Happy Reading
.
.
.Adeeva dan Jungkook saling pandang. Netra keduanya saling bertumbuk seolah saling meminta penjelasan.
“Ada hubungan apa, antara Mama kamu dan Park Jimin?” tanya Jungkook dengan tatapan menyelidik.
Adeeva gelagapan, menelan saliva dengan susah payah. Yang ia takutkan mungkin akan terjadi sekarang. Bagaimana jika Jungkook mengetahui masalah perjodohan itu. Jungkook tidak akan marah, hanya saja di pasti akan merasa sangat kecewa pada Adeeva.
“Ko, nanti saja, ya? Setelah berbuka puasa nanti, akan Deva jelaskan semuanya.” Adeeva berusaha untuk meminta pengertian pada Jungkook.
Sebenarnya Jungkook ingin sekali, segera mengetahui apa yang telah terjadi. Namun, ia juga memikirkan perasaan Adeeva. Jika Adeeva sudah berkata seperti itu, Jungkook tak akan pernah memaksa apalagi sampai menuntut Adeeva untuk menjelaskan segalanya.
“Ya sudah. Kalau begitu, sekarang kita masuk, ya.” Jungkook menjalankan mobilnya memasuki halaman depan rumah Adeeva.
Sesampainya di dalam, Jungkook lalu segera memarkirkan mobilnya. Ia keluar lebih dulu dari dalam mobil, lalu berlari kecil menuju ke pintu sebelah dan membukakan pintu untuk Adeeva.
Adeeva tersenyum dan berkata, “Terima kasih, Ko.”
Keduanya beriringan menuju ke dalam rumah Adeeva. Tak lupa juga Jungkook membawa beberapa kantong plastik berisi belanjaan mereka tadi.
“Assalamualaikum, Deva pulang!” Adeeva mengucap salam lalu membawa belanjaan menuju ke dapur. Sedangkan Jungkook tengah duduk di sofa ruang tamu.
Jungkook duduk di ruang tamu, dengan perasaan yang kurang enak. Karena, ia sendiri takut jika Khairunisa akan menuntut jawaban dari perjanjian yang telah mereka setujui.
Bagaimana jika, Khairunisa meminta jawaban darinya secepatnya? Apa yang harus ia lakukan? Benar-benar membuatnya hampir stress.
Selagi Adeeva membereskan semua barang belanjaannya, tak lama setelah itu Khairunisa turun dari lantai dua. Ia terkejut mendapati Jungkook yang tengah duduk di ruang tamu. Tak berlambat waktu, Khairunisa datang menghampiri Jungkook.
“Eh, ada Nak Jungkook. Adeeva tidak bilang, kalau kamu akan datang,” kata Khairunisa setibanya di ruang tamu.
Jungkook tersenyum canggung dan menjawab, “Iya, Tante. Adeeva baru saja mengajak saya untuk buka puasa bersama.”
Khairunisa kemudian ikut duduk bersama dengan Jungkook di ruang tamu. Jantung Jungkook saat ini tengah berpacu dengan begitu cepat. Rasa khawatir dan gugup mulai menghantui dirinya.
“Jungkook, kamu ingat, kan? Perjanjian yang kita setujui pada waktu itu,” ujar Khairunisa.
“Iya, Tante. Saya ingat,” lirih Jungkook.
Khairunisa menghela nafas panjang. “Sebelumnya, Tante minta maaf. Tante ingin, jawaban darimu besok.”
Jungkook yang tadi menundukkan kepalanya, langsung mendongak menatap heran wanita paruh baya di hadapannya itu.
“M-maksud, Tante? Tetapi, kata Tante batas waktunya sampai sebelum lebaran? Lalu, mengapa Tante ingin jawabannya besok?” tanya Jungkook.
“Maaf, Nak. Tetapi Tante benar-benar butuh jawaban darimu secepatnya. Tante butuh kepastian, Nak. Jadi, tolong mengerti.” Sungguh ada sedikit rasa bersalah dalam benak Khairunisa.
“Baiklah, jika memang saya harus memberikan jawabannya besok. Saya pastikan, Tante akan menerima jawaban dari saya besok.” Dengan terpaksa, Jungkook menerima permintaan dari Khairunisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Long Distance Religionship [Completed]
Teen FictionPerjalanan kisah cinta pasangan berbeda keyakinan. Awalnya Jungkook dan Adeeva tidak mempermasalahkan perbedaan besar yang ada diantara keduanya. Namun, seiring berjalannya waktu. Masalah mulai muncul dalam hubungan mereka. Adeeva di jodohkan denga...