Hangatnya cahaya mentari pagi yang masuk melalui jendela kamar membangunkan Joohyuk dari tidurnya. Joohyuk menoleh ke arah sisi tempat tidurnya yang kosong. “Suzy nggak ada di kamar, dia pasti masih marah. Aku harus dapat meyakinkan nya lagi kalau aku nggak bersalah”. Joohyuk melihat jam di arlojinya telah menunjukkan pukul sembilan, kemudian ia beranjak dari tempat tidur dengan tekad yang kuat untuk mendapatkan wanitanya kembali.
Selesai mandi, Joohyuk lalu keluar kamar dan melihat Yuna yang sedang berkutat dengan laptopnya.
“Pagi Yuna, kau tau dimana Suzy ?” Joohyuk mendekatinya dan menyapa wanita muda dengan berkaca mata minus tersebut.
Yuna menoleh sedikit ke arah Joohyuk, jari-jarinya masih tetap berkutat mengetik di laptop “Nona Suzy sedang jalan pagi ke pantai”
“Oh..apa pantai yang di seberang jalan itu?”
Yuna mengangguk ”Ne...Nona Suzy suka duduk-duduk di kursi panjang di taman kecil yang menghadap pantai itu”
“Arasseo, kalau begitu aku akan kesana sekarang” pungkas Joohyuk
“Sebaiknya kau sarapan dulu Joohyuk ssi, makanan sudah tersedia di meja makan” pinta Yuna. Sebelum pergi, Suzy sudah memintanya menyiapkan sarapan untuk Joohyuk. Yuna masih tidak mengerti walau sudah di khianati, boss nya masih sangat perhatian dengan pemuda itu. “apa itu yang namanya cinta?”.
Joohyuk memegang perutnya yang terasa lapar, akhirnya ia pun menuruti Yuna untuk sarapan dulu sebelum mencari Suzy. “Lagipula aku butuh tenaga untuk berjuang mendapatkan Suzy lagi” batinnya seraya menuju meja makan.
Sementara Suzy ketika bangun tidur dan melihat Joohyuk yang tertidur pulas disampingnya, hatinya merasa tak menentu. Di satu sisi ia ingin mempercayai Joohyuk namun disisi lain dirinya masih tidak mengerti bagaimana foto itu bisa ada dan sampai ke Dispxtch. Dengan hati yang masih galau, Suzy pun kemudian bangun untuk melakukan rutinitas jalan pagi nya sekaligus menyegarkan pikirannya.
Suzy sampai di tempat favorite nya yaitu taman kecil ditepi pantai. Seperti biasa Ia lalu duduk di kursi panjang yang menghadap ke pantai kemudian mengeluarkan novel bacaannya.
Selang beberapa saat, seseorang datang menghampirinya.
“Annyeong Nona Suzy...”
Suzy menoleh dari novel yang dibacanya untuk melihat yang menyapanya “ Annyeong Sunho...”
“Kau sendirian saja, boleh aku ikut duduk?” tanya Sunho dengan tatapan penuh harap.
“Ne...“ Suzy menggeser tempat duduknya untuk pria itu “Bagaimana kau tahu aku ada disini?”
“Kau kan pernah bilang kalau suka jalan pagi ke sini..” jawab Sunho dengan senyum.
Suzy terdiam dan mengangguk kecil “apa ada yang ingin kau sampaikan?”
“Hmm tidak juga...kebetulan aku ingin ke summer house namun entah kenapa feeling ku kau pasti ada di sini. Kau tidak keberatan kan kalau aku temani?”
“Aniyeo...aku senang ada teman ngobrol” Suzy tersenyum tipis. Pikirnya juga mungkin itu bisa sedikit mengalihkan nya dari masalah yang dihadapinya saat ini.
Sunho menghela napas lega, sudah lama ia ingin berbincang berdua saja dengan Suzy. Dari pertama bertemu Ia sudah mengagumi kecantikan wanita di depannya ini. Kecantikan yang belum pernah ia temukan sebelumnya.Sebagai seorang pemuda kampung yang jarang sekali bergaul, Sunho selama ini tidak pernah tertarik dengan wanita. Seluruh hidupnya di curahkan untuk neneknya yang sering sakit-sakitan. Neneknya yang selama ini merawatnya dari kecil setelah kedua orang tuanya meninggal dunia. Namun setelah bertemu Suzy, ia merasakan perasaan berbeda yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Dan bagian yang terbesar dari perasaan itu adalah hasrat untuk memiliki.
“Apa Joohyuk ssi pulang semalam?”
Suzy mengangguk pelan
“Benarkan kataku, dia pasti akan kembali...kau saja yang terlalu mencemaskannya”
“Joohyuk kan baru saja datang, aku khawatir dia akan tersesat” kilah Suzy.
“Tapi kan Joohyuk ssi sudah dewasa, lagipula dia pergi atas kemauannya sendiri.” Sunho terdiam sejenak kemudian menatap Suzy dengan lekat “Nona Suzy, gwenchana? mianhae...Yuna sudah memberi tahuku apa yang telah dilakukan Joohyuk ssi padamu”
Suzy terdiam, dalam hati Ia mengumpat ke Yuna yang telah berani membicarakan masalah pribadinya ke Sunho.
“Apa maksudmu” cetus Suzy masih agak kesal.
“Mengenai foto yang sudah tersebar luas itu, pasti ada alasan kenapa Joohyuk ssi melakukan semuanya. Namun apapun itu aku hanya ingin bisa selalu membantumu”
Belum sempat Suzy meresponse tiba-tiba seseorang memanggilnya
“Suzy-ah !”
Suzy sangat kaget melihat Joohyuk datang dengan napas terengah seperti habis berlari kencang “Joohyuk, ada apa? apa kau mencariku?
Joohyuk mencoba mengatur napasnya. Ketika tiba di pantai ia langsung mencari Suzy dan setelah dari kejauhan ia menemukannya, Joohyuk pun langsung berlari mendekatinya.
Joohyuk melirik ke arah Sunho yang tampak masam di samping Suzy. “Kenapa Sunho ada disini juga ya bersama Suzy, apa mereka janjian?” perasaan cemburu mulai merasukinya.
”Aniyo, aku sedang jalan-jalan dan tak sengaja melihat kalian disini” ucap Joohyuk dengan tertawa kecil seraya mengusap belakang lehernya yang terasa tegang.
Suzy memicingkan matanya, ia meragukan ucapan Joohyuk namun memilih diam. Suasana menjadi sedikit canggung.
Joohyuk menatap Sunho dengan tajam. Matanya seakan berbicara untuk menyuruhnya pergi. Namun Sunho mencoba bertahan. Ia melirik ke arah Suzy, berharap gadis itu juga menatapnya namun ternyata Suzy tengah memalingkan wajahnya ke arah lain. Akhirnya dengan berat hati Sunho pun menyerah.
“Mian, aku harus pergi duluan karena ada urusan lain yang harus dikerjakan” ujar Sunho seraya berdiri.
Suzy mengangguk dan tersenyum ke Sunho “Sunho ssi... gomawo...” ucap Suzy dengan lembut.
Pipi Sunho memerah, dan dengan menunduk tersipu malu ia bergegas meninggalkan Suzy dan Joohyuk.
Setelah Sunho pergi, Joohyuk lalu duduk di samping Suzy. Wajah Joohyuk mengernyit dengan mata yang menatap lekat gadis itu.
“Mwo?” tanya Suzy ketus
“Kenapa kau dan Sunho bisa berduaan di sini? apa kalian janjian?”
“Anieyo, sama sepertimu, kami juga kebetulan bertemu disini” sahut Dalmi dengan senyum smirk.
Joohyuk langsung memalingkan wajahnya dengan meringis. “Nde, aku memang sengaja mencarimu karena aku ingin menjelaskan lagi bahwa aku dan Noona Han Jimin tidak ada hubungan apa-apa. Kemarin aku sudah menelpon Noona dan katanya dia juga sedang mabuk saat itu”.
“Anggaplah kalian sama-sama mabuk saat itu, tapi kenapa harus berciuman? apa bagi kalian ciuman itu hal yang biasa? atau jangan-jangan itu adalah keinginan terdalam kalian berdua yang akhirnya bisa tersalurkan karena mabuk!” cecar Suzy dengan mendengus dan memicingkan matanya.
Joohyuk terdiam. Kepalanya tertunduk lalu ia menghela napas dalam-dalam “aku menyangka dia adalah kau” ujarnya lemah
“Mwo?”
“Saat itu perasaanku sedang sangat kacau karena jauh darimu dan... karena kau menolak usulanku untuk menikah. Pikiranku penuh dengan dirimu. Dan ketika Noona mendekatiku....aku menyangka dia adalah kau”. Joohyuk akhirnya meluapkan semua perasaaannya yang terpendam.
Suzy sangat terkejut. Ia tidak menyangka dibalik kejadian itu ternyata semua adalah karenanya. Dada Suzy terasa sesak. Air matanya mulai menggenang.
“Bukankah kita sudah sepakat untuk mengambil keputusan ini” ucap Suzy dengan suara yang mulai parau seraya mengusap airmatanya.
“Ne, tapi...aah entahlah...yang kutahu aku sangat mencintaimu Suzy-ah, dan aku ingin selalu bersamamu. Bagiku kau adalah yang terpenting bahkan melebihi karirku sendiri” Joohyuk memegang tangan Suzy dan menatapnya lekat.
Suzy memeluk Joohyuk erat. Airmata nya semakin mengalir deras. Di pelukan lelaki itu Ia merasa utuh kembali. Setelah beberapa saat Suzy melonggarkan pelukannya, kedua tangannya masih mengalung di leher pria itu. Suzy menatap Joohyuk dengan mata yang berbinar “Nado Saranghae..” ucapnya lembut.
Joohyuk tersenyum bahagia, tangannya meraih wajah Suzy dan perlahan mencium bibirnya dengan dengan lembut. Mereka saling berciuman dengan pelan dan terus menerus, menikmati setiap detik yang terlewati.
Setelah beberapa menit, rasa pegal di leher Joohyuk mulai terasa kuat hingga membuatnya menghentikan ciumannya. Joohyuk menatap Suzy dengan matanya yang masih tertutup dan bibir gadis itu yang memerah dan menebal karena ciumannya. Ingin rasanya ia melakukannya lagi.
Suzy membuka matanya dan tersenyum.
“Kajja..!” Joohyuk lalu meraih tangan Suzy dan mengajaknya ke tepian pantai bermain dengan ombak yang bergulir.
“Omo... Joohyuk...dingin..” seru Suzy dengan derai tawa ketika kakinya menyentuh dinginnya ombak yang datang.
Joohyuk ingin menggoda Suzy. Ia mengambil sejumput pasir yang basah lalu menorehkanya di pipi Suzy sambil tertawa kecil.
“Aigoo! kau...awas ya!” sungut Suzy. Ia lalu mengambil sejumput pasir juga dan bermaksud membalas namun pria itu berlari menghindar.
“Aissh...Joohyuk jahil!” Suzy tak hilang akal, ia kemudian memalingkan wajah dan menundukkan kepalanya. Tangan kanannya mengusap-usap matanya.
Hal itu menarik perhatian Joohyuk, ia lalu mendekati gadis itu “Suzy, mianhae, aku hanya bercanda...tolong jangan menangis”
Joohyuk memutar tubuh Suzy kearahnya. Namun dia sangat terkejut ketika melihat Suzy mendongak dengan tersenyum lebar. Lalu kedua tangan Suzy mendorong tubuhnya dengan keras hingga jatuh terduduk menyentuh air ombak yang datang.
Suzy tertawa terbahak-bahak melihat Joohyuk yang basah kuyup.
“Aigoo...you evil woman!” seru Joohyuk
“salah kau sendiri yang mulai duluan!” balas Suzy sambil menjulurkan lidahnya.
Joohyuk tertawa kecil dan berdiri mengejar Suzy yang berlari menghindar. Namun Joohyuk segera berhenti mengejar karena ia ingat Suzy sedang hamil, ia lalu mengubah strategi untuk membalas dendam.
Dengan perlahan Joohyuk melepas kemeja, lalu kaos putih yang dipakainya dan kemudian celana panjangnya hingga hanya tersisa boxer nya.
Suzy yang melihatnya tampak kaget, matanya melebar “Hei, apa yang kau lakukan?” hati Suzy berdegup kencang melihat keindahan di depan matanya.
“Nothing, aku hanya melepas pakaianku yang basah” Joohyuk dengan santai meletakkan pakaiannya di pasir putih yang kering.
“Tapi bagaimana kalau ada yang lihat kau telanjang seperti ini!”
Joohyuk tertawa kecil “sayang, pantai ini sepi tidak ada siapa-siapa kecuali kita berdua, lagipula memangnya aku telanjang? Aku masih pakai boxer kok, atau kau mau aku melepaskannya juga?” Joohyuk mengedipkan matanya
“Andwae!..” teriak Suzy “kenapa semakin lama kau semakin mesum sih” gerutunya
Joohyuk menanggapinya dengan tergelak “mungkin karena pengaruh udara disini...” Ia lalu mendekati Suzy dan menatapnya dengan senyum “tapi sungguh aku sangat menyukai suasana disini, pemandangannya yang indah dan sepi seperti berada di private beach. Apalagi bisa menikmatinya bersamamu membuatnya sempurna”
Perkataan Joohyuk lagi-lagi membuat hati Suzy meleleh, “Dan kau juga sekarang menjadi semakin puitis” ujar Suzy sambil menyentuh ujung hidung Joohyuk
“Hanya karenamu...” balas Joohyuk lembut seraya meraih wajah Suzy dan menciumnya kembali. Kali ini ia mencium nya dengan dalam dan panas. Joohyuk lalu membaringkan Suzy ke pasir sambil terus menciumnya. Tangannya memegang wajah Suzy sementara gadis itu menjulurkan tangan nya pada punggung telanjang Joohyuk.
Joohyuk mulai beralih ke leher jenjang Suzy. Suzy menolehkan wajahnya untuk memberi Joohyuk keleluasaan. Sejenak mereka terlena hingga dering telpon yang terus menerus di ponsel Suzy mengganggu mereka.
“Sayang, berhenti....ada telpon”
“Shireo...biarkan saja sayang...” Joohyuk masih menciumi leher Suzy.
“Bagaimana kalau itu penting?”
“Mereka bisa menelponnya lagi”
“Andwae, berhenti sekarang!”
Namun Joohyuk seperti tidak mendengar.
Kemudian Suzy mendorong tubuh Joohyuk dengan kencang hingga pria itu terjungkal.
“Aigoo...appo! sayang semenjak hamil tenagamu bertambah dua kali lipat ya?” Joohyuk meringis memegang bokongnya yang kesakitan.
“Jangan lupa sayang, kekasihmu ini pemegang sabuk hitam taekwondo! Jadi jangan main-main ya...” Suzy tersenyum dengan sedikit menyeringai lalu berlari kecil untuk menerima panggilan di ponselnya.
“ Yeoboseyo...” Suzy melihat nama penelpon di layar lalu dengan bahasa isyarat memberitahukannya ke Joohyok.
“Suzy, apa Joohyuk ada? aku mencoba menelpon nya dari kemarin tapi tidak bisa-bisa.” Ujar suara di ujung telpon.
“Ne, dia sedang bersamaku, saat ini kami sedang ada di pantai”
“Kalau begitu kalian segera pulang, aku akan menelpon lagi setelah kalian sampai di rumah, arasseo?”
“Nde...” sambungan telpon pun terputus.
“Boss Soop ingin bicara dengan kita berdua di rumah” ujar Suzy seraya memasukkan novelnya kedalam tas nya.
“Dia pasti marah besar padaku” gumam Joohyuk.
“ Kita lihat nanti ya, semoga Pak Boss bisa membantu kita lagi” Suzy mengalungkan tasnya dan berjalan ke arah Joohyuk.
“Tapi sebenarnya aku tidak peduli soal hal itu, karena yang terpenting kau telah percaya padaku” ujar Joohyuk.
Suzy tersenyum. Matanya berbinar menatap kekasihnya “Sekarang pakai bajumu lalu kita pulang dan menghadapi semuanya bersama...”
Joohyuk mengangguk dengan tersenyum. Ia segera mengenakan pakaiannya. Setelah selesai Joohyuk meraih tangan Suzy dan dengan bergandengan tangan mereka meninggalkan pantai.*** To be Cont'nd ***
Hallo semua...chapter ini sengaja full of fluff, sebagai penawar kerinduan dengan Mas Sukangawur😅 siapa kemarin yang pengen yg uwu2 dari Namzy? semoga terpuaskan juga😄
Please keep vote and comment😊
Xoxo
KAMU SEDANG MEMBACA
The Summer House (Completed)
Storie d'amoreSuzy dan NamJoo hyuk terlibat cinta lokasi saat syuting Drama Start Up. Dan setelah berpacaran secara diam-diam selama tiga bulan Suzy kemudian hamil. Apa yang selanjutnya akan mereka hadapi ditengah industri artis Korea yang kerap menuntut artisnya...