"Nggak,ini gak mungkin.Pasti alat nya salah.Iya pasti alat nya salah,ini gak mungkin."
Aku menggelengkan kepala ku begitu mata ku melihat sesuatu pada pada alat ini.Berapa usia pernikahan ku? 3 bulan,ya usia pernikahan ku pas 3 bulan kemarin.
Dulu papah pernah cerita,mamah hamil di usia pernikahan mereka yang menginjak 2 tahun.Lama bukan?
Sekarang usia pernikahan ku dengan mas Zafran sudah menginjak 3 bulan lebih satu hari.Dan sudah hampir 3 hari yang lalu aku merasa tidak enak badan.Kemarin lusa Aisyah demam,dan kebetulan obat penurun panas di rumah ini lagi habis.
Akhirnyalah aku pergi ke Apotek,iseng aku juga membeli alat tes kehamilan.Ingat ini cuman iseng! Aku tidak berfikir kalau aku sedang hamil,tidak! Aku hanya ingin mencari tau apa penyebab tubuh ku merasa kurang sehat belakangan ini.
Dan hari ini,tepat setelah sholat subuh tadi aku menggunakan alat tes kehamilan itu,menurut cara penggunaan,bila garis merah nya hanya menunjukkan satu garis itu berarti negatif atau tidak hamil.Sebaliknya,jika garis merah itu menunjukkan dua garis,itu artinya positif atau hamil.
Sebelumnya aku sempat searching di google tentang tanda-tanda awal kehamilan.Beberapa diantara nya,dan ini sering terjadi pada wanita di awal mas kehamilan yaitu merasa mual,ngidam dan banyak lagi.
Aku tidak pernah merasa mual atau ngidam atau apa pun itu,tapi kenapa garis merah ini ada dua!?
Aku gak hamil kan?
Ini alat nya yang eror kan?
Iya kan?Siapa pun bantu aku jawab pertanyaan ini.
Huuh...aku mencoba tenang,meyakin kan diri ku bahwa aku tidak hamil.Tapi bagaimana jika ini benar? Apakah secepat ini aku hamil? Mamah saja perlu menunggu 2 tahun untuk mendapatkan aku,kenapa aku yang usia pernikahannya baru 3 bulan sudah hamil?
Eh,kata siapa aku hamil? Aku gak hamil,alatnya salah!
"Fa,kamu ngapain lama-lama di kamar mandi.Cepet dong,aku belum mandi ini,nanti keburu siang.Aisyah udah bangun kayaknya tuh." Teriak mas Zafran sambil menggedor pintu kamar mandi.
"I-iya mas,sebentar."
Aku menyembunyikan alat tes ini ke belakang tubuh ku,aku tidak mau memberi tau mas Zafran akan hal ini,aku masih belum yakin.Mungkin lain waktu aku akan memeriksa ulang.
Aku membuka pintu dan mendapati mas Zafran yang tengah menatap ku bingung.Aku hanya bisa menyengir,aku berjalan menyampin agar alat ini tidak ketahuan.
"Nyembunyiin apa itu?"Tanya mas Zafran.
Ah,mas Zafran pakai curiga segala lagi.Aku harus jawab apa ini,dosa dong kalau aku bohong..
"Ng-Nggak ada apa-apa."
Mas Zafran hanya menggeleng kemudian masuk ke dalam kamar mandi.Aku langsung berlari ke meja tempat aku menaruh semua novel ku.Ku ambil satu novel lalu menyelipkan alat itu di dalam nya.
Ini tempat paling aman untuk sementara,semoga tidak ketahuan.
***
"Mbak! Mbak punya alat pembolong kertas,nggak?"Fatimah menghentikan aktivitas nya yang tengah mengepel lantai begitu mendengar teriakan Zafrana dari dalam kamar nya.
Sejenak Fatimah mengingat-ngingat apakah dia memiliki pembolong kertas?Ah,seperti nya ada.
"Coba cari di meja mbak,atau di meja kakak mu."
Zafrana keluar dari kamar nya dan langsung berlari masuk ke dalam kamar Fatimah dan Zafran.Ia kembali ke luar dan masuk ke ruang kerja kakaknya.
"Bingung ah,ruang kerja kakak ancur begini.Gimana nyari nya coba,mending cari ke kamar mbak Fafa."
Zafrana keluar lalu masuk lagi ke kamar Fatimah,pandangan nya tertuju pada meja mini berwarna ungu muda di dekat lemari besar berwarna putih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunda Untuk Aisyah ( SUDAH TERBIT )
Любовные романы[Di terbitkan oleh Penerbit Perkasa Satu] [PART DI HAPUS SECARA ACAK!] *** Mengisahkan tentang seorang laki-laki yang berada di antara jurang kematian. Jika dia melangkah ke belakang, dia akan mendapati sang putri yang tak pernah merasakan kasih say...