Ayo, di vote dong hehehe biar updatenya tiap hari :)
"Kita mau kemana, Tuan?" Denio mengeluarkan pertanyaannya sesudah Kendrick masuk ke dalam mobil mewah keluaran terbaru tersebut. Dia menatap Kendrick yang sedang memainkan tablet di kursi penumpang melalui kaca spion tengah.
Kendrick yang dipanggil mendongakkan wajah. Wajah Kendrick terlihat benar-benar lelah. "Ke mansion ... yang baru," jelas Kendrick yang lalu memejamkan matanya.
Ada banyak mansion yang Kendrick miliki, jadi dia memberikan petunjuk lebih spesifik agar Denio mengerti.
"Baik, Tuan," sahut Denio yang paham yang lalu memberikan petunjuk ke sopir pribadi Kendrick.
Kendrick lelah. Satu harian ini dia terus berada di kantor untuk melakukan meeting dengan berbagai kolega bisnis.
Hanya satu yang ada di pikiran Kendrick untuk meredam rasa lelah yang mendekap tubuhnya, yaitu wanitanya, Adeline.
***
"Astaga!"Suara itu sontak membuat Adeline terperanjat terkejut. Untung saja dia tidak menyenggol makanan yang tersaji di meja makan, bisa-bisa makanan itu hancur tak berbentuk.
"Ana, bisakah kau tidak mengagetkanku seperti itu?" tanya Adeline dengan tatapan kesal.
Ana mengatur deru nafasnya beberapa saat, lalu menelan salivanya, berusaha membasahi kerongkongannya yang kering. "Tuan Kendrick sudah ada di halaman, Nyonya!"
"Apa?!" pekik Adeline dengan bibir yang terbuka lebar, terkejut dengan apa yang Ana katakan. Segera dia melepas karet yang mengikat rambutnya, merapikan dengan sela-sela jarinya. Kini jari Adeline sudah beralih fungsi menjadi sisir.
"Nyonya tenang saja. Butuh waktu yang lama untuk Tuan Kendrick sampai ke sini," jelas Ana tapi tidak bisa membuat Adeline menjadi sedikit tenang.
"Bagaimana dengan pakaianku?" Adeline mengamati pakaian yang ia gunakan. "Kalau aku ganti pakaian pasti butuh waktu yang lama. Habislah diriku ini," jelasnya histeris sambil mengipas-ngipas wajah tanpa make up itu dengan tangan, berusaha agar keringat tidak muncul di wajahnya.
"Tenang saja, Nyonya. Pakaian Nyonya sudah layak," jelas Ana sambil mengangkat kedua jempolnya. "Kalau begitu saya pergi ke belakang dulu." Ana melangkah lebar, meninggalkan Adeline yang masih merapikan pakaiannya.
Tapi sepertinya Adeline tidak berpikir seperti itu, pakaian yang dipakainya jauh dari kata layak. Kaus oversize pink itu membuat tubuh Adeline tenggelam, bahkan hotpants yang ia gunakan tidak kelihatan, membuat Adeline seperti tidak memakai celana.
"K-kamu datang," kata Adeline dengan menampilkan senyum manisnya, membuat Kendrick menghentikan langkahnya. Lagi, Adeline menarik nafas ketika manik biru itu menatapnya dengan intens, membuat detak jantung Adeline tak karuan. Dia berjalan mendekati Kendrick.
Kendrick menghela nafasnya panjang."Pergi dari sini," jelas Kendrick kepada Denio yang ada beberapa langkah di belakang. Kendrick tidak suka Adeline yang memakai pakaian seperti itu .... Bukan, lebih tepatnya Kendrick tidak suka karena Denio juga melihat Adeline.
"Baik, Tuan."
Dengan penuh keraguan, Adeline berhenti tepat di dekat Kendrick. Tersenyum, menarik bibirnya sampai batas maksimal.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beautiful Adeline (INDONESIA)
RomantizmUPDATE SETIAP HARI FOR 21+ Author tidak bertanggung jawab, silakan tanggung sendiri dosa ketika membacanya. JANGAN LUPA FOLLOW @arkeiinn untuk cerita lain yang GRATIS Kendrick Malik adalah pengusaha pria sukses di Amerika. Kekayaan, ketampanan, kek...