Happy reading.
Seorang waitress berjalan menuju ke arah meja Jungkook. Dengan senyum ramah dan nampan yang ia pegang. Ia datang membawakan pesanan untuk Jungkook.
“Ini makanan anda, Pak. Selamat menikmati makanan anda,” ucap waitress tersebut seraya meletakkan semua pesanan Jungkook di atas mejanya.
“Terima kasih,” jawab Jungkook ramah.
Waitress itu lantas tersenyum dan sedikit membungkukkan badannya. “Sama-sama, Pak. Nikmati waktu beristirahat anda,” ucapnya dan berlalu meninggalkan Jungkook.
Sembari menyuapkan sepotong steak ayam, Jungkook mulai berkutat dengan pikirannya. Kali ini, perasaannya benar-benar dihantui oleh rasa khawatir akan masa depan hubungannya bersama Adeeva. Sangat jarang sekali, pikiran seperti ini terlintas dalam benaknya.
Dulu, ia tak perlu pusing-pusing memikirkan tentang perbedaan yang cukup besar antara dirinya dengan sang kekasih. Namun, hari ini selepas bertemu dengan Adeeva, entah mengapa pikirannya tertuju ke sana.
Jungkook berusaha untuk menepis semua pemikiran itu. Benar-benar sangat menekan batinnya. Ada rasa takut kehilangan dan juga rasa bersalah dalam benaknya. Rasa takut kehilangan sosok Adeeva. Dan rasa bersalah pada Tuhan, karena memilih pasangan yang berbeda iman.
“Tenang, Jungkook! Tenang! Untuk saat ini, jangan dulu terlalu memikirkan hal-hal seperti itu!” Jungkook bergumam, jari telunjuk dan jempolnya bergerak memijit pelipisnya perlahan.
“Jalani saja dulu. Siapa tahu, ada jalan keluar untuk hubungan ini,” gumamnya lagi, lalu memasukkan sepotong steak ayam yang telah ia potong menjadi bagian kecil ke dalam mulutnya.
Sekitar satu jam lamanya ia berada di restoran untuk melepas penat. Setelah selesai menyantap makanannya, Jungkook bergegas untuk kembali ke tempat kediamannya.
“Permisi, Mba!” Jungkook mengangkat satu tangannya memanggil waitress yang tadi melayaninya.
“Ya, Pak,” jawab waitress itu ramah.
“Bisakah saya mendapat tagihan saya?” tanya Jungkook.
“Tentu, ini tagihan anda, Pak.” Waitress itu menyodorkan kertas kecil yang berisi tagihan yang harus Jungkook bayar.
“Oke, terima kasih. Ini uangnya, sesuai dengan yang ada pada tagihannya. Untuk kembaliannya silahkan simpan saja,” jawab Jungkook dengan senyum ramahnya yang tampak begitu manis.
“Terima kasih kembali, Pak! Dan terima kasih, karena telah mengunjungi restoran kami.” Waitress itu bergegas meninggalkan Jungkook yang telah membayar semua pesanannya.
Jungkook merapikan jas kerjanya, ia beranjak dari tempat tersebut dan berjalan keluar menuju ke parkiran yang terletak di depan restoran itu. Jungkook membuka pintu mobilnya dan masuk ke dalam, lalu segera melesat dengan kecepatan sedang menuju ke tempat kediamannya.
***
Adeeva telah selesai membersihkan diri. Setelah ia selesai memakai pakaiannya, ia berjalan menuju ke kamar Khairunisa. Sesampainya di depan pintu, dengan ragu Adeeva mengetuk pintu kamar Khairunisa.
“Mama! Ini Adeeva!” seru Adeeva dari luar. Setelah menunggu beberapa saat, Khairunisa akhirnya membuka pintu kamarnya dan menyambut Adeeva dengan senyuman.
“Masuk, Sayang!” Khairunisa menarik tangan anaknya untuk masuk ke dalam kamarnya. Menuntunnya untuk duduk di ujung ranjang miliknya.
Adeeva dan Khairunisa saling tatap, tak langsung berbicara. Hingga salah satu diantaranya membuka suara terlebih dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Long Distance Religionship [Completed]
Teen FictionPerjalanan kisah cinta pasangan berbeda keyakinan. Awalnya Jungkook dan Adeeva tidak mempermasalahkan perbedaan besar yang ada diantara keduanya. Namun, seiring berjalannya waktu. Masalah mulai muncul dalam hubungan mereka. Adeeva di jodohkan denga...