13. Musuh Dalam Selimut

470 72 8
                                    

Malam ini Jefran pergi ke rumah Darren, di rumah sakit juga sudah ada Theo yang menjaga adiknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam ini Jefran pergi ke rumah Darren, di rumah sakit juga sudah ada Theo yang menjaga adiknya. Dia hanya ingin menceritakan bahwa beberapa hari ini ia bertemu dengan Jekey.

Darren sekarang sedang mandi dan Jefran duduk dengan lelah di sofa ruang tamu. Tapi sialnya, entah kenapa pintu berwarna hitam dekat dapur sangat menarik perhatiannya. Meski sudah lama tak mengunjungi rumah temannya ini, tapi Jefran sangat ingat betul bahwa di sana tidak ada pintu sama sekali saat terakhir dia kemari.

Karena rasa penasaran yang begitu tinggi, Jefran lantas mendekati pintu itu. Dia memang sudah tak sungkan lagi dengan Darren, saat SMA juga Jefran sering keluar masuk rumah Darren tanpa permisi.

Ceklek'

Pintu terbuka dan ternyata tidak terkunci, tapi yang Jefran lihat adalah tangga menuju bawah. Apakah Darren memiliki ruang bawah tanah? Dia masuk ke dalam tanpa ragu, di setiap langkah menuruni tangga hanya ada suasana hening dan gelap. Hingga akhirnya dia sampai di sebuah tempat luas, lantainya juga di lapisi dengan lantai seperti marmer. Banyak alat-alat canggih di dalam sana dan beberapa robot juga berjejer rapi di sebuah lemari kaca besar.

"Ini si Darren kapan bikin ruangan ini? Dia juga gak cerita apa-apa sama gue."

Jefran terus menyusuri lemari berisi berbagai macam robot itu, sampai langkahnya terhenti dan badannya membeku seketika. Pandangan matanya jatuh tepat ke tempat tidur canggih dengan seorang gadis yang terbaring di atasnya. Jefran sangat kenal dengan gadis itu.

"T-thea...."

Dia berlari menuju sana, tapi sayangnya, ada kaca transparan di sekeliling tempat tidur itu membuat Jefran sulit menghampiri Thea. Thea Xlavier Zhara, gadisnya yang hilang dua tahun lalu.

Jefran menyentuh kaca transparan itu hendak mencari di mana letak pintu untuk masuknya, tetapi malah ada suara sirene terdengar. Bahkan lampu ruangan itu berubah menjadi merah. Tentu saja Jefran panik, ada apa ini?

"Wow, ternyata gue ketahuan."

Jefran berbalik, mendapati sosok temannya yang berjalan ke arahnya dan berhenti tepat dua meter di depannya.

"Darren, jangan bilang ini semua ulah lo!"

"Iya, kenapa?"

Tentu Jefran terkejut setengah mati mendengar jawaban Darren. Bagaimana bisa hal ini terjadi? Temannya yang sudah ia anggap sebagai saudara sendiri ternyata musuhnya.

"Ren, kita ini udah temenan dari kecil. Kenapa lo lakuin ini sama gue?"

Darren terkekeh, "Temen? Lo tau apa artinya temen? Lo pernah nanya sama gue, apa gue ngalamin kesulitan? Engga! Lo cuma mikirin diri lo sendiri, ketika gue susah ekonomi keluarga, orang tua cerai, dan ibu gue meninggal. Lo gak tau semua itu! Dari SMP dan sampe sekarang, kita selalu mencintai gadis yang sama dan gue yang selalu mengalah!"

[i] [END] You're Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang