#5

3.5K 407 69
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jadi, kelean tim mana?Atas atau bawah?🌚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jadi, kelean tim mana?
Atas atau bawah?🌚

Betewe sebenernya aku mau pake mulmed foto teaser NamTae yang baru tapi ndak bisa terus;"(






.
.
.







"Hoi, ndut mau kemana kau?"






Jungkook yang tengah berjalan riang, hendak pulang ke rumah Kakak Namjun---- cem-ceman favoritnya---- seketika menghentikan langkahnya ketika mendengar suara Bambam tak jauh dari posisinya.






Ia bisa melihat sahabat baiknya itu berlari tergopoh-gopoh ke arahnya membuat alis Jungkook naik sebelah. Merasa penasaran sekiranya apa yang akan Bambam katakan atau lakukan.






"Aku mau ke rumah Daddy ku!" Jawab Jungkook pongah. Penuh rasa percaya diri ketika memanggil Namjoon sebagai Daddy nya----- padahal pemuda tampan saja belum tentu mau mengangkatnya sebagai anak jadi-jadian!






Mengangkat sebelah alisnya begitu mendengar perkataan Jungkook, apalagi melihat kepercayaan dirinya yang tinggi itu. Namun detik selanjutnya ia mendengus jengah; tapi jauh dalam hati Bambam merasa kasihan pada sahabatnya ini. Sudah tak pernah di notis perasaannya, selalu mendapatkan harapan palsu----- kini malah mulai menghalu.







Lama-lama dia cocok juga jadi boneka.






Nanti mungkin namanya akan berubah jadi Barbie Jungkook~







"Berhenti menghalu ndut dengan mengatakan dia Daddy mu! Lagipula buat apa kau kesana? Tadi saja aku lihat Kak Namjun pulang bersama Kak Jinnie sambil gandengan tangan persis anak tk yang baru saja pacaran. Kau jelas sudah di campakan lelaki itu!" Cuit Bambam mencoba membuat Jungkook sadar akan kenyataan pahit dalam hidupnya.







Lebih tepatnya pada cinta suci tanpa noda bandelnya!






Namun reaksi Jungkook selanjutnya membuat Bambam menganga di posisinya. Dalam hati mulai bertanya-tanya, apa benar pemuda manis di hadapannya masih benar sahabatnya atau malah salah satu dedemit yang tengah menyamar menjadi Jeon muda?! Kalau benar begitu, tak bisa di biarkan!








Dia jelas harus memanggil cenayang Yungi dan membuat Jungkook kembali sadar lagi.







"Aku tau kok kalau Kak Namjun tengah mengantar Kak Jinnie pulang soalnya tadi dia meminta izin padaku! Asal kau tau saja, Kak Namjun sendiri yang memang menyaranku untuk pergi ke rumahnya. Karena jelas dia khawatir kalau aku kesepian di rumah." Kelakarnya semakin membuat Bambam menganga di posisinya.







Dalam hati mulai bertanya-tanya----- apaga yang di katakan Jungkook adalah kebenaran? Entah mengapa ia merasa Jungkook tak berbicara jujur padanya, seperti ada beberapa poin yang sengaja Jeon muda tambah-tambahkan untuk membuat bumbu nya semakin sedap!






"Terserah apa katamu saja, ndut~ aku malas berdebat dengan bayi! Tapi apa kau yakin akan pergi ke rumah Kak Namjun tanpa dia ada di rumah? Tak mau menunggu sampai dia benar-benar sudah di sana?" Tanya Bambam hati-hati. Ya, mau sekesal apapun pada Jungkook pun faktanya ia tetap menyayangi sahabatnya itu.







Dan bukan tanpa alasan Bambam mengatakan kalimat ini. Sebenarnya ia takut akan sesuatu hal meski belum tentu terbukti terjadi. Sebenarnya ia ingin mengatakannya secara gamblang, namun tak ingin membuat Jungkook parno sendiri.







Menggelengkan kepalanya; ekspresinya nampak mantap.







"Tidak, aku mau buat kejutan saja dengan menunggu Kak Namjun di rumahnya. Siapa tau nanti ada setan lewat lalu kami berakhir wik-wik muehehe~" selesai mengatakannya, Jungkook kembali berlari riang meninggalkan Bambam yang semakin terpekur di posisinya.






"Sebenarnya aku cemas karena disana ada maung yang kapan saja bisa lepas kendali------ tapi sepertinya kau melupakan itu, Koo~ aku hanya bisa berdoa kalau kau tak kelepasan kontrol saja ketika di serang maung nanti."







.
.






"Loh~ Namjoon ini bukan jalan ke rumahku? Kita kau kemana----- katanya tadi kau mau mengantarku pulang?" Tanya Seokjin setengah heran kala menemukan fakta kalau mereka tak berjalan ke jalan yang seharusnya. Namun ia tetap mengikuti langkah sang kekasih masih dengan bergandengan tangan.






Tak langsung menjawab, Namjoon melirik Seokjin sekilas sembari memberikan senyuman mematikannya.







"Bohong. Aku mau mengajak Kak Seokjin berkencan----- kita jelas sudah merencanakan ini sejak lama, aku tak mau membatalkannya begitu saja." Balas Namjoon lugas membuat Seokjin tersipu di posisinya.






Namun detik berikutnya tatapannya berubah cemas.







"Tapi Jungkook? Kau bilang padanya hanya akan mengantarku pulang? Kasihan dia kalau harus sendirian di rumahmu------ anak manis itu pasti akan menangis karena ketakutan." Cuit Seokjin gusar membuat Namjoon menghela nafas pelan.






Lagi dan lagi pemuda manis bergigi kelinci itu selalu membuat kehidupan asmaranya agak kacau balau.






Dengan setengah malas, Namjoon mengeluarkan ponselnya kemudian memainkannya sejenak hanya untuk------







"Tae, kau dimana? Bisa langsung pulang saja tidak? Jungkook akan ke rumah karena dia takut sendirian. Aku masih ada urusan, kau tolong jaga bayi ku ya~"






-------menghubungi adiknya dengan tujuan menitipkan bayi kesayangannya pada maung mesum itu!







.
.
~tbc~




Ig; jicho_world
Twt; chuujicho

Salah Sasaran [kth + jjk]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang