Part 1 [Drop out, sekolah baru.]

21.2K 1.1K 20
                                    

#Salam_WritingMarathon
#ChallengeMenulis1Bulan
redaksisalam_ped

Jumlah kata: 1222
Isi:

"Geisha!"

"Yaallah Mi, pagi-pagi loh ini. Jangan teriak-teriak," ujar Geisha seraya mengusap telinganya.

Biasanya jika seperti ini Geisha sudah melakukan kesalahan, akan tetapi seingat Geisha tidak punya kesalahan apa-apa tuh.

"Kamu pikir apa yang buat mami teriak-teriak gini pagi-pagi hah?! Liat apa lagi ini yang kepala sekolah kasih ke mami!" serunya dengan dada naik turun seraya melempar amplop ke kasur king size milik anaknya.

Geisha diam, tangannya berhenti mengeringkan rambutnya yang basah beralih ke arah kasur mengambil kertas tersebut.

"Drop out," gumam Geisha membaca sepenggal kata yang ada di kertas itu, mencoba mencerna apa maksud surat ini.

"Geisha dikeluarin lagi?!" pekiknya tak santai, seketika bahunya langsung merosot tak semangat duduk di atas kasurnya.

"Abis ngapain lagi kamu? Kesalahan apa lagi yang kamu lakuin? Inget nggak ini udah ke lima kalinya, ke lima kalinya Geisha kamu didrop out terus dari sekolah," ujar Fairin lalu menghela napas panjang.

"Geisha cuman bantuin temen kok Mami, masa gara-gara itu dikeluarin," jawab nya lalu merebahkan tubuhnya, tidak ada gunanya lagi dirinya sudah keramas pagi-pagi.

"Bantuin temen? Temen kamu siapa? Yang cowok-cowok itu lagi?" tanya Fairin.

Geisha mengangguk antusias.

"Bantuin mereka buat ngapain?"

"Geisha cuma bantuin tawuran, bolos, kerjain guru," jawabnya cengengesan mendapatkan pelototan tajam dari Maminya.

"Kalau kayak gitu ngapain kamu kaget waktu dapet surat nya?! Kamu tuh cewek apa bukan sih, kelakuannya kayak preman!"

Cklek

Geisha dan Fairin sontak menoleh ke arah pintu kamar saat mendengar suara knop pintu yang dibuka.

"Kalian ini kenapa? Pagi-pagi udah ribut ajah kerjanya." Itu suara Bram, papi Geisha sekaligus suami Fairin.

Bram mendekat memasuki kamar putri tunggalnya itu, berjalan ke arang sang istri yang entah kenapa mukanya garang pagi-pagi.

"Kamu kenapa hem?" tanya nya dengan tangan yang melingkar di pinggang sang istri.

"Tanya tuh anak kamu, lagi-lagi didrop out dari sekolah pake alasan bantuin temen tawuran," cibir Fairin mengaduh kepada suaminya.

Bram menoleh menatap anak semata wayangnya dengan alis terangkat yang dibalas anggukan membuat nya menggelengkan kepala tak percaya, kelakuan nya saat remaja sepertinya menurun ke putrinya ini.

"Udahlah, Geisha nggak usah lanjut sekolah, Capek!"

Ucapan yang kelewatan santai yang keluar dari mulut anak nya membuat emosi Fairin memuncak hingga ubun-ubun.

"Mau jadi apa kamu kalau nggak lanjut Geisha!"

Geisha terlonjak, reflek mengubah posisinya yang tadi rebahan menjadi duduk. Menatap kedua orangtuanya yang juga menatap nya.

"Ya terus gimna dong Mi? Capek juga tau keluar masuk sekolah beda, udah dapet teman baru malah dikeluarin. Nggak jelas banget!"

"Nggak ada pilihan lain Sha, kamu bakalan papi daftarin di sekolah punya kakek buyut kamu," ujar Bram.

"Pi, please. Geisha nggak mau sekolah di sana, daftarin Geisha di mana ajah asal jangan di sana Pi. Mami tolongin bujuk papi ya," mohonnya melemas dengan tangan yang sudah ia satukan di depan dada.

Queen {Completed.} ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang