Bab 4. I'll make him smile

1.1K 154 18
                                    

But even though it's years ago you're still inside my mind
You should know that
Like a glow so beautiful it takes me back in time
To what we had

Glow-Corsak

****

"Kamu masih demam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu masih demam. Istirahatlah."

Pada akhirnya, Manna akan menjadi orang yang linglung. Entah benar waktu yang terulang atau kepalanya yang terbentur sesuatu sehingga saraf-saraf otaknya bermasalah. Apa ia sudah gila?

Melihat wajah kebingungan Manna, Okka hendak mengulurkan tangan, tetapi terhenti di udara. Ia menarik tangannya kembali dengan raut yang rumit.

"Saya akan bantu kamu kembali ke kamar," ajak Okka.

"Nggak! Saya enggak mau tidur lagi. Saya ... saya ...."

Manna menggigit bibir bawahnya. Ia tidak mau tidur lagi. Bagaimana jika saat bangun yang ketiga kalinya, mimpi ini telah berakhir? Bagaimana jika takada mimpi yang senyata ini lagi? Tapi, ini bukan mimpi, 'kan?"

Pikiran Manna seperti benang kusut. Okka tidak pernah melihat Manna yang seperti ini. Yang ia tahu, wanita itu begitu tenang, sekalipun menghadapi sebuah masalah besar. Bahkan menangis pun tidak pernah.

"Manna, apa kamu punya masalah?"

Manna menelan salivanya dengan sukar, memandang Okka dengan tatapan kerinduan. Okka sedikit kaget. Manna terlihat sangat aneh hari ini.

"Okka, kamu percaya perjalanan waktu?"

Seorang Manna bertanya tentang hal konyol, bukankah itu berarti Manna sakit parah? Jika tidak, bagaimana ia bisa berhalusinasi? Begitulah yang dipikirkan Okka. Namun, hal yang dilakukan Okka adalah tersenyum membuat Manna menyadari sesuatu.

Selama ini, Okka selalu tersenyum padanya, tulus. Okka juga selalu memberi tatapan hangat dan perhatian, walau tidak langsung. Namun, kenapa ia tidak menyadarinya? Jika ia tidak tahu apa yang terjadi di masa depan, apakah ia masih berpikir bahwa Okka selalu tidak peduli padanya?

"Sayangnya, saya hanya tahu bahwa cabai bisa menghasilkan benih untuk kehidupan baru, tetapi tidak bisa mengulang kehidupannya lagi. Seperti makhluk yang mati, tidak akan kembali."

"Kamu nggak percaya?" tanya Manna terlihat kecewa.

"Saya akan tanya Sadewa, dosen Fisika."

Absurd.

Manna benar-benar sudah gila. Ia memang butuh waktu untuk menyakinkan dirinya sendiri bahwa semua ini bukan mimpi. Okka benar, ia harus istirahat.

Slow MotionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang