B U A (Lima)

1.8K 187 0
                                    

Sluurp..

Dingin nya es teh manis membuat hawa negatif di tubuh ku seolah menghilang.Rasanya pelajaran hari ini masih sulit untuk aku cerna.Ya rabb,pahamkan lah pelajaran tadi..

"Fatimah!"

Aku menoleh ke asal suara yang baru saja memanggil ku.Nanda dan Salwa sedang berjalan menghampiri ku.

"Kenapa?

Setelah mengambil tempat duduk tepat di depan ku,kedua gadis itu kompak menggeleng.Ayolah jangan tambah merusak mood ku.

"Mau makan gak?" Tanya Salwa.

Aku dan Nanda kompak menggeleng,tujuan ku ke kantin cuman untuk merilekskan pikiran,tak terbesit sama sekali di pikiran ku untuk makan.

Tiba-tiba kefokusan ku teralih kepada seseorang yang tak asing di mata ku.Itu kak Aldi..tapi siapa perempuan di samping nya?

Melihat kak Aldi tertawa lepas saat perempuan itu berbicara kepadanya,membuat hati ku langsung panas seketika.Aku tak bisa berbohong kalau aku tak cemburu.Aku cemburu!

Siapa perempuan yang udah berani-beraninya mendekati kak Aldi ku.Aduh,hati ku sakit sekali..

Kak Aldi berjalan ke arah meja yang aku tempati,dengan perempuan itu pastinya.

"Fatimah.."Sapa kak Aldi.

Aku mengenyahkan sapaan kak Aldi,aku tetap menatap perempuan bergamis Navy yang sedang mengembangkan senyum nya ke arah ku.

"Kei,kenalin ini Fatimah.Fatimah kenalin ini Keira."

"Keira.." Sapa perempuan itu sembari menjulurkan tangannya ke arah ku.

Aku gak boleh sombong,aku menanggapi sapaan perempuan bernama Keira itu."Fatimah.."

Aku memfokuskan ke arah Kak Aldi,"Ada apa kak?" Tanya ku.

"Sebentar." Ucap kak Aldi sembari merogoh tas nya.Tak lama ia mengeluarkan benda pipih berbentuk persegi panjang berwana ungu muda ke arah ku.

Aku menerima benda itu,namun detik itu juga hati ku mencelos begitu saja.Benda yang aku pegang ini adalah undangan.Yang membuat gati ku bertambah sakit adalah,undangan ini mengatas namakan kak Aldi dan..perempuan bernama Keira itu.

Ya Allah,rasanya harapan ku pupus detik ini juga.Aku tak bisa lagi berharap agar suatu saat kak Aldi dapat menjadi imam ku.

Tanpa sadar buliran bening berkumpul di pelupuk mata ku,seolag mereka bergabung untuk meperlengkap penderitaan ku hari ini.

"Nanti datang ya,kalian juga." Ucap Kak Aldi dengan santai nya.

Dan bodoh nya lagi kedua teman ku itu hanya mengangguk,kalian tau kan kalau aku suka sama kak Aldi.

"Kamu bisa dateng kan Fatimah?"

Brak..

Aku memukul meja yang berada di depan ku,seketika semua langsung senyap.Semua perhatian mengarah ke arah ku.

Hati ku serasa di remas-remas oleh kenyataan pahit ini.Dada ku sesak,aku tak ingin semua ini terjadi.Ini cukup menyakitkan untuk ku.

Aku melempar sembarang undangan itu sebelum akhirnya aku memutuskan untuk menjauh dari pasangan itu.

Aku mengenyahkan teriakan Nanda yang berkali-kali memanggil nama ku.Jangan ada yang ganggu!

Aku mau sendiri!

Aku sedang terduduk di bangku taman,setetes air mata jatuh mengenai gamis ku.

Terkadang kenyataan tak seindah yang kita harapkan,namun tak ada salahnya kan kita berharap agar kenyataan itu seindah yang kita harapkan?

Bunda Untuk Aisyah ( SUDAH TERBIT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang