Voment-nya jusseyo🙏
Sangat miris sekaligus sedih liat vote dan banyaknya pembaca yang jauh banget perbandingannya. Pembacanya ada sampe 1k lebih sementara yang vote cuman sekitar 130 orang.Don't be a reader silent! Menulis itu tidak gampang. Karyaku mungkin belum begitu bagus dibanding author lainnya.
Tapi setidaknya hargailah karya seseorang dengan cara sederhana seperti vote dan meramaikan kolom komentar, segitu aja udah bikin aku senang.***
Entah untuk yang ke berapa kali Rose memasuki ruangan dengan nuansa perpaduan antara vintage dan modern. Semuanya didominasi oleh warna biru yang terkesan gelap. Seolah menggambarkan si pemilik kamar. Rose sengaja datang menyelinap masuk ke kamar Jungkook, sementara lelaki itu sibuk di ruang kerjanya. Hendak mengambil dokumen penting yang berisi beberapa laporan keuangan.
Keberadaannya di istana membuat Rose dengan perlahan mengerti dan paham urusan-urusan yang harus dilakukan dalam mengatur Negara. Pun tanpa ragu Rose membantu pekerjaan Jungkook walau sedikit. Perlahan dan lambat laun, Rose bisa dengan mudah menyandang peran layaknya seorang Putri.
Kembali menggeledah isi laci meja di kamar Jungkook agar menemukan barang yang ia cari. Dalam kegiatannya, Rose mengernyit bingung saat menemukan benda yang menarik perhatiannya. Di antara tumpukan kertas dekat kalender, ia menemukan sebuah kotak berwarna coklat. Bentuknya juga mewah dan cantik.
Rasa penasaran membawa Rose pada keinginannya untuk membuka kotak itu.
Terdiam beberapa saat ketika akhirnya kotak itu terbuka dan menampilkan isi di dalamnya. Tidak ada sesuatu pun hal aneh kecuali beberapa lembar foto yang menunjukkan potret seseorang. Entah macam ekspresi apa lagi yang cocok untuk menggambarkan keadaan Rose saat ini setelah melihat benda di depannya.
Diambilnya salah satu foto, kembali dibuat terpaku saat menemukan di belakang foto itu tertera tanggal, bulan dan tahun. Kemudian di bawahnya terdapat juga bait kalimat yang berisi ungkapan cinta dengan judul ‘My Boy Birthday’.
.
.Saat memasuki ruangan itu, netranya langsung menyorot pada Jungkook yang saat ini terlihat sibuk, duduk pada bangku kerjanya sambil beberapa kali membalik lembar demi lembar kertas. Wajah itu terlihat letih. Setelan kemejanya tak lagi rapih, dasi teracak sebab beberapa kali dilonggarkan. Lengan kemeja yang tergulung sampai sikut.
Rose paham dengan apa yang dialami lelaki itu. Raja benar-benar tak membiarkan Jungkook beristirahat barang sedetik pun. Sekembalinya mereka dari rumah kediaman Rose, Raja terus memberikan Jungkook tugas, terlebih dalam waktu dekat Jungkook akan menghadiri kedutaan. Kembali hatinya dilingkupi rasa bersalah sebab tak bisa melakukan hal yang lebih untuk membantu Jungkook dalam menyelesaikan pekerjaannya.
Rose melangkahkan kakinya lalu duduk pada bangku di hadapan Jungkook yang hanya terhalang oleh meja.
“Kau menemukannya.” Jungkook mendongak sekilas, lalu mengambil map yang Rose sodorkan. Kemudian lelaki itu kembali menyibukkan diri dengan pekerjaannya. Tidak heran, Jungkook adalah seorang workaholic. Dia akan dengan mudah lupa suasana sekitar jika sedang dalam mode serius. Rose hanya diam memperhatikan lelaki itu.
“Jungkook.”
“Hm?” lelaki itu menyahut namun matanya masih tertuju pada kertas di hadapannya.
“Setelah ini, apa kau mempunyai rencana dengan temanmu? Atau mungkin seseorang?”
Jungkook mengernyit setelah mendengar apa yang Rose tanyakan. Lelaki itu mendongak. “Tentu tidak. Aku tidak memiliki waktu untuk itu. Pekerjaanku masih banyak.”
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Prince ✔️
RomanceRose sudah menyusun rencana masa depannya dengan serapih mungkin. Namun kandas begitu saja saat dia harus menerima takdir lain, dimana ia dijodohkan dengan Jungkook. Kebebasannnya terikat karena status baru yang disandangnya. Terlebih, tidak ada b...