6. Married a Cold Prince

2.8K 389 33
                                    

Seperti yang sudah diperingatkan sebelumnya oleh Ratu Margareth, bahkan hari itu juga Jungkook ikut mengingatkannya. Bahwa hari ini adalah jadwal Rose mempelajari berbagai hal sebagai bentuk persiapannya untuk menjadi Putri Mahkota.

Beberapa hal seperti mempelajari teori dan sejarah dari referensi buku-buku yang tebal. Bahkan hal-hal yang bersifat praktek seperti cara berjalan, cara duduk yang harus tegap dan anggun dengan mengangkat dagu dan dada membusung. Bahkan ketika makan-pun terdapat aturan dan tata cara yang harus dilakukan oleh Putri Mahkota. Semua itu Rose pelajari dan dipraktekannya dengan didampingi ketiga dayang pribadinya.

Hingga sampailah pada jadwal Rose yang terakhir, yaitu mengunjungi pusat pengelolaan parfum.

Sejak dulu, kegiatan membuat parfum oleh calon pengantin wanita kerajaan yang kemudian parfum itu akan terus digunakan oleh suaminya seumur hidup sudah menjadi tradisi tersendiri secara turun temurun di Keluarga Davith.

Tempatnya terlihat seperti laboratorium, itu yang ada dalam pandangan Rose. Disana terdapat berbagai macam jenis bunga yang kemudian nanti akan dikelola menjadi parfum. Rose masih terus menelusuri tempat unik yang baru dilihatnya itu.

"Cahh, Kita bisa memulainya sekarang Nona." .

"Jadi disini ada banyak jenis bunga, yang akan menjadi aroma utama parfum yang Nona buat untuk Tuan Muda Jungkook. Seperti Jasmine, Mawar, Albizia, Champa Putih, Lavender dan Lili. Banyak juga ramuan herbal beraroma lembut tersedia disini. Nona bisa memilih salah satu aroma kesukaanmu."

Rose yang mendengar penjelasan Dayang Hyeri mengangguk tak yakin. Meringis pelan dan menggaruk pelipisnya. "Aku bingung, terlalu banyak yang harus dipilih."

"Hm, Begini saja Nona. Coba anda pikirkan Tuan Muda Jungkook, kira-kira aroma seperti apa yang cocok melekat di dirinya. Sebab parfum ini akan dia gunakan sepanjang hidup."

Mendapat saran dari Dayang Sooyoung, Rose memicingkan mata seolah menimang dan berpikir keras.

"Eumm, Disini ada aroma bunga bangkai? Sepertinya itu cocok untuknya."

Mendengar itu, ketiga dayangnya menggeleng kepala dan menghela nafas.

"Nona, anda tidak boleh bicara seperti itu." Dayang Hyeri memperingati.

Rose dengan pemikiranya yang tak terduga dan selalu bertindak jahil serta ceroboh memang selalu membuat ketiga dayang itu hanya bisa menggelengkan kepala.

Rose terkekeh pelan. Gadis itu terdiam sejenak memikirkan sesuatu. Tak lama dia tersenyum miring saat sebuah ide terlintas di pikirannya. Hal itu membuat ketiga dayang yang melihat Rose saling pandang dengan raut seolah bertanya, dan tak lama mereka mengedikan bahu.

👑👑👑

"Aku meletakan parfum di meja kerjamu Raja." Ratu Margareth menghentikan kegiatan merapihkan dasi Raja Jeonel dan berujar lembut.

Laki-laki tinggi dengan badan tegap itu tersenyum. "Terima kasih. Kurasa parfum yang ada di mejaku sudah tinggal sedikit."

Jungkook yang kini duduk di depan mereka berdua dan hanya terhalang meja kerja itu tersenyum kecil melihat kedua orangtuanya yang begitu manis. Ratu Margareth melihat itu, dia tersenyum dan menggeleng pelan.

"Jangan iri Kook! Kau akan memiliki parfum aromamu sendiri dalam beberapa hari lagi."

Kedatangan Tuan Lee dengan membawa beberapa dokumen penting menghentikan aksi Ratu Margareth yang tengah menggoda putranya. Tuan Lee menunduk memberi hormat dan meletakan dokumen itu pada meja kerja sang Raja.

My Cold Prince ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang