꒰ 18 : PTS day 2 ; sisi 'tuan muda' ˎˊ-⁣

265 37 16
                                    

"Wi, mata lo gak papa?" tanya Kanao, khawatir melihat kantong hitam di bawah mata Aoi.

Aoi menoleh sedikit dan mengangguk, "gak papa kok Kan, niat gue semalem gak begadang. Eh malah keterusan sampe jam 2 pagi."

- 𑁍 -

"Terimakasih Itori informasinya," ucap R pada Itori.

"Um, sama-sama, bagaimana dengan bayaran ku?" tanya Itori tanpa basa-basi.

"Seperti biasa, titip sekalian pada Hoito." R memberikan dua amplop berwarna coklat pada Itori.

"Ini terakhir kita membantu, setelah nya terserah tuan lo mau berbuat apa. Gue gak mau ikut campur lagi." ucap Itori dengan mengibaskan rambutnya dan pergi meninggalkan R sendirian.

"Ah, selebihnya ada di alat ini. Dengarkan rekaman itu dan hmm, entahlah apa yang akan kalian lakukan. Pokoknya gue sama Hoito cuman ngamatin diam-diam," Itori melemparkan sebuah alat penyadap suara pada R.

R menangkap alat itu, "iya, terimakasih sudah menjadi pengamat di sana," ucap R dengan membungkukkan badannya.

"Oi R, bawa wanita itu ke ruangan ku. Lo ikut masuk juga," perintah 'Tuan Muda' yang datang tiba-tiba.

"..." R diam sejenak kemudian mengangguk, "baik tuan muda."

- 𑁍 -

"Akh!" jerit seorang wanita yang terhempas ke lantai yang dingin.

"Sssh," wanita itu meringis kesakitan, menahan perih rambutnya yang tadi di jambak oleh R.

"Kotoha Hashibira..."

"Anak anda melanggar perjanjian saya, lebih baik saya buru dan bunuh. Atau saya bawa ke sini ikut bekerja dengan anda, ibunya." ancam 'Tuan Muda' tanpa basa-basi.

Wanita itu tersentak, "JANGAN! CUKUP SUAMI SAYA YANG KALIAN BUNUH. JANGAN ANAK SAYA!"

Tetesan air mata keluar dengan deras, "CUKUP SAYA YANG BEKERJA DI SINI!"

'Tuan Muda' menyeringai, "makanya, kalau punya suami diurus yang bener. Hutang gak dibayar-bayar, suaminya terbunuh. Istrinya bekerja di sini."

"R, bawa dia kembali ke tempatnya!" perintah 'Tuan Muda'.

"Baik tuan."

- 𑁍 -

DEG.

Tiba-tiba jantung dan hati Inosuke serasa berhenti, perasaan sakit dan takut datang bersamaan. Keringatnya bercucuran, matanya membelalak, seolah akan ada masalah yang akan datang.

"No? Lo gapapa?" tanya Tanjirou.

"Gak tau, gue ngerasa kematian diujung tanduk," balas Inosuke, masih dengan posisi yang sama.

"Hah? Ngaco lo babi, siapa emang yang mau mati? Ngadi-ngadi lo." sahut Zenitsu, ngeri.

"...lupain aja deh," ucap Inosuke.

"Gak jelas," gumam Zenitsu.

"Hoi, segera masukkan peralatan yang tidak penting ke dalam tas!" sahut seseorang memasuki ruang kelas.

"Ngapunten mas nya salah masuk kelas?" tanya Zenitsu dengan logat Jawa nya.

Sebuah buku mendarat mulus di muka Zenitsu, "adaw," pekiknya.

"Hah? Saya guru baru kalian!" bagai petir di siang bolong, semuanya kalang kabut merapikan peralatan ujian dan menghafal atau membaca beberapa materi buku yang sedang mereka pegang.

"A-aa, maaf murid-murid, dia guru magang yang baru. Seharusnya selesai PTS beliau datang, tapi, sepertinya tak sabaran. Namanya Ryoumen Sukuna," sahut Pak Gojou yang tiba-tiba datang, kemudian langsung pergi.

"Ada pula guru yang tak sabaran," sebuah komentar keluar dari mulut Boboiboy.

- 𑁍 -

"Haah~, selesai juga ulangan yang hari ini. Habis pulang gue mau tidur. Besok cuman PKN sama Bahasa Indo kan?" tanya Aoi pada Kanao.

"Iya," jawab Kanao sambil mengecek jadwal di handphonenya.

"Aah okee deh,"

"Aah okee deh,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

p.s : ini spoilernya udah banyak. yuk bisa tinggal nunggu chapter "kumpulkan jawaban kalian!"

❝𝐁𝐀𝐑-𝐁𝐀𝐑、伊アオ❞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang