ARLUNA .11

190 34 18
                                    

1 jam kurang lebih arjuna menunggu luna di halte,ketiga temannya memutuskan pulang terlebih dahulu karena suruhan arjuna juga. Arjuna sempat membuka ponselnya untuk mengabari luna,tapi masih belum ada balasan apapun.

Tak lama luna datang berlari kecil ke arah halte,melihat arjuna yang sudah menunggu sendirian sambil memainkan ponselnya.

"ARJUNA" panggil luna dari kejauhan.

Arjuna melepas ponselnya di saku jaket bombernya. Ia membalas panggilan luna dengan senyuman lega.

"Aduh maaf banget ya nunggu lama,maaf banget" ucap luna memohon-mohon.

"Eh iya gapapa,tapi tumben lama?" Tanya arjuna

"Itu tadi ada beberapa dokumenku yang hilang,aku panik banget tadi sampai nangis-nangis,apalagi itu dokumen di minta dosen mendadak" jawabnya sambil ngos-ngosan.

"Lah kok bisa? Terus udah ketemu?"

"Alhamdulillah udah. Tadi dokumennya nyelempit di totebag,haduh capek banget sumpah hari ini"

"Iya iya,aduh kasian banget sampe ngos-ngosan. Yaudah kalo gitu,kamu laper nggak?".

"Dari pagi belum makan si,ya tau sendiri kan tadi dateng aku malah nyamperin toilet bukan kantin".

"Hah serius belum makan? Yaudah kita cari makan,buruan naik"

Luna naik ke atas motor ninja arjuna dengan di tuntun agar tidak jatuh,karena keadaan luna lemas dan campur aduk.







Sampai di sebuah warteg langganan arjuna,fathan,enjo dan azka. Menu-menu kesukaan geng dua ribu adalah nasi bebek. Saat ini arjuna mengajak perempuan untuk pertama kalinya ke warteg pak bito.

"Kita makan di sini mau?" Tanya arjuna ke luna canggung.

"Asal bikin kenyang untuk apa nggak suka,aku udah biasa makan di warteg" balasnya santai.

"Yaudah yuk. Pak bito nasi bebek satu sama..." arjuna mengarah ke luna bertanya makanan yang ingin ia pesan, "kamu makan apa?"

"Samain,minumnya teh hangat"

"Nasi bebek sama teh hangat 2 paket komplit"

"Siap jun"

Pak bito mengantarkan makanan ke meja mereka berdua yang posisinya lesehan. Luna mengusap wajahnya memakai tisu basah yang selalu ia bawa di totebagnya. Arjuna melihat luna sedikit kesal karena luna tidak berhenti mengusap wajahnya padahal wajahnya sudah bersih.

"Udah itu di makan,jangan ngusap wajah mulu" protes juna.

"Ya Allah iye"

Mereka kembali menikmati makanan warteg sambil memandang rintihan hujan yang cukup deras tanpa gemuruh. Luna tidak melibat apapun kecuali makanan,dia benar-benar kelaparan dari tadi pagi. Sampai arjuna mengajaknya bicara,luna tetap fokus merobek daging bebek yang di cocol ke sambal.

"Luna" panggil arjuna

Luna yang merunduk reflek menoleh ke arjuna.

"Apa?"

"Maaf nih kalo aku nanya dan ikut campur,kamu tadi pagi kok bisa ketemu sama kakakku?"

Dengan santai tiba-tiba ia tersedak setelah mendengar ucapan Ana adalah kakaknya. Arjuna terkejut,di ambilnya gelas minum luna yang berada di sebelah piringnya dan memberikannya pada luna.

"Makanya kalo makan pelan-pelan,ga bakal aku tinggal" ucap arjuna.

"Bentar-bentar,berarti bener kamu adiknya kak ana?"

"Iya,kenapa?"

"Pantesan...mirip"

"Yeu,namanya juga saudara" kata arjuna kesal.

"Aku sama adekku enggak tuh?" Tanya luna bingung.

"Beda produksi mungkin?" Jawab juna bercanda

"HEH!"

.
.
.





Hari semakin gelap,keadaan sudah mendekati waktu adzan maghrib. Arjuna membayar makanan lalu mengajak luna segera naik motor. Luna yang sadar belum membayar kemudian menanyakan uang makanan itu.

"Loh? Aku belum bayar" ucap luna ingin mengambil dompetnya

"Udah aku bayar" balas juna santai

"Tapi?".

"Anggap aja aku traktir".

Juna memakai jaketnya kemudian menyalakan mesin motor,luna yang sudah naik tiba-tiba juna memanggilnya. "Lun?"

"Iya apa?"

"Mampir ke masjid atau musholah dulu ya,kita sholat?" Tanya juna.

"Iya. di sebelah sana ada masjid jun,kita sholat di situ aja" jawab luna sambil menunjuk arah masjid.

"Oke"






Sampai di masjid,luna dan juna berpencar menuju tempat wudhu, Baru kenal beberapa hari sudah di ajak ibadah bersama meskipun shaf mereka masih terpisah.

Setelah sholat dan berdoa berjamaah,luna segera melipat mukenah lalu ia kembalikan pada tempat yang benar. Tak lama juna menyusul keluar sambil menunggu luna yang masih menggunakan sepatunya.

"Udah?" Tanya arjuna yang di angguki luna.

"Udah" jawabnya.

Mereka melanjutkan perjalanan pulang,dan pastinya juna harus mengantar luna ke rumahnya lagi dengan selamat. Di tengah perjalanan tiba-tiba arjuna bertanya pada luna yang membuat luna terkejut.

"Waktu sholat,kamu doa nggak?" Tanya arjuna.

"Iya dong" jawabnya sambil mendekat ke pundak juna agar kedengaran suara.

"Doa apa?"

"Kepo"

"Yah,nggak seru" ucap arjuna.

"Emang kamu doa apa?" Tanya luna balik.

"Aku berdoa semoga di pertemukan dengan orang yang baik buat aku. Dari teman,jodoh,atau pun hal lain. Tepatnya sih jodoh" ucap juna dengan tersenyum di balik helmnya.

"Aamiin! Semoga ya" ucap luna memberi dukungan untuk doa pria di depannya.

"Sebenernya doa aku sama kamu nggak jauh beda si jun,aku juga berdoa kayak gitu. Tapi lebih tepatnya,aku pengen di beri ketenangan dan kebahagiaan" kata luna dengan suara yang cukup lembut.

"Semoga amin dari kita bisa di dengar Allah ya" balas juna.

Arjuna kembali tersenyum sambil berkata dalam hati, "jika memang kamu aminku,tidak akan mustahil bila amin kita berdua bisa bersatu lun" .

18 April 2021

Dont forget vomentnya bestie♡

ARLUNA | Huang Renjun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang