1 tahun kemudian...
Jungkook menutup pembicaraannya dengan mantap. Senyum simpul masih terukir di bibir. Tidak begitu lebar, bahkan nyaris tipis. Pada akhirnya dia hanyalah seorang pria yang selalu membuat orang di sekitarnya merasa tersinggung.Itulah perangai Jungkook akhir-akhir ini. Tertutup dan berhati dingin. Apa yang ia lakukan sekarang hanya sebatas formalitas semata untuk membangun citra yang baik dan berwibawa di hadapan puluhan pejabat tinggi yang bahkan saat ini masih memusatkan perhatiannya padanya, sambil memberikan tepuk tangan penghargaan karena kesuksesannya yang sudah berhasil memberikan terobosan baru sebagai penstabilan kurva saham pada perusahaan yang dipimpinnya, namun tidak jarang di antara mereka, Jungkook juga menangkap wajah-wajah penuh muslihat, sepertinya merasa tak terima karena kemenangan yang diraihnya.
Nama Jungkook kembali bersih setelah skandal buruk yang menimpanya satu tahun lalu. Raja lebih bersikap hangat setelah tahu kejadian yang sesungguhnya. Setelah tahu jika selama itu ada seorang pengkhianat yang menyamar menjadi pengawal pribadi dan ingin menghancurkan keluarganya.
Tidaklah mudah untuk sampai pada titik ini. Banyak hal yang telah Jungkook lalui untuk mendapatkan posisi yang kerapkali diagung-agungkan oleh banyak orang, posisi dimana untuk mendapatkannya bahkan hingga harus saling tumpah darah. Raja Jeonel atau ayahnya memberikannya tahta. Memberikannya kepercayaan tinggi yang bahkan Jungkook masih ragu akan kesiapannya. Namun sebisa mungkin Jungkook berusaha keras untuk menjadi yang terbaik.
"Tuan Muda, ada seseorang yang ingin menemuimu." Salah satu pelayan wanita menghampiri Jungkook yang saat ini sudah berada di ruang kerja pribadinya.
"Siapa dia?" tanyanya tanpa mendongak, masih berkutat melepas kancing lengan kemejanya sebelum kemudian ia gulung hingga sikut, menampakkan lengannya yang kekar.
"Tuan Frans dan putri sulungnya."
Jungkook mengernyit, merasa tak asing dengan nama itu. Nama tuan Frans selalu muncul di beberapa majalah edukasi, namanya berjajar bersama dengan nama-nama orang sukses lainnya. Cukup membuat Jungkook merasa bingung sebab dia malah menemui Jungkook bukan di jam kerja. Jika seperti ini, pasti bukan pekerjaan yang ingin dibicarakan.
"Biarkan dia masuk," titah Jungkook masih dengan raut wajah dingin dan begitu dominan.
Tak lama setelahnya, muncul satu orang pria paruh baya dan satu orang wanita cantik berambut pendek sebahu. Tidak lain dan tidak bukan adalah tuan Frans dengan putrinya. Jungkook mempersilahkan mereka berdua untuk duduk di sofa panjang yang ada di ruangannya.
"Sebelumnya perkenalkan, ini Shin Yuri, putri sulungku. Dia salah satu investormu dan ingin memulai bekerjasama denganmu."
Wanita cantik dengan lipstick merah merona yang diketahui bernama Shin Yuri mengulurkan tangan dengan senyum merekah. Berharap jemari lentiknya disambut hangat oleh lelaki yang selama ini ia kagumi, namun Jungkook terlihat seperti tak berminat walau untuk memegang tangannya. Dia malah sibuk menuangkan sebotol anggur pada gelas elegan yang terletak di meja.
Dengan senyum canggung dan perasaan kikuk, Yuri kembali menarik tangannya.
"Kau semakin memukau dan berkarisma Tuan Muda. Saya sudah memperhatikanmu selama ini. Kau kaya raya, tampan, di samping posisimu yang adalah seorang pemimpin hebat dan tegas, kau juga sukses mengembangkan perusahaan. Saya sebenarnya..."
"Bisakah kau berbicara pada intinya saja? Mohon maaf sebelumnya Tuan Frans, setelah ini saya harus segera pergi."
Seperti yang dikatakan sebelumnya, akhir-akhir ini Jungkook senang sekali membuat orang merasa tersinggung. Dia bersikap lebih dingin dari biasanya. Begitu acuh dan kesannya terlihat angkuh. Tuan Frans hingga harus terdiam beberapa saat untuk melanjutkan ucapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Prince ✔️
RomanceRose sudah menyusun rencana masa depannya dengan serapih mungkin. Namun kandas begitu saja saat dia harus menerima takdir lain, dimana ia dijodohkan dengan Jungkook. Kebebasannnya terikat karena status baru yang disandangnya. Terlebih, tidak ada b...