B U A (Dua puluh dua)

1.5K 163 0
                                    

"Mas,aku mohon mas,kita rujuk ya.Aku---aku rela kok jadi istri kamu setelah Fatimah.Aku mohon mas,demi Aisyah."

"Aisyah udah bahagia sama Fatimah,Ris.Aku gak bisa nikahin kamu lagi,ada hati yang harus aku jaga.Lagi pun bukannya kamu yang minta cerai dari aku dulu? Lantas kenapa sekarang kamu juga yang minta rujuk? Aneh."

Zafran terus menatap iba kepada Riska,bisa-bisa nya perempuan itu datang ke ruangan Zafran hanya untuk meminta agar Zafran mau rujuk kembali dengan nya.

Jelas Zafran tidak mau,pernikahan ini cukup menjadi yang terakhir buat Zafran.Dan perlu di ketahui bahwa Zafran telah mencintai Fatimah,walau ia belum berani mengungkap kannya.

"Ini demi Aisyah lho mas,demi Aisyah.Aisyah butuh aku,aku ibu kandung nya,mas."

"Lantas kemana kamu dulu? Waktu Aisyah sedang benar-benar butuh peranan kamu.Di saat Aisyah bayi,saat dimana sangat di perlukan kasih sayang dari ibu nya,perhatian,pelukan dari ibu nya.Kemana kamu Riska? Kemana?"

Isakan tangis dari Riska semakin terdengar memilukan,membuat Zafran semakin tidak tega.Tapi ia harus tetap mempertahankan benteng rumah tangga nya dengan Fatimah.

"Aku---aku minta maaf,mas.Aku benar-benar khilaf waktu itu,aku tergiur dengan harta lelaki lain sampai aku tega meninggalkan kalian.Itu benar-benar hal terbodoh yang pernah aku lakuin mas.Sekarang tolong---tolong beri aku kesempatan kedua ya mas.Aku janji aku akan menjadi lebih baik lagi."

Zafran menggeleng,apa pun alasan Riska ia tidak peduli.Satu hal yang tercantum di benak nya yaitu jika Riska meminta cerai dari nya itu artinya sudah tidak ada lagi cinta untuk Zafran di hati Riska.

Zafran hanya takut,perkataan Riska ini hanya tipuan belaka.

"Silahkan keluar,Riska.Aku masih haru ngajar lagi dan masih banyak yang harus aku kerjakan.Maaf aku tidak bisa menuruti permintaan bodoh kamu itu."

"Tapi mas."

"Keluar!" Bentak Zafran.

Riska tersentak,untuk kedua kalinya Zafran membentaknya.Meluluh lantahkan perasaannya.Dengan deraian air mata,Riska berjalan keluar dari ruangan Zafran.

Kecewa?Tentu sangat,tapi tidak ada kata menyerah bagi seorang SYARISKA OCTAVIA.Hari ini memang ia gagal,tapi lihatlah esok.Ia pasti bisa kembali menaklukan hati Zafran.Lagi.

***
Dengan satu rantang kecil di tangan ku,aku melangkah keluar rumah.Percaya atau tidak,ini langkah pertama ku setelah keluar dari rumah sakit seminggu yang lalu.

Dan seminggu yang lalu pula aku hanya mengurung diriku di kamar.Terdiam dan tak tau apa yang harus aku lakukan,sampai Aisyah bilang.

"Ya Allah,pipi bunda tirus sekali.Bunda sakit lagi ya?"

Persetan lah dengan pipi ku yang tirus atau tubuhku yang semakin mengecil.Untuk apa aku hidup jika penyemangat hidup ku sudah tidak ada? Rasanya sia-sia bukan?Lagian kenapa harus Salwa sih yang jadi pendonornya.

Kenapa dengan mudahnya Salwa mendonor kan organ terpenting di hidup nya untuk ku?Jika alasannya hanya untuk membalas budi ku waktu itu,kurasa itu alasan terbodoh.

Salwa,katanya kamu ingin mewujudkan impian mu? Mengobati anak kecil hingga mereka sembuh.Mana impian mu yang berkata akan menjadikan aku dan Nanda sebagai tamu VIP di pernikahan mu dengan pangeran impian mu? Mana bukti ucapan mu yang berkata,kamu akan membuat aku dan Nanda iri dengan cantik dan tampan nya wajah putra dan putri mu nanti.

Mana Salwa,mana?

Kesempatan mu untuk mengejar impian indah mu itu masih ada jika kamu tidak mendonorkan jantung ini ke aku.Kamu egois Salwa.

Bunda Untuk Aisyah ( SUDAH TERBIT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang