1. Mata Merah

1.3K 133 10
                                        

Didedikasikan untuk sisishit_

Terima kasih pada pembaca yang sudah mampir dan meninggalkan jejak di cerita saya😊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terima kasih pada pembaca yang sudah mampir dan meninggalkan jejak di cerita saya😊

♥♥

"Lakhzlerion!"

Lakhzlerion yang tengah duduk sambil membaca buku di perpustakaan kekaisaran mendengkus samar saat mendengar suara perempuan yang beberapa hari terakhir ini selalu mengusik ketenangannya. Wajah perempuan itu berada di samping kanannya disertai dengan lengan yang melingkari lehernya mesra. Menoleh sedikit saja, bibir Lakhzlerion yang suci akan ternoda.

"Apa yang kau lakukan di sini, Lakhzlerion?"

"Anda tidak buta, Nona Dielle."

Isela melepaskan pelukannya dan menarik kursi---duduk sambil mengerucutkan bibir lucu. "Apakah kau tidak bisa bersikap manis sedikit saja padaku? Aku ini tunanganmu, Lakhzlerion." rajuknya bersidekap.

"Anda ingin yang manis?" tanya Lakhzlerion datar, tanpa menoleh dari buku bacaannya.

Isela mengerjap, berbinar. Kepalanya mengangguk antusias.

"Pergilah ke dapur kekaisaran. Di sana ada banyak gula yang bisa Anda makan."

"Bukan itu maksudku, Lakhzlerion!"

"Diam! Suara sumbang Anda membuat telinga saya sakit!"

"Lakhzlerion!" Perempuan bermata kelabu itu menggertakan gigi gemas.

Lakhzlerion menoleh, menyorot malas. "Jadilah anak baik, Nona Dielle. Jangan mengganggu saya."

Isela berkedip. Lalu, mengangguk dengan ekspresi serius. Lakhzlerion menghela napas lega. Ia kembali membaca buku bacaan di tangannya serius. Namun, merasakan Isela yang terus-menerus menatapnya membuat Lakhzlerion risih. Ia terpaksa kembali menatap perempuan itu jengkel.

"Kenapa Anda terus menatap saya?"

"Apakah aku membuatmu tidak nyaman, Lakhzlerion?"

"Bukankah sudah saya katakan. Jadilah anak baik, Nona Dielle."

"Aku tidak mengganggu. Aku sudah menjadi anak baik, Lakhzlerion." Isela tersenyum lugu.

Lakhzlerion geram. "Jangan terus menatap saya!"

"Kenapa?" Isela berkedip polos.

"Itu membuat saya risih dan tidak nyaman!"

"Maaf. Tapi, aku tidak bisa mengalihkan mataku dari tunanganku yang tampan." cengir Isela tanpa merasa bersalah.

"Anda---"

"Denada Laziree memberi salam pada Yang Mulia Lakhzlerion dan Lady Earl Dielle."

Isela menoleh. Seketika raut wajahnya berubah masam.

My Mr. VIVOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang