Bab 19. Say

260 41 14
                                    

Say the word

I know what you're thinking, but just say it first

Been waiting all this time for you to take your turn

In my arms for a second

Baby, say the word, and I'll be yours

Keshi - Say

"Ternyata cinta tidak melihat status dan pendidikan. Siapa pun bisa mengalami pembodohan oleh cinta."

***

"Okka!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Okka!"

"I'm here, Manna."

"Okka! Don't leave me!"

"I'm not, Manna. I'm here."

"Ok--"

Kali ini nama itu tidak tersebut secara utuh karena Manna lebih dahulu mendapat pelukan hangat yang membuat lidahnya kelu. Tidak juga, ia melanjutkan potongan nama yang bahkan mungkin sudah terukir di nadinya, dalam hatinya. Sungguh, pagi yang terlihat buruk, belum lagi kepalanya selalu pusing. Akan tetapi, melihat Okka bersamanya, itu sudah cukup.

"Kamu yakin baik-baik saja, Manna? Saya khawatir kamu selalu mengalami mimpi buruk. Mungkin ada baiknya jika kita menemui psikolog," Okka terlihat gusar melihat tatapan kosong Manna, "maksud saya adalah ...."

"Saya paham maksud kamu, Okka. Saya juga menghargai pendapat kamu dan saya juga merasa saya butuh psikolog."

"Don't worry, i'm with you."

Manna tersenyum tipis. Ia merasa benar-benar butuh ketenangan. Ia sudah begitu gila memikirkan semua hal yang terjadi. Namun, terakhir kali ia kembali ke masa yang ada Okka, ia belum kembali lagi ke dunia tanpa lelaki itu. Setiap pagi ia bangun dengan ketakutan. Takut jika Okka hanya mimpinya. Sepertinya tidak lagi, dan ia berharap ia tidak kembali ke masa tanpa Okka. Tidak bisa. Tentu saja ia harus mulai melupakan masa itu dan menganggap semuanya mimpi.

Biarlah ia membohongi diri.

"Maaf, hari ini saya tidak bisa antar kamu ke studio. Ada pertemuan dengan dekan dan saya harus berangkat lebih awal. Are you okay with that?"

Okka muncul dengan pakaian formal lengkapnya, memasuki kamar dengan membawa sepiring omelet.

Ah, Manna telat lagi hari ini. Sejak beberapa waktu lalu, Manna memang tidak bisa bangun pagi lebih awal seperti biasanya, walau sudah dibangunkan oleh Okka. Ia akan terbangun secara tiba-tiba dan tentunya dengan memanggil Okka. Untungnya Manna diberi izin untuk beberapa waktu untuk ganti shift menjadi presenter berita siang/sore. Sebenarnya atasannya juga sudah menyuruh Manna cuti untuk beberapa waktu karena wanita itu memang sudah mendapat surat dokter dan disarankan untuk istirahat beberapa waktu. Sayangnya, Manna adalah Manna yang penggila kerja.

Slow MotionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang