Extra Chapter : Kenangan

26 7 0
                                    

I'm back

Fyuh, akhirnya setelah berjuta purnama aku up juga

Gimana kangen gak nih sama Azka dan Zaza 😀

Oiya gimana sama puasanya kemarin ada yang bolong gak? Kalau aku sih dikit cuman 5 😆

Happy reading

•••

"Mengapa langit begitu indah saat hati ku begitu muram"
-Azka Mahardika Adijaya-
•••

Tak terasa kita sudah tidak menginjakan kaki di bangku SMA dan sudah satu tahun lebih Azka dan Zaza tak kunjung bertemu.

"Gimana ya kabar dia? Apa dia udah punya pengganti gua? Trus juga kenapa satu tahun ini dia gak ada kabar?" monolog Azka.

"Surat juga gak pernah di bales" ucap Azka sambil menatap langit.

"Dia kenapa sih?"

"Lu jangan kaya orang gila deh, ngomong sendiri kaya nenek gua aja lu" ucap Samsul yang kebetulan main kerumah Azka.

"Mending lu diem" ucap Azka galak,mantan ketua Garuda itu sudah lengser dari 3 bulan yang lalu.

"Santai ngapa bos" ucap Samsul sambil meminun kopi nya.

"Zaza apa kabar?" ucap Samsul.

"Satu tahun ini gua udah gak dapet kabar dia, waktu itu gua main kerumah nya untuk nanyain Zaza tapi orangtua nya malah di Amerika katanya menetap sekitar 2 tahunan" ucap Azka sendu.

"Kayaknya ada yang di sembunyiun tentang keberadaan Zaza deh Az" ucap Rian.

"Kayaknya iya, tapi mau gimana" ucap Azka.

"Ceilah si bos, tinggal nyamperin Zaza ke Moscow terus cari deh keberadaanya nya" ucap Andre.

"HEH! lu kira Moscow kecil apa" ucap Samsul menoyor Andre.

"Ceilah jangan di toyor juga dong" ucap Andre.

"Btw kuliah dimana lu pada, kayaknya gua gepyer dulu dah" ucap Andre.

"Lah kenapa?" ucap Azka.

"Gua udah gak masuk PTN gak masuk SBM pula" ucap Andre.

"Ada jalur yang lain bege" ucap Samsul.

"Gak ada duit, duit gua habis buat benerin motor kemaren" ucap Andre lesu.

"Gua aja nanti yang bayar, lu tinggal belajar yang bener aja" ucap Azka enteng.

"Eh sumpah?" ucap Andre.

"Iya, sans ae" sahut Azka.

"Makasih ya bos, nanti gue bantu cari sih Zaza" ucap Andre dan Azka hanya terseyum kecil.

💫💫💫

"Privet! Lama tak jumpa dengan mu Zaza Amellia Johnson" ucap Seorang perempuan.

"Kemana saja kau, aku sudah disini dari tahun kemarin" ucap Zaza.

"Kau kan tau aku bukan tinggal di Moscow"

"Yayaya, bagaimana keadaan adik mu siapa nama nya?"

"Erick, dia baik baik saja keadaan nya juga membaik, oiya apakah bahasa Rusia mu masih lancar?"

"Bisa dibilang tidak, aku hanya tau 'Privet' saja" ucap Zaza dengan tawa hambarnya.

"Ck, kau disini sudah lumayan lama kalau kau lupa"

"Hahaha, aku hanya bercanda aku sudah lumayan bisa kok, tapi tetap keseharian ku memakai Inggris-Indo"

"Haha, bagaimana tinggal di Indonesia apakah seru?"

"Tentu kau bisa kesana nanti bersama ku"

"Tawaran yang bagus"

"Oiya bagaimana kau bisa bicara bahasa Indonesia selancar itu"

"Entahlah aku tertarik dengan Indonesia"

"Oh begitu, kamu gimana kabarnya Adelia?"

"Baik tentu, kau?"

"Tentu"

"Disini kau sampai kapan?"

"Lulus kuliah, masih lama sekitar 4 tahunan lagi" ucap Zaza.

"Syukurlah, aku bisa bermain dengan mu lagi" ucap Adelia tertawa hambar.

Setelah berbincang dan memutari Moscow kini Zaza berada di rumah neneknya.

"Aku pulang"

"Yak, akhirnya kamu pulang juga cepat mandi sehabis itu turun untuk makan" ucap wanita paru baya.

"Iya nek, aku keatas dulu" ucap Zaza yang diangguki nenek itu.

Setelah mandi dan berganti pakaian ia tak sengaja menyenggol suatu barang hingga terjatuh.

Tringg

"Apaan nih" ucap Zaza sambil mengambil suatu barang yang terjatuh itu.

Deg

Itu cincin yang ia sembunyikan sudah lama setelah satu tahun yang lalu.

"M-mengapa aku menemukan nya lagi"

Lalu Zaza mendudukan bokong nya di kasur sambil menatap lekat cincin itu.

"Yaudah simpen ini" sambil mengasih barang yang ada di tangan nya.

"Jaga baik baik" ucap Azka.

"Makasih, gua juga punya sesuatu buat lu" ucap Zaza.

"Nih simpen baik baik juga" ucap Zaza

Ingatan itu seakan terbuka lebar di otak Zaza. Awalnya ia sudah berhasil melupakan lelaki itu tapi karna cincin ini semuanya seperti terbuka dan berlomba lomba memutari pikiran.

"Maaf, gua gak pernah ngabarin lu lagi, ini satu satu nya cara gua bisa lupain lu, sekali lagi maaf hiks" ucap Zaza sendu sambil menatap cincin itu.

"Jujur Ka gua masih suka sama lu tapi kayaknya lu udah bahagia sama orang lain Ka, pasti lu udah nikahkan sama Tara,lu bahagia gua juga bahagia kok Ka" ucap Zaza sambil tersenyun kecil walau hati nya sangat sakit.

"I Love You for My First Love"

💫💫💫

"Za, lu kok gak ada kabar sih" ucap Azka sambil menatap gantungan kunci yang Zaza kasih kala itu.

"Kira kira lu masih nyimpen cincin dari gua gak ya?"

"Hahaha, Azka Azka mana mungkin dia masih simpen cincin dari lu"

"Miss you Za, cepet pulang ya"

Malam itu Azka bermonolog dibawah cakrawala yang indah dihiasi bintang dan bulan sabit.

"Mengapa langit begitu indah saat hati ku begitu muram"

°°°

Biarlah semua kenangan manis itu menjadi kenangan,tersimpan dalam memori dan biarlah dia berlari saat waktu nya berlari.

Tapi sayang nya kenangan itu belum pergi dia masih menetap sampai insan lain memberi kenangan baru.

Tertanda
Khall_xy

Azka & Zaza Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang