WEEEKLY

1.9K 152 370
                                    

Tekan sebelum membaca
————————-

HANLIM ARTS HIGH SCHOOL

Duduk termenung di tengah lapangan sekolah, merupakan hal yang biasa dilakukan Sohyun pada saat waktu beristirahat. Dirinya akan duduk menikmati kesendirian hingga salah satu sahabatnya akan datang mengganggunya.

 Dirinya akan duduk menikmati kesendirian hingga salah satu sahabatnya akan datang mengganggunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yyyaakk !! Tidak bisakah kau tidak termenung sehari saja, Kim Sohyun?!"

Seperti yang telah di duga oleh Sohyun. Sahabat satu-satunya di sekolah ini, menghampirinya dan menepuk punggung belakangnya.

"Bisakah tidak menggangguku sehari saja, Kim Yerim?", kata Sohyun masih memandang hamparan tanah berwarna hijau yang cukup menyegarkan pandangannya.

"Yeri ! Namaku Yeri ! Kapan kau akan memanggilku dengan nama panggungku? Tch", decak Yerim kesal.

Kim Yerim, atau yang akrab dikenal dengan sebutan Yerim. Merupakan seorang trainee Idol yang bersekolah di Hanlim.

"Kau kan belum debut. Jadi sampai saatnya itu tiba, maka jangan berharap aku akan memanggilmu dengan nama panggungmu", Sohyun beranjak dari tempat duduknya.

"Kau mau kemana?"

"Perpustakaan. Kau tidak mungkin ikut aku kesana, kan?"

"Aishhhh ! Mengapa harus ke tempat membosankan seperti itu!?"

"Ada buku yang ingin aku pinjam. Aku telah menunggu buku itu. Kata pihak perpustakaannya, buku itu akan dijadwalkan kembali siang ini", jawab Sohyun sambil merapikan bagian rok seragamnya.

"Menunggu buku saja seperti menunggu jodoh !", kata Yerim sambil menggelengkan kepala tak habis pikir dengan Sohyun yang telah berjalan meninggalkannya.

Kim Yerim berjalan berlawanan arah dengan Sohyun, yang memantapkan langkahnya menuju perpustakaan sekolahan. Perpustakaan yang selalu Sohyun kunjungi, hanya untuk sekedar menenangkan pikirannya. Ketimbang menghabiskan waktu untuk bergosip dan tebar pesona seperti yang biasanya di lakukan oleh teman-temannya.

Sedangkan Kim Yerim memilih untuk berlatih vokalnya di ruangan seni musik yang selalu ia tuju, kala sahabatnya Sohyun lebih memilih perpustakaan ketimbang menghabiskan waktu bersama dirinya.

Seberapa keras Sohyun berpikir bagaimana bisa dirinya bersekolah di salah satu sekolah mahal dan bergengsi yang ada di Seoul ini. Sohyun seakan masih tidak percaya pada jalan takdirnya, yang membawa dirinya berada disini.

Ketika dirinya hanyalah seorang anak yatim piatu yang begitu cukup beruntung. Bisa bersekolah tanpa harus memikirkan biaya hingga ke jenjang pendidikan tertinggi yang diinginkannya. Tanpa harus bekerja banting tulang untuk membiayai hidupnya dan pendidikannya.

Semua ini karena Sohyun merupakan keponakan dari Ayah Kim Yerim, yang merupakan adik kandung dari mendiang Ibu Sohyun. Dimana keluarga Yerim merasa selalu berhutang budi pada keluarga Sohyun.

W O N D E R W A L L [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang