Bab 10. You Should Be Sad

890 131 18
                                    

I wanna start this out and say
I gotta get it off my chest
Got no anger, got no malice
Just a little bit of regret

Halsey-You Should Be Sad

***

Hari yang begitu memorable bagi Manna adalah hari itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari yang begitu memorable bagi Manna adalah hari itu. Ketika ia baru pulang dari kantor dalam keadaan lelah dan dikagetkan dengan kedatangan tamu di rumahnya. Yang mengejutkannya lagi, ia melihat sosok lelaki yang begitu dikenalnya. Delano Okka.

Manna mengenal Delano Okka sejak tahun pertama kuliah. Mereka berada di UKM Persada—UKM Pres Mahasiswa selama dua tahun dan tidak banyak berinteraksi. Namun, selalu ada interaksi dari orang luar yang menjodohkan mereka karena kepribadian yang sama. Namun, siapa sangka di semester 4, Okka keluar dari UKM. Bukannya membuat pertemuan mereka menipis, justru semakin intensif. Okka kerap menjadi tokoh yang muncul di majalah ataupun website Persada. Entah ketika lelaki itu menjadi ketua UKM Karya Ilmiah atau karena memenangkan karya ilmiah nasional. Sosok yang sepintar itu memang cocok menjadi dosen.

Waktu memainkan takdir mereka, menghilangkan kontak satu sama lain dan berjalan di jalur masing-masing. Kemudian, waktu kembali berulah dengan mempertemukan mereka dalam reuni dan acar pernikahan teman. Beberapa kali pertemuan saat hang out bersama teman yang sama. Dan, berakhir serius dalam ajang perjodohan beberapa waktu kemudian.

Inilah takdir. Ketika perjodohan disebut, Manna tidak langsung menolak. Memberi waktu untuk dirinya sendiri memahami perasaan acakadut yang entah sejak kapan bermulai. Apa saat tak sengaja berpapasan di minimarket kampus dan meminta bantuan membawa plastik berisi beragam camilan untuk temannya? Mewawancarai Okka saat pertama kali berprestasi di kampus karena lolos di Program Kreativitas Mahasiswa (PKM)? Atau saat Okka meneleponnya pertama kali karena laporannya yang tertinggal di sekretariat UKM? Mungkin saja ketika mata mereka bertemu untuk pertama kalinya saat OSPEK dan waktu terasa berhenti di tempat?

Lucunya, ia tidak pernah mengira jika saja Mama Jeni tidak peka, mungkin sekarang ia menikah dengan Radian, bukan Okka. Akan tetapi, mengapa? Dan, Manna menyadari bahwa Okka memiliki dunianya sendiri, terlepas dari hubungan darahnya dengan keluarga Albar. Okka menarik diri, membuat dunianya sendiri, tetapi kesepian.

Okka dari sudut pandang Mama Jeni dan Papa Albar adalah orang yang memutuskan hubungan dengan mereka. Sementara Radian masih bertahan dengan pertalian saudara. Pertanyaan Manna yang belum terjawab sejak keluar dari rumah keluarga Albar hingga sekarang adalah; mengapa Okka menarik diri dari keluarganya? Dan, apa yang terjadi malam ini? Mengapa Mama Jeni memberitahunya hal itu dan mengakhirinya dengan, "Lupakan. Anggap saja Mama enggak ngomong apa pun."

Mengapa keluarga itu sangat suka membuatnya salah paham? Seperti yang dilakukan oleh putra sulung Albar yang satu ini. Lelaki itu tidak berbicara apa pun, membuat Manna gatal untuk mencari topik pembicaraan yang tepat. Terutama yang bisa memancing lelaki itu untuk mengatakan apa yang terjadi antara Okka dan Mama Jeni.

Slow MotionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang