12. Ketemu

322 39 13
                                    

Haii

Ada yang kangen nggak nih?

Nggak ada? Yaudah wis 😭

Happy Reading ✨
.
.
.

Di lorong rumah sakit sedang sangat ramai karena jam besuk pasien masih dibuka. Apalagi ada beberapa pekerja yang sedang mengepel lantai akibat lantai terlihat burik.

Banyak orang berlalu lalang sambil bertegur sapa, baik kepada petugas rumah sakit yang melintas ataupun sanak saudara yang mereka jenguk .

Di sinilah Maria, sedang duduk manis sambil mendengarkan keluhan seorang yang mengaku sebagai pasien padahal dia tidak memakai baju pasien, mari kita dengarkan.

"Sus, kenapa ya saya kalo liat suster suka deg-degan?" Tanya orang tersebut menampilkan wajah seakan-akan sedang berpikir

"Ya kan orang idup." Jawab Maria apa adanya, tanpa memperhatikan bujang di depannya yang wajahnya sudah berubah, karena mendengarkan jawaban Maria yang tidak dia inginkan.

"Sus tahu nggak bedanya suster sama penghapus?" Tanyanya lagi masih usaha

"Kalo ditanya itu semua aja tahu mas, saya orang hidup, nafas pula! lah penghapus benda mati. Jelas beda lah!"

"Nih ya sus bedanya suster sama penghapus tuh bukan itu tahu, tapi." Ucapnya gantung

"Nggak usah nggantung-nggantung mas. Saya aja nggak penasaran, saya nunggu karena gabut mas." Balas Maria terlalu jujur

"Yah saya kira susternya penasaran." Pasrah pemuda tersebut

"Se penting apa dah mas, saya harus penasaran? Situ gabut doang dahal." Ucap Maria enek

"Anjir, ternyata gue ngomong sama cenayang. Tahu aja nih orang."

"Ini katanya mas mau bilang keluhan mas apa, tapi malah muter-muter nggak ngomong keluhannya apa. Di kira situ orang penting? Cuman remahan rengginang kan?" Tanyanya Sarkas. "Saya masih ada kerjaan soalnya."

" bedanya suster sama penghapus. Kalo penghapus bisa menghapus tulisan yang salah, tapi kalo suster bisa ngehapus luka di hati saya."

"Oh doang. Jujur, saya kegoda kalo dikasih uang warna merah 100 riabuan yang gepokan. Gombalan mas mah palingan nyari di internet."

"Baru kali ini, gue liat cewek modelan begini mulutnya pedes!"

"Ini mas beneran nggak ada keluhan apa-apakan? Giliran saya yang ngomongin penyakit masnya."

"Hah penyakit?" Tanya Bujang itu kaget. "Saya nggak punya penyakit sus!" Bantahnya panik

"Saya tahu penyakit mas. Dengerin! Penyakit mas tuh kelamaan jomblo. Makanya, CARI AYANG! Permisi." Ujar Maria pergi dari hadapan orang itu yang masih bengong

"Aji gile, nggak tahu aja dia, gue udah mempertahankan jiwa ke-jombloan gue dari masih jadi sperma, nggak ngehargain banget." Lirihnya merutuki nasibnya itu

Maria masih berjalan menuju dapur dengan perasaan yang dongkol, waktunya terbuang sia-sia.

"Perasaan tadi pagi gue udah makan nasi goreng pake cream deh, kenapa bisa sore-sore gini ada orang yang malah bikin mood gue anjlok. Mana gombalannya receh banget," ujar Maria menggeleng-gelengkan kepalanya.

Pak dokter, CEO ku  (Sedang Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang