Kebetulan hari ini adalah hari dimana Zagan bebas tugas berjaga. Ia berencana untuk berbelanja bahan makanan. Walau Zagan sama sekali tak ingin berbelanja. Apa boleh buat? Ini demi dirinya dan juga Liam, ah tentang orang itu, mari kita anggap ia sebagai beban. Walau sebenarnya ia sendiri yang beban disini.
"Maaf menanyakan ini, tapi... Apakah anda baru saja pindah kemari?" tanya seorang wanita paruh baya yang menjual ikan disebelah kedai yang sedang ia kunjungi untuk membeli beberapa sayuran.
Zagan terkesiap tapi cepat membiasakan diri, mengulum senyum sopan lalu mengangguk, walau waktu 1 tahun bukanlah hal yang bisa di sebut baru pindah. Ini karena ia baru bisa mempunyai waktu luang karena bebas bertugas. Ada beberapa prajurit dari daerah selatan yang dipindahkan ke utara.
Kepala penjaga一 Edward memberi beberapa prajurit hari libur dari pekerjaan dan salah satunya adalah Zagan.
"Wah, aku baru melihat orang setampan dirimu!" pekiknya antusias. Zagan tersenyum kecil, ia masih saja malu walau seringkali menerima pujian seperti itu.
"Eiy, sudah kuduga nyonya juga mengatakan itu pada orang lain selain diriku" seorang pemuda tinggi tiba-tiba muncul dibelakang tubuh Zagan. Tubuhnya yang menjulang, membuat pria 21 tahun itu merasa mungil. Padahal Zagan yakin jika pemuda dihadapannya itu lebih muda darinya.
"Oh ayolah, Sam! Kau tahu aku menyukai para pemuda tampan seperti kalian, ohohoho" tanggapnya seraya tertawa usil.
"Ya ya~ kau selalu mengatakan itu" pemuda tinggi bernama Sam itu memutar bola matanya malas lalu memfokuskan atensinya pada sayuran yang ada didepan mata.
Merasakan ada kedua netra yabg tengah menatap membuat pria tinggi yang disebut Sam itu menoleh ke samping, bertemu tatap dengan Zagan yang reflek memberikan senyumnya secara gratis.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Oh kau benar-benar orang baru disini ternyata, aku baru melihatmu" ujarnya lalu tertawa sok akrab. Melihat itu Zagan hanya mengangguk kecil, ia canggung dengan orang baru.
"Salam kenal! Aku Sam, healer desa ini. Jika ada bagian tubuhmu yang terasa sakit, kau bisa datang kerumahku di penghujung pasar. Atau jika kau ingin membeli beberapa gundo aku akan dengan senang hati menjualnya padamu" jelas Sam dengan ceria. Bibirnya tak henti menebar senyum, membuat Zagan mau tak mau ikut tersenyum pula.
"Kau seorang penyihir?" tanya Zagan sedikit was-was. Mendengar itu Sam tersenyum manis, "Sayangnya bukan. Tapi aku punya teman seorang penyihir" jawabnya santai.