Part 7 [Dia, Bang Ronald.]

7.2K 593 21
                                    

#Salam_WritingMarathon
#ChallengeMenulis1Bulan
redaksisalam_ped

Jumlah kata: 1526 (Hanya cerita.)
Isi:

Prang!

"Allahuakbar! Jantung copot eh!"

Geisha hampir saja terjungkal ke belakang sangking kagetnya, dirinya terbangun dari tidur nyenyak nya karena suara pecahan yang entah dari mana.

Gadis itu menoleh, menatap seluruh penjuru kelas yang ternyata kosong melompong, hanya ada dirinya sendiri di sini.

Pandangan Geisha terhenti ke arah jendela yang pecah yang tidak jauh dari tempat duduknya, ia beranjak dari kursinya mendekat ke arah jendela tersebut, mendapati sebuah batu yang Geisha duga penyebab jendela kelas nya pecah.

"Untung ajah nggak kena kepala ni batu," gumam gadis itu, dalam hati ia bertanya-tanya, dari mana asal batu ini? Dan para cogannya kemana? Kenapa dirinya ditinggal sendiri di dalam kelas?

Kelas XII IPA 4 itu berada di lantai dua, menurut Geisha hal yang wajar jika ada yang melempar batu sampai terkena jendela, hanya saja yang ia bingungkan, siapa pelakunya?

Gadis itu menoleh ke arah aku jendela, sedikit menunduk untuk memastikan apa yang terjadi di bawah, seketika matanya membelalak melihat kehebohan di depan gerbang sekolahnya.

"Heh! Apa-apaan itu? Mereka demo?"

"Demo apaan? Mereka kayak ... tawuran," ucap Geisha berbicara sendiri.

Tapi tunggu, seragam yang dikenakan lawan mereka sepertinya Geisha kenal.

Geisha memicingkan matanya untuk memperjelas siapa saja yang ada di sana, terlihat Rega, Bagas, Ardi, Firman, bahkan Keano yang melepas kacamatanya hanya untuk baku hantam.

"Wah parah, mereka tawuran nggak ngajak-ngajak!" seru Geisha.

Tanpa menunggu lagi, Geisha berlari keluar kelas menuju gerbang sekolah. Gadis itu memilih lewat lift khusus guru, kalau lewat tangga sambil lari-lari kan capek!

"Woi lo yang lagi lari! Jangan kesana!"

"Bahaya woi!"

"Geisha! Jangan kesana!"

"Anak baru, jangan nekat lo!"

Geisha tak peduli dengan orang-orang yang meneriaki namanya, bagi Geisha yang terpenting adalagi memastikan teman-teman nya dalam keadaan baik-baik saja.

Gadis itu terus saja berlari ke arah gerbang sekolah yang tertutup rapat. Geisha memanjat pagar untuk keluar, tentu saja gadis itu berhasil karena itu adalah keahliannya.

Kaki Geisha sontak menendang cowok yang berseragam berbeda dengannya dari samping. Bukan apanya, orang itu hampir memukul Firman dari belakang, tapi sepertinya dari kelima cowok itu belum ada yang menyadari kedatangan Geisha.

"Loh?"

Cowok yang tadi kena tendangan dari Geisha memandang gadis itu dengan ekspresi terkejut, tidak hanya cowok itu tapi juga Geisha sendiri.

"Baby?!" pekiknya, seolah melupakan sakit di bagian pinggang.

Pekikan cowok itu langsung saja menghentikan acara baku hantam tersebut, semua pasang mata mengarah ke arah mereka berdua.

"Loh, Queen?"

"Eh?"

"Kya, baby gue ...!"

Itu terjadi, beberapa lawan Rega dan yang lainnya berlari ke arah Geisha, memeluk gadis itu erat. Jangan berpikir hanya satu orang, tapi terhitung delapan orang banyaknya.

Queen {Completed.} ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang