YOUNG FOREVER

442 105 247
                                    

Tekan sebelum membaca
————————-

Setelah hampir 1 jam menunggu, Sohyun kembali terlihat mulai resah dan gelisah. Sedangkan Kim Yerim disibukkan dengan masih bercanda tawa bersama Jungkook dan Tzuyu seputar menceritakan bagaimana ketiganya saling terkait. Hal yang wajar ketika ketiganya terkait, karena pada dasarnya keluarga mereka di pertemukan dalam sebuah urusan bisnis yang saling menguntungkan satu sama lain.

Ketiganya merupakan anak dari keluarga yang memiliki strata sosial dengan kasta yang cukup tinggi. Ketiga orang tua mereka saling bekerja sama untuk melebarkan sayap perusahaan keluarga masing-masing ke ranah yang lebih besar.

Sedangkan, aku dan Taehyung hanya mampu saling menatap dan sesekali berbicara. Itupun mengenai kelas drama dan ujian akhir yang semakin dekat dengan kelulusan sekolah yang akan kami hadapi bulan depan.

Kami berlima berada di satu meja yang sama, sambil menunggu kembalinya orang tua Kim Yerim dan orang tua Jeon Jungkook yang saat ini berada di dalam ruang yang sama. Yaitu, ruang kerja keluarga Jeon yang terletak di lantai satu di salah satu sudut ruangan yang megah.

Beberapa detik kemudian, kehadiran Paman dan Bibinya membuat Sohyun tersenyum lega pada akhirnya.

"Yerim-ah, Paman dan Bibi sudah selesai urusannya. Ayo, kita pulang", ajak Sohyun berbisik pada Yerim.

Benar saja, kami semua seketika beranjak dari meja menuju para tetua yang menunggu kedatangan kami menghampiri mereka. Kami berjalan bersama menuju pintu ruang utama dengan posisi Taehyung yang tiba-tiba berada di samping kiri Sohyun. Sedangkan Jungkook berada di samping kanan Yerim, yang ada di sebelah kananku. Tidak lupa dengan kehadiran Tzuyu yang selalu terlihat ingin berdiri disamping Jungkook.

Ketika para orang tua saling memberi salam perpisahan dan berjabat tangan mengucapkan rasa terima kasih. Saat itulah, tangan Sohyun merasakan sebuah sapuan halus pada punggung tangannya. Dan hanya untuk sepersekian detik, Sohyun merasakan genggaman tangan sepintas dari hangatnya tangan seseorang. Siapa lagi jika bungan genggaman tangan Taehyung.

Membuat Sohyun menahan sesak di dada, dan napas yang mulai tertahan. Seperti menahan diri agar tidak menatap ke arah Taehyung saat ini. Karena apa yang dilakukannya cukup membuat Sohyun terkesiap.

"Apa yang kau lakukan, Kim Taehyung? Bagaimana jika ada yang melihat??"

Begitulah kiranya isi lubuk hati terdalam Sohyun saat ini. Mempertanyakan apa yang sedang terjadi dan bagaimana bisa Taehyung akan seberani ini. Melakukan sesuatu yang mengejutkan di tengah-tengah sekumpulan orang.

Setelah menggenggam tangan Sohyun sejenak, barulah Taehyung menundukkan kepalanya dan tersenyum melihat wajah Sohyun yang tersipu dengan pipi yang langsung bersemu. Hingga Sohyun tidak mampu lagi menyembunyikan rasa malunya. Dan melewati untuk berpamitan kepada Jungkook dan Tzuyu yang masih terlihat mengobrol dengan Yerim.

Sohyun meninggalkan Yerim begitu saja, setelah berpamitan pada kedua orang tua Jungkook. Sohyun sedikit berlari menuju ke arah mobil. Menyusul Paman dan Bibinya yang berjalan di hadapannya.

Setelah berhasil menyandarkan tubuhnya pada sandaran mobil. Kedua tangannya langsung menyentuh dadanya. Dimana degup jantung itu semakin terasa tak beraturan. Sohyun tersenyum sambil mengingat apa yang barusan terjadi. Memberanikan sekali lagi menatap Taehyung yang masih berdiri di samping Jungkook dengan kedua tangan yang berada di dalam saku celananya.

.

Taehyung yang langsung memasuki kamarnya. Merangkak ke atas ranjang dan menghempaskan dirinya. Membenamkan wajahnya pada salah satu bantal yang ada. Sebuah senyuman yang tidak pernah menghilang sejak dirinya melihat Sohyun di acara malam tadi. Menambah sebuah kenangan yang akan selalu diingatnya.

W O N D E R W A L L [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang