14. Rapat

254 36 17
                                    

Heyow
Aku yang random comeback 🤣
Tekan bintang dulu yok 😆

Happy Reading ✨
.
.
.
.

Di ruangan yang berisi empat orang penting RS Omega ini, serta dua orang perawat senior dan junior sedang duduk saling berhadapan.

Enam orang itu masih saja diam dari 5 menit lalu. Membuat salah satu di antara mereka menguap dengan tanpa dosanya.

Dasar perawat kurang sopan!

Mungkin itu yang ada dipikiran orang lain.

Tapi, tidak dengan orang-orang yang di dalam ruangan itu, pasalnya mereka yang melihat hanya bisa tersenyum tipis dan menggelengkan kepala tidak percaya.

"Baru kali ini, saya liat perawat bisa menguap di depan umum. Padahal biasanya banyak yang ngumpet untuk menutup mulutnya. Lah ini? Nggak sama sekali. Bahkan di depan atasan sendiri, unik." Batin pemilik RS Swasta ini, yang bernama Rudi Adiwarna

"Bisa-bisanya, si Maria nguap nggak ada etika ceweknya!" Maki Yesaya dalam diam walaupun dia sendiri tahu penyebabnya

"Ini perawat satu nggak takut gitu kalo nanti di pecat karena nguap sembarangan? But, nggak terduga sih ada perawat modelan gini kinerjanya bagus." Gumam seorang ibu bersanggul tinggi, bernama ibu Susi Adiwarna yang tak lain adik kandung dari Rudi Adiwarna.

"Ini yang saya suka dari Maria, orangnya apa adanya. Nggak neko-neko." Lirih suster kepala

Sedangkan orang yang satunya lagi? Hanya bisa mengelus dada.

Emang dasar tuh orang terlalu random!

Setelah sibuk dengan pikirannya masing-masing akhirnya Maria membuka suaranya.

"Permisi bapak, ibu, suster kepala, serta dokter yang terhormat. Ini rapat atau lomba diem ya? Kok nggak mulai-mulai? Jujur, saya dari tadi nguap. Gara-gara Ac nya adem mendayu-dayu. Enak buat tidur."

Pak Rudi hanya bisa tertawa dalam diamnya, ada-ada saja kelakuan perawat satu ini.

Karena terlalu gemas dengan kelakuan Maria, akhirnya Yesaya membuka suara. Agar rapat bisa langsung dimulai, mengingat ada beberapa tindakan operasi yang harus Ia jalani hari ini

"Baik, karena sudah ada Setan yang sudah tidak sabar," ujarnya melirik Maria. "Mari kita mulai. Silahkan pak Rudi selaku pemilik RS ini untuk berkenan menyampaikan agenda rapat ini."

"Eh, sebentar pak Rudi. Saya mau komentar dulu. Mohon maaf pak dokter Yesaya yang terhormat, tolong dong bilang setannya jangan ngelirik saya! Serasa tersindir saya." Ujar Maria tidak terima

"Emm, saya padahal nggak sebut nama loh. Kalo ada yang kesindir, bagus!"

"Kayaknya, bukan aku doang loh dok. Tapi mungkin yang lain juga. Iyakan?" Tanya Maria meminta pendapat ke arah orang-orang di ruang rapat itu,

Semua orang hanya menggeleng.

"Loh? Berarti aku setan." Pasrahnya

Pak dokter, CEO ku  (Sedang Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang