"Lady Isela. Mengapa Anda berdiri di sini?"
Isela terkejut dengan kehadiran Damintior yang tiba-tiba. Mungkin ia terlalu larut dalam ucapan pedas Lakhzlerion. Ia pun melipir ke pinggir. "Maaf jika saya menghalangi jalan, Tuan Duke."
"Tentu tidak. Ingin masuk?" tanya Damintior lembut. Selembut tatapannya. Sungguh, ia sangat menyukai gadis mungil nan cantik di hadapannya ini. Tanpa tahu jika ada seseorang yang merasa panas melihat kedekatan keduanya.
Sayangnya Isela tak menyadarinya.
"Menghampiri Putra Mahkota, mungkin?"
Isela mengangguk ragu dan berjalan di sisi Damintior.
"Lihatlah! Mereka seperti pasangan sejati."
"Dibanding Putra Mahkota, Lady Isela lebih serasi bersanding dengan Duke Damintior."
....
Lakhzlerion merasa semakin kegerahan mendengarnya. Sialan!
"Lihatlah. Siapa yang kubawa untukmu, Sepupu."
Lakhzlerion menatap Isela -yang kini telah tersenyum cerah- dengan lekat. Wajah dan bibirnya tampak pucat. Lakhzlerion berkedip. Apakah dia sakit?
"Aku membawa sarapan untukmu, Lakhzlerion. Aku yang memasaknya sendiri, lhooo," ujar Isela riang. Ia membuka kotak bekal yang dibawanya di hadapan Lakhzlerion. "Taraaa! Telur angsa kemarin aku goreng khusus untukmu."
Jika tidak ingat pada misinya, Lakhzlerion pasti akan melepas satu kekeh singkat penuh kegelian. Kali ini tidak, ia harus menjadi Lakhzlerion yang sama sebelum kejadian di balik pohon.
Lakhzlerion yang tidak berperasaan pada Isela.
"Isela, kau pintar memasak rupanya. Tapi ..." Denada menatap prihatin hasil masakan Isela. "Apakah kau akan memberikan tunanganmu makanan yang kurang layak?"
"Kurang layak?" Isela membeo.
Denada mengangguk sedih. "Sekali lihat semua orang bisa tahu jika itu kurang layak. Penuh minyak dan sedikit gosong."
Lakhzlerion mengamati. Denada benar. "Sangat-sangat tidak layak."
Isela syok.
Damintior menatap Lakhzlerion lekat. Apakah lelaki itu telah memulai misinya untuk membatalkan pertunangannya dengan Isela?
"Tapi aku membuatnya dengan penuh cinta, Lakhzlerion!"
Lakhzlerion mendorongnya ke arah Isela. "Bawa kembali. Jangan pernah berani tunjukkan pada saya masakan seburuk itu, Nona Dielle."
Isela mengerjap beberapa kali, menatap Lakhzlerion tidak percaya seakan ingin memastikan jika lelaki tampan di hadapannya adalah Lakhzlerion yang sama yang menciumnya dengan manis di balik pohon. Tapi sekarang ... kenapa bibir yang mencumbunya semalam bisa berubah kembali menjadi sepedas itu seperti dulu?
"Lakhzlerion," panggil Isela serius saat Lakhzlerion mengabaikannya setelah kedekatan mereka semalam. "Apakah ada masalah?"
"Pergilah, Nona Dielle. Anda menganggu saya."
"Aku menganggu tapi Denada tidak, begitu?" cibir Isela sinis.
"Denada adalah sahabat saya, Nona Dielle."
"Saya, Nona Dielle, Denada sahabatmu .... Hentikan omong kosongmu itu, Lakhzlerion!" Bentakan Isela mengejutkan semua orang termasuk Lakhzlerion yang tampak terkejut sekaligus bingung melihat keberanian Isela. Membentaknya untuk pertama kalinya.
"Isela!" Azura dan Lilya datang dengan napas terengah. Mereka berdiri di samping Isela dan mengusap bahu mungilnya lembut. Menenangkan. Meski Lakhzlerion adalah tunangan Isela, namun ia tetaplah seorang Putra Mahkota yang harus disegani. "Isela, tenang."

KAMU SEDANG MEMBACA
My Mr. VIVO
FantasyMy Mr. VIolinist's Vampire Obssession *** Lakhzlerion Zdlefiore adalah Putra Mahkota dari Kekaisaran Zerion. Ia terpaksa bertunangan dengan Isela Dielle dari keluarga bangsawan Earl atas wasiat dari mendiang sang kakek. Lakhzlerion dianggap sebagai...