Part 23 [Untuk Geisha.]

5.8K 451 10
                                    

#Salam_WritingMarathon
#ChallengeMenulis1Bulan
redaksisalam_ped

Jumlah kata: 1659 (Hanya cerita.)
Isi:

Di sini mereka sekarang, di satu tempat, Bandara. Sesuai ucapan Geisha kemarin ia benar-benar mengantar Lala ke bandara. Tapi tidak dengan Ronald, entah kemana cowok satu itu hingga tak ada kabar sama sekali, bukan hanya Ronald tapi juga sahabat cowok itu ikut menghilang tak dapat dihubungi, Geisha berusaha positif thinking berpikir jika mereka menghabiskan waktu bersama.

Kejadian saat di kantin kemarin Geisha memarahi kelima cowok itu habis-habisan ketika sampai di UKS sambil mengobati Rega dan Firman secara bergantian. Setelah puas gadis itu pergi meninggalkan mereka dengan suasana hati yang dongkol karena kelakuan kekanak-kanakan mereka. Padahal Geisha sudah tak ingin peduli, tapi bagaimana bisa?

Kembali keadaan sekarang, Lala memeluk Geisha erat, sangat erat hingga gadis itu sulit bernafas.

"Duh La, nggak bisa napas!" seru Geisha membuat Lala terkekeh kemudian melepas pelukannya.

"Hehehe maaf Kak," ucapnya menyengir.

Geisha mengangguk, kemudian menepuk pelan kepala Lala, karena memang dirinya jauh lebih tinggi Lala, Geisha bodi goals maybe.

"Baik-baik lo di sanah ya, nanti kalau Arman bebas jangan lupa lo balik ke sini," ucap Geisha membuat Lala mengangguk semangat.

Karena memang, Lala menceritakan kepadanya bahwa saat perempuan itu menyusul Arman kemarin, cowok itu berjanji kepada Lala kalau ia akan bertanggung jawab meskipun gadis itu tak hamil sebenarnya. Tapi tetap saja, ia yang merebut maksota perempuan itu.

Selang beberapa lama Lala akhirnya pergi, Geisha menghela nafas kemudian berjalan ke arah motornya untuk segera kembali ke sekolah diikuti Rega dan teman-temannya di belakang.

Karena memang, mereka izin dari jam pertama hingga jam kedua pelajaran sebelum istirahat, itu karena pesawat yang ditumpangi Lala berangkat pagi, jadilah mereka di sini.

"Ge, mau naik mobil ajah? Motor lo biar gue yang bawa," tawar Bagas hati-hati. Ia tak memanggil Geisha dengan sebutan 'Queen' lagi karena amukan gadis itu kemarin.

Geisha menatap malas kemudian menggeleng. "Nggak perlu, makasih," ketusnya kemudian memasang helm dan melajukan motornya pergi dari sanah.

Bagas mengehela nafas kemudian berjalan ke arah mobil yang terdapat sahabat-sahabatnya. Firman yang mengerti pun hanya menepuk pelan bahu cowok itu.

"Kita harus lebih usaha lagi buat Queen maafin kita," ucap Firman menenangkan.

"Lakuin apa ajah asal jangan kayak kemaren," celetuk Keano kemudian masuk ke dalam mobil.

Rega dan Firman sudah baikan kemarin karena desakan dari Geisha, awalnya mereka tidak mau sama sekali, tapi saat melihat Geisha yang bagaikan singa betina yang diganggu tidurnya kedua cowok itu memilih berbaikan saja.

***

"Woy! Gawat!" pekik Rama saat memasuki kelas.

Jam istirahat pertama baru saja selesai, siswa kelas XII IPA 4 sudah berada di kelas menunggu kedatangan guru yang akan mengajar walaupun terlihat tidak ada niatan sama sekali, sama seperti Geisha.

Sedari tadi moodnya benar-benar hancur karena terus diikuti oleh kelima cowok itu untuk meminta maaf. Tahu begini ia takkan mengatakan jika ingin memberikan mereka kesempatan kedua kalau berhasil membuat kekesalan Geisha mereda.

"Bisa kagak sih kalau ngasih info tuh jangan tereak-tereak?" tanya Geisha sarkas, bagaimana tidak? Dirinya hampir terjungkal ke belakang, bahkan Lita saja sampai terkekeh melihatnya.

Queen {Completed.} ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang