B U A (Sembilan belas)

1.4K 158 0
                                    

"Sialan!Aisyah alergi kepiting!"

"Ma-maaf,aku gak tau,"Lirih Riska.

"Dasar! Ibu gak becus!"

Riska kembali menitikkan air mata matanya,Zafran yang ada di depan nya ini adalah Zafran yang beda saat lelaki itu masih sah menjadi suaminya.Dulu,lelaki itu tak pernah sekali pun berkata kasar ataupun membentaknya.Bahkan rumah mewah ini,adalah pemberian dari Zafran.Lelaki itu menyerahkan rumah ini atas nama Riska,sebagai hadiah pernikahan mereka yang ke satu bulan dulu.Apakah perubahan sikap Zafran ini,karena Riska sudah menorehkan luka besar di hati lelaki itu?

Riska rasa tidak,ia tak berbuat apa pun walau ia akui ia salah.Tapi Riska yakin Zafran masih mencintai dirinya dan dia akan tetap menjadi penghuni setia di hati Zafran.Ia tak akan membiarkan Fatimah menggantikan posisinya itu.Tak akan pernah.

"Maafin aku mas,aku benar-benar gak tau kalau Aisyah alergi kepiting.Maaf mas..."Lirih Riska.

"Aku gak akan pernah lagi-lagi mengizinkan Aisyan nginep di rumah kamu,Riska.Bisa-bisa Aisyah terbunuh di tangan ibu kandung nya sendiri."

"Astaghfirullah,mas! Aku gak setega itu sama Aisyah,aku gak pernah ada niatan ngelakuin hal keji itu ke putri kandung ku sendiri.Gak pernah,mas.Gak pernah."

Zafran memutar bola matanya,ia muak dengan ucapan Riska.Walau hati nya teriris melihat perempuan yang masih sangat ia cinta itu menangis karena ucapannya.

"Ayah! Jangan marahin ibu!"

"Sayang! Tungguin bunda,"

Zafran dan Riska kompak menoleh,mereka mendapati Aisyah tengah menuruni tangga dengan sempoyongan dan diikuti Fatimah di belakangnya.

Zafran segera menggendong Aisyah saat gadis itu hampir tumbang,"Kok Aisyah bangun?Kenapa?Kepala Aisyah pusing ya?"

"Tubuh Ais gatal ayah,Aisyah juga sesak."

"Kalau gitu kita pulang yah?" Tanya Zafran yang langsung di sambut gelengan dari Aisyah.

"Aisyah gak pulang,kalau ayah gak minta maaf sama ibu.Ayah kan tadi ngebentak ibu.Kalau ayah minta maaf,Aisyah baru mau pulang.Janji."

Zafran melirik Riska yang masih terisak di tempatnya,harusnya ia tidak ngebentak Riska tadi,Riska gak salah.Riska memang tak tau kalau Aisyah punya alergi.

Zafran menurun kan Aisyah dari gendongannya,ia mendekat ke arah Riska lalu berlutut.

"Riska,angkat kepala mu."Ucap Zafran.

Perlahan Riska mengangkat kepalanya,air mata masih membasahi pipi nya itu,membuat Zafran menjadi iba.

"Maafin aku ya karena sudah membentak kamu tadi ya?Harus nya aku gak ngebentak kamu,karena kamu gak salah apa-apa.Maaf yaa..."

Riska mengangguk lalu menghapus air matanya.

Fatimah meneguk saliva nya kuat-kuat.Ada percikan api cemburu di dalam hatinya saat Zafran berucap lembut kepada Riska barusan.

"Mas,aku duluan."Ucap Fatimah sambil berjalan keluar.

Senyum kecil terbit di wajah Riska.Perempuan itu merasa bahwa Fatimag tengah termakan cemburu.Bagus lah,semakin lama Riska yakin Fatimah akan semakin cemburu dan berakhir...mengucapkan kata cerai kepada Zafran.Dan Riska bisa kembali menyandang gelar Nyonya Zafran.

"Gitu dong ayah.Ayah baikan sama ibu.Kalau gini kan Aisyah seneng jadi nya,kalau hubungan ayah sama ibu semakin membaik.Nanti ayah nikahin ibu lagi yah,biar ibu bisa tinggal lagi bareng kita." Ucap Aisyah polos.

Zafran terkejut dengan perkataan polos Aisyah tadi,belajar dari mana putrinya itu sehingga bisa berkata seperti itu.

"Sayang...maaf.Ayah gak akan bisa balikan sama ibu,maaf ya nak." Ucap Zafran sambil mengelus rambut hitam Aisyah.

Bunda Untuk Aisyah ( SUDAH TERBIT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang