Bab 12. The Way I Am

710 112 5
                                    

College when I met you
Never seen someone so beautiful
Told me that you love me
But you need somebody vulnerable
But I don't know how

The Way I Am-Gavin Haley

***

Lelaki itu di sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lelaki itu di sana. Dengan tatapan yang sama. Tidak peduli bagaimana berantakan dirinya, sang mata telah menjelaskan bahwa prioritas yang ia khawatirkan saat ini adalah wanita yang terlihat tidak baik-baik saja. Ia mendekati sang istri yang masih terdiam.

"Kamu baik-baik aja?"

Tangan pucat itu hendak menyentuh pundak Manna, tetapi ketika ia menyadari tangannya bisa membasahi baju sang istri, ia mengurungkan niatnya. Ia tidak tahu bahwa wanita diam-diam mengepalkan tangannya. Lalu, ia mendapat ekspresi yang jarang—atau bahkan tidak pernah Manna perlihatkan.

"Kamu masih bertanya kondisi saya? Lalu bagaimana dengan kamu?"

Okka sedikit melebarkan matanya, tidak menyangka akan mendapat tanggapan sinis seperti itu. Mata yang bersirobok dengannya juga menyiratkan kekhawathiran yang sama dengannya. Manna khawatir padanya?

"Saya ... baik-baik saja."

Manna tidak bisa menelan dengan baik salivanya. Jelas, Okka sedang menyembunyikan perasaannya sendiri. Lelaki itu mau Manna mengabaikannya? Seperti di masa lalu, Manna tidak akan peduli dengan apa yang terjadi pada Okka, menganggap bahwa mereka memiliki batasan yang tidak bisa dilewati. Manna tidak bisa membiarkannya.

"Bagaimana dengan kamu?"

Okka masih bertanya keadaan Manna. Wanita itu beranjak dari sofa dan menghadap Okka.

"I'm not okay. Istri mana yang tidak khawatir ketika suaminya tiba-tiba menghilang tanpa kabar apa pun? Kalau kamu merasa punya masalah dengan saya, kita bisa bicarakan dengan baik-baik. Saya juga ingin semuanya jelas."

"Saya tidak menghindar dari kamu!" ucap Okka tiba-tiba dengan tegas.

"Lalu ke mana kamu pergi? Kenapa Mulan tahu sementara saya tidak?"

Manna tidak ingin melibatkan orang lain, tetapi mengingat kejadian sebelumnya, ia merasa kehilangan kerasionalannya. Dia adalah istri sah Okka, tetapi lelaki itu tidak pernah membagi kehidupannya dengan Manna. Ini juga menjadi salah satu penyebab keretakan hubungan mereka di masa depan.

"Saya ... saya lelah."

Okka menghindar lagi. Lelaki itu bisa terbuka padanyakah? Sebegitu tidak dipercayainya? Manna merasa, mungkin ia salah dengar sebelumnya. Okka tidak pernah mencintainya.

Dan, mungkin emosi Manna telah memperburuk keadaan.

***

"Okka!"

Slow MotionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang