga dong. Kalo kamu cuma janji sama aku bisa aja kalo kita ga ketemu kamu bakal melupakan,janji sama diri kamu kalo ga ngebut lagi. Ini masih level biasa juna,jatuh itu nggak enak" jelas luna lagi.
"Iya aku janji sama diriku sendiri" jawab arjuna cemberut.
Gadis itu hanya menggeleng heran.
"Yaudah,kita mau kemana?" Tanya arjuna.
"Kok tanya aku,kan kamu yang ngajak!"
"Oh iya" arjuna tampak memikir kembali kemana tujuan yang akan dia datangi.
Mall Amartha. Tempat perbelanjaan yang nggak begitu besar di daerah rumah Arjuna.
"Oh iya ikut aku cari kemeja", Arjuna menguyel-uyel rambut luna gemas.
"Aw" suara luna merasa sakit di kepalanya yang tidak sengaja juna sentuh.
"Eh sakit ya? Aduh juna tangannya ngajak berantem" katanya kesal menggerutu di tangannya.
"Masih sakit?" Tanya arjuna.
"Iya,ini masih di plester di sini" dengan menunjukkan arah lukanya.
Terlalu lama berhenti di pinggir jalan sampai lupa waktu mendekati pukul 4. Mereka berdua melanjutkan perjalanannya ke Mall tersebut dengan kecepatan sedang.
~~~
Setelah berbelanja kemeja yang akan dia gunakan saat lamaran Ana,sesampai di parkiran luna masih berjalan pelan dengan tatapan sendunya. Arjuna yang sudah meletakkan barangnya di dalam jok motor,melihat luna yang tertinggal dari gandengnya.
"Luna?" Panggilnya.
Gadis itu masih tidak menanggapi panggilan juna.
"Aluna,are you okay?" Tanya arjuna menatap bingung.
Luna mendongak ke arah juna yang sudah memanggilnya berulang kali, "iya?"
"Kenapa?"
"Kangen mama"
Arjuna terdiam,dia merasa bingung untuk bertanya takut membuat luna tersinggung.
"Emm... emangnya mama kamu kemana?" Tanya arjuna pelan-pelan.
Luna menoleh ke arjuna,memberi kode untuk pergi menemaninya sore ini, "mau temenin aku nggak ke pemakaman?"
"Kemana?" Tanya arjuna.
"Ketemu mama lah,aku kenalin ke mama,mau?" Katanya.
"Wah... mau dong" balas arjuna senang.
Mama...
Tunggu aku,
Rindunya luna akan terbayarkan,Anak gadis mama bakal ajakin tamu baru buat bantu doain mama,nanti aku kenalin juga.
-Aluna IndrianiOtw ke pemakan mama Aluna.
11 Mei 2021
Hai jangan lupa vote and comment^^
Aku gatau nih cerita bakal ending sesuai ekspetasi atau nggak,beri aku semangat buat tetep lanjutin nih cerita dong🥺Fyi : beberapa dari cerita ini ada terinspirasi dari lingkungan aku juga:)
KAMU SEDANG MEMBACA
ARLUNA | Huang Renjun ✔
Teen FictionSebagai kisah di kala rasa yang pernah terluka kini kembali pulih secara perlahan. Sejak itu, terasa aroma sakura bertebaran mengelilingi mereka menatap rembulan. "Aku pernah merasakan patah, hingga saatnya aku mencoba istirahat dan menata segala...