-Waktu yang terulang.
"Ayo dong sayang,makan ya? Oh! Atau Aisyah mau roti nya tante? Mau?"
"Enggak tante! Aisyah nggak mau makan apa-apa! Aisyah mau bunda! Mana bunda tante? Kok nggak pulang-pulang?"
Meja makan keluarga Zafran kali ini diisi dengan tangisan Aisyah,dari semalam Aisyah terus-terusan memanggil bunda nya dan meminta kepada mereka agar menjemput bunda nya pulang.
Zainab dan Zafrana tak bisa melakukan apa pun,Zafran sudah melarang mereka,apa pun yang terjadi,jangan pernah memanggil Fatimah kesini,sekali pun Aisyah memaksa mereka.
Zafran sedari tadi berusaha menahan lesakan amarahnya,baru kali ini Aisyah menangis meraung-raung hanya karena permintaan nya tidak di turuti.Zafran yang sudah rapih mengenakan baju batik dan celana kain hitam yang panjang itu,hanya terus menusuk-nusuk rotinya menggunakan garpunya,tanpa berniat memakannya.
"Jemput bunda tante,ayo jemput bunda!"Rengek Aisyah lagi.
"Sayang,dengerin nenek.Kita biarin bunda nginep beberapa hari di rumah kakek dulu ya?" Bujuk Zainab.
Bukannya menghentikan tangis nya,Aisyah malah semakin mengencangkan suaranya,"Bundaa! Aisyah mau bunda!"
Brak!
"Aisyah cukup! Kamu kenapa jadi manja gini sih!? Bunda nggak akan pernah balik kesini,ngerti! Makan sarapan nya!" Bentak Zafran sambil menggebrak meja makan itu.
Kini Aisyah menangis tanpa suara,ia terkejut karena Zafran membentaknya begitu kencang.Tentu dia takut sekarang,
"Zafran! Aisyah jangan di bentak,kamu lupa Aisyah nangis kayak gini gara-gara siapa? Gara-gara kamu kan? Coba kalau kamu nggak ngusir Fatimah,Aisyah nggak akan begini" Sela Zainab membuat Zafran terdiam.
Zafrana menarik Aisyah untuk duduk di pangkuan nya,tangis Aisyah kembali pecah dipelukan Zafrana,"Emang cuman bunda yang sayang Aisyah."Gumam gadis itu.
Zafrana menatap tajam ke arah Zafran yang sudah berani membentak Aisyah,"Tante sayang kok sama Aisyah,yuk ikut tante ke pernikahannya tante Nanda.Mau?"
Aisyah mengangguk dalam pelukan Nanda,Nanda mengambil tas nya lalu berdiri dengan Aisyah di gendongannya.
"Dek,bareng aja sama ibu dan kakak."
"Zafrana bisa mesen taksi online,nggak usah repot-repot.Makasih!" Balas Zafrana jutek.
Zafran berdecak lalu mencegah Zafrana dengan mencengkram lengannya,membuat Zafrana menoleh dan menatap Zafran tidak suka.
"Daripada buang-buang uang buat pesan taksi online,mending sama kakak dek.Bareng aja ya?"
Zafrana berfikir ulang,ia membayar taksi online tersebut memang menggunakan uang tabungannya yang kebetulan sudah menipis.Sepertinya tak ada salahnya jika Zafrana mengiyahkan saja ajakan kakak nya itu.
"Yaudah cepetan! Nggak ngeliat akadnya nih kita,"kata Zafrana sambil berjalan keluar dari rumahnya.
***
"Teh,aku aja yah yang nyetir.Aku takut teteh kenapa-napa.Ya teh ya,aku aja.Please..."Aku terkekeh karena sedari Jessi terus membujukku,gadis 17 tahun itu berkata bahwa dia saja yang menyetir,alasannya karena kalau aku yang menyetir,takut terjadi apa-apa dengan kehamilan ku.Ayolah,aku ini cuman hamil,bukan sakit.
"Heh mendingan mana coba,ibu hamil yang mengendarai mobil,apa anak remaja yang usia nya saja bahkan belum genap 17 tahun.Nanti kalau ada polisi gimana coba?"
"I-iya sih tapi...yaudah deh."
Ada panggilan masuk dari Nanda di telepon ku,aku mengangkat panggilan itu melalu earphone yang sudah terpasang di telingaku.Omong-omong,ngapain Nanda menelpon ku?Apa akadnya sudah selesai?
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunda Untuk Aisyah ( SUDAH TERBIT )
Romance[Di terbitkan oleh Penerbit Perkasa Satu] [PART DI HAPUS SECARA ACAK!] *** Mengisahkan tentang seorang laki-laki yang berada di antara jurang kematian. Jika dia melangkah ke belakang, dia akan mendapati sang putri yang tak pernah merasakan kasih say...