13. Siapa ?

290 35 20
                                    

Ehe, aku kembali lagi

Masih stay nggak nih 😍

Happy Reading 💞

Mbak IU, (Maria)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mbak IU, (Maria)

Aku ambil mbak Iu karena suka gitu, menurut kalian nggak pas it's okey, kan imaginasi setiap orang beda-beda. Kalian bebas kok bayangin Maria kayak gimana.
Kebetulan dia lagi ultah nih today, so
Happy Birthday buat mbak IU 🎂

Kebetulan dia lagi ultah nih today, soHappy Birthday buat mbak IU 🎂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

V (Yesaya)

Aku ambil V karena damagenya dapet aja gitu, kebetulan keliatan cool kayak ms Yesaya tapi padahal nggak 🤣
Kalian bebas ngebayangin siapa aja yups.
.
.
.

Keadaan sunyi malam hari ini, membuat siapa saja enggan untuk membuka matanya barang sedikitpun, hujan rintik-rintik yang jatuh dan suhu malam yang mulai terasa dingin membuat siapa saja mengeratkan selimutnya.

Namun, berbeda lagi dengan seorang pemuda yang masih belum bisa menutup matanya, pikirannya runyam. Mata sipit itu masih terbuka lebar dengan posisi badan masih duduk bersandar di kursi kerjanya.

"Saya nggak tahu kenapa, kepikiran kamu terus." Eluh Yesaya yang sudah capek

"Harusnya di hujan malam kayak gini saya udah tidur slimutan, nggak mikirin kamu sama siapa tadi sore," ujarnya mengacak rambutnya frustasi

Kemudian Yesaya berhenti ngomel untuk beberapa saat serta memijat pangkal hidung. Matanya menatap langit-langit kamar yang ia tempati

"Coba bayangin malem kayak gini di buatin kopi, bisa cerita bareng tentang hari ini. Ya sebatas bayangin aja dulu," monolognya sambil membayangkan.

sampai akhirnya telepon darurat berbunyi.

'kring'kring'

"Dokter bisa tolong ke UGD? Ada pasien pembengkakan hati dok. Keadaannya kritis." Ucap orang tersebut panik

Yesaya yang tadinya merenung langsung mengambil jasnya dan berlari menuju ruang UGD yang masih ramai. Ia melewati begitu banyak pekerja yang masih mondar-mandir.

Pak dokter, CEO ku  (Sedang Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang