01. Cowok Songong

2.2K 204 477
                                    

Jefran Jovino Adista, berdiri di balkon kamarnya dengan pikirannya yang melayang ke masa lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jefran Jovino Adista, berdiri di balkon kamarnya dengan pikirannya yang melayang ke masa lalu. Di mana kebahagiaan yang tak pernah ia dapatkan bisa ia rasakan karena seorang gadis.

"Aku suka sama cowok yang pake jas dokter, gantengnya makin luar biasa."

"Jef, kalau nanti kita udah lulus kamu harus nikahin aku."

"Selamat, akhirnya kamu bisa jadi dokter."

"Jef, aku selalu diikuti sama orang pake hodie."

"Aku gak suka sama temen kamu yang satu itu, mendingan kamu jangan temenan sama dia."

"JEFRAN JOVINO ADISTA, AKU SAYANG SAMA KAMU! CUMA KAMU YANG BOLEH JADI SUAMI DAN AYAH DARI ANAK-ANAKKU!"

Jefran terkekeh gemas, ia ingat sekali saat gadisnya itu berteriak di pantai. Meskipun hanya bayangan tapi suara teriakan itu terdengar sangat nyata sampai sekarang.

Namun sayang, semua yang gadis itu inginkan tak bisa dirinya maupun Jefran wujudkan. Bahkan Jefran tidak tahu di mana keberadaan gadis yang ia cintai sekarang, bertahun-tahun ia mencarinya tapi tidak membuahkan hasil.

Cih, mantan temannya itu sangat hebat dalam menyembunyikan barang berharganya.

Tok'tok'tok'

Pintu kamarnya diketuk oleh seseorang dari arah luar lalu suara teriakan nyaring sang adik terdengar di indera pendengarannya.

"ABANG! SHEERIN UDAH SIAP, AYO BERANGKAT."

Jefran mengambil jaket denim lalu memakainya dan mengambil kunci motornya dari atas nakas. Ia membuka pintu kamar, apresiasi adiknya yang manis itu terpampang jelas di sana. Sheerin Jovita Adista.

"Ayo," ajaknya sambil menggenggam tangan adiknya.

Jefran sangat menyayangi adiknya ini, dia tidak mau kehilangan seseorang yang ia cintai untuk yang kedua kalinya.

"Abang anter pake motor gak papa 'kan? Soalnya mobil masuk rumah sakit," ucap Jefran memberitahu.

"It's ok, yang penting Sheerin gak telat masuk ke sekolah."

Jefran mengangguk, menyalakan mesin motornya lalu melajukannya dengan kecepatan sedang setelah adiknya naik ke atas motor Moganya.

Sesampainya di sekolah, Jefran membantu Sheerin untuk membuka helmnya.

Ia tersenyum, mengacak rambutnya adiknya dengan gemas. "Kamu hati-hati di sekolah, belajar yang fokus. Jangan centil sama anak cowok."

Sheerin mendengus, kakak laki-lakinya ini sangat posesif sekali kepadanya. Itu adalah alasan kenapa sampai detik ini Sheerin belum merasakan yang namanya pacaran, dari orok dia gak pernah pacaran. Makanya kalau deket-deket sama cowok, Sheerin risih karena gak terbiasa.

[i] [END] You're Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang