Happy Reading
.
.
.Semburat jingga kian menampakkan diri. Semburan berwarna oranye itu menghiasi langit dengan begitu indah. Menenangkan hati, siapapun yang menatapnya.
Terlihat sepasang kekasih tengah duduk bersanding di atas kursi panjang, yang terletak di atas hamparan bukit hijau. Seorang wanita memakai jilbab berwarna coklat, salah satu ujung kain jilbabnya sedikit ia sisipkan pada bahunya. Dengan ditemani oleh seorang pria tampan bertubuh atletis, memakai pakaian yang cukup santai dengan kalung salib, sebagai penghias lehernya.
Keduanya terlihat sedang menikmati angin sore, sembari tersenyum menatap ke langit. Memandang dan menikmati indahnya senja di sore hari.
“Adeeva,” panggilnya singkat, tanpa melihat seorang yang telah ia sebut namanya itu. Seolah tak ingin mengalihkan pandangannya dari langit.
Namanya Adeeva, seorang gadis muslim berparas cantik. Kulitnya yang putih bersih, serta lesung pipi yang menghiasi wajahnya. Menambah kesan manis tersendiri pada dirinya. Selain memiliki paras yang cantik, hatinya pun sama cantiknya dengan rupanya. Itulah yang membuat seorang pria tampan bernama Jeon Jungkook, begitu sangat mencintainya.
“Hm? Ada apa?” jawab Deva, lalu wajahnya beralih menatap ke sumber suara.
Pandangan Jungkook kini, beralih ke Adeeva. Wanita cantik yang sangat ia cinta, melebihi dirinya sendiri.
“Aku ingin, terus menikmati indahnya senja bersama denganmu, Deva,” katanya lembut dengan senyum indah yang terukir di wajahnya.
“Tentu, kita bisa menikmati, indahnya senja setiap saat, Ko.” Koko nama panggilan yang diberikan oleh Adeeva, khusus dari dirinya untuk sang kekasih. Jeon Jungkook.
“Tetapi, aku ingin ... ah, jangan menatapku seperti itu, Deva.” Jungkook memotong ucapannya, kala matanya hitamnya bertemu dengan mata coklat milik Adeeva, yang begitu menawan.
Adeeva tersenyum, lalu tertawa kecil menanggapi perkataan yang kekasihnya itu lontarkan padanya.
“Hey! Kamu ini, ya! Kalau ngomong itu, jangan dipotong-potong, Koko! Aku cubit, mau?” kelakar Adeeva. Jungkook lantas tersenyum menampilkan deretan gigi kelincinya. Tampak begitu imut dan juga tampan, jika gigi kelincinya itu ia tampilkan kala dirinya tersenyum.
“Jangan, dong, Sayang. Cubitan kamu itu, ya. Rasanya seperti ....” Jungkook menjeda ucapannya, menatap Adeeva jail.
Adeeva mengerutkan keningnya. “Seperti, apa?” tanyanya penasaran.
Jungkook mendekatkan wajahnya ke telinga Adeeva. Sontak jantung Adeeva dibuat jedag-jedug oleh perlakuan Jungkook padanya.
“Rasanya seperti, digigit hiu!” Jungkook sukses membuat Adeeva membulatkan matanya.
Adeeva mengerucutkan bibirnya, tampak imut dan menggemaskan. Jungkook mengusap lembut puncak kepala Adeeva, yang ditutupi oleh jilbab itu.
“Bercanda, Sayang. Senyumnya, mana? Koko mau lihat? Jelek, tahu kalau manyun begitu,” bujuk Jungkook, yang terlihat berusaha untuk mengembalikan senyum yang hilang dari bibir mungil milik Adeeva.
“Koko nakal! Emang, pernah, gitu? Koko digigit ikan hiu?” jawabnya, membuat Jungkook terkekeh gemas melihatnya.
Jungkook mencubit pipi Adeeva gemas. “Jangan gemesin gini, dong! Koko, jadi makin sayang.”
Tanpa sadar, pancaran rona merah muncul samar-samar di wajah cantik Adeeva. Adeeva kontan menggembungkan pipinya dan menatap ke arah lain, agar dirinya tak bertatapan dengan Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
Long Distance Religionship [Completed]
Fiksi RemajaPerjalanan kisah cinta pasangan berbeda keyakinan. Awalnya Jungkook dan Adeeva tidak mempermasalahkan perbedaan besar yang ada diantara keduanya. Namun, seiring berjalannya waktu. Masalah mulai muncul dalam hubungan mereka. Adeeva di jodohkan denga...